Kedua, cincau hitam ini terbuat dari daun serta batang mesona palustris (janggelan) yang dikeringkan. Daun janggelan adalah bahan pokok yang dipakai untuk menghasilkan cincau hitam. Bukan terbuat dari bahan kimia. Jadi lebih aman bagi tubuh.
Ketiga, cincau hitam bisa menjadi alternatif kudapan murah meriah. Sebagai campuran es campur, es buah, es cincau dengan tambahan santan dan gula jawa atau di makan langsung. Nyes, kenyal dan lumat di mulut.
Keempat, cincau hitam bermanfaat untuk kesehatan. Tidak rugi mengkonsumsinya. Cincau ini memiliki kandungan nilai gizi yang cukup baik, terlebih bila dilihat dari kandungan mineral serta vitaminnya.
Saya merasa sreg dan yakin cincai ini tanpa bahan pengawet karena saat cincau sehari di letakkan di kulkas sudah tidak segar lagi dan rasanya kurang mantap. Beda setelah membeli di pasar (harus nyari yang pedagangnya dapat setoran cincau tiap hari) langsung di santap, tanpa menunggu esok.
Kalau tidak mau repot-repot mengolah cincau, sekarang sudah banyak cincau kemasan kaleng yang dijual di toko-toko. Meskipun menurut saya lebih enak cincau langsung (bukan kemasan), tetapi silahkan bisa menjadi altrenatif.
Murah meriah tetapi tidak murahan, nyaman di tenggorokan, enak di perut dan membuat ngiler saat puasa begini membayangkan cincau.
_Solo, 6 Juli 2015_
Â
Â
   Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H