Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama Artikel Utama

Mengeluh Tidak Tepat, Hujan Hujatan

23 Juni 2015   11:57 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat memang gampang-gampang susah. Bisa dibilang gampang kalau mempunyai kesadaran tinggi akan tugas dan tanggungjawabnya sehingga bekerja tanpa banyak mengeluh dan ikhlas lahir batin. Dibilang susah kalau dirasakan berat dan merasa tugasnya itu sebuah beban. Tidak dilandasai rasa ikhlas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pada dasarnya semua pekerjaan gampang atau susah itu tergantung pada diri sendiri. Sesusah apapun kalau niatnya sudah mantap, tulus dan ikhlas, insyaallah akan jadi gampang. Kebalikannya meski gampang kalau nggak tulus, banyak gerundel ya pasti akan terasa susah dan berat.

Kalaupun merasa susah dan berat dalam bekerja (terutama saat menghadapi orang banyak) jangan sesekali mengeluh di media sosial. Maksud hati ingin mencari simpati dengan mengurangi uneg-uneg tetapi bisa jadi nggak dapat simpati, tetapi malah mendapat hujatan banyak orang, dan lebih celaka kalau malah diperkarakan.

Beberapa hari lalu, di akun facebook atas nama Dewi Ade Dewi menjadi pembicaraan hangat dunia maya, pasalnya yang bersangkutan menulis status yang menurut saya kurang pas. Statusnya tentang keluhan dalam melayani pasien BPJS kesehatan.

(foto. nasional.rimanews.com)

Dari statusnya, kemungkinan besar Dewi Ade Dewi adalah petugas medis, entah di mana tempatnya. Rupanya ia sedang menghadapi pasien penguna BPJS Kesehatan yang mungkin kurang paham atas prosedur pasien BPJS atau protes terhadap layanan BPJS.

“……..bayar gak seberapa tapi mau pelayanan eksekutif dan ngomel2,,, naik kereta saja kalau mau yg eksekutif”  demikian penggalan status yang ditulisnya.

Rupanya si pemilik akun lupa atau tidak nyadar kalau para pasien BPJS juga membayar iuran bulanan untuk mendapatkan layanan kesehatan alias tidak GRATIS. Premi yang dibayarkan memang bisa dibilang tidak terlalu tinggi, untuk kelas 3 sebulan Rp 25.500/orang , kelas 2 Rp 42.500/orang/bulan, dan kelas 1 Rp 59.500/orang/bulan. Tetapi premi tersebut bisa dibilang tinggi untuk warga yang tidak mampu. Bahkan Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) telah mengajukan kenaikan iuran dari peserta mandiri, yakni sebesar Rp10.000, sehingga kalau jadi naik nantinya iuran wajib untuk layanan rawat inap kelas 3 menjadi Rp35.500 per orang/bulan , kelas 2 naik menjadi Rp52.500/orang/bulan, dan kelas 1nya menjadi Rp 69.500/orang/bulan.

Jadi menjadi sah dan wajar saja kalau sudah bayar ya protes saat pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan harapan mereka.

Pemilik akun tersebut juga lupa kalau menjadi peserta BPJS Kesehatan menjadi kewajiban semua warga hingga akhir tahun ini, artinya tidak ada pilihan lain bagi warga negara Indonesia, mau tidak mau harus mendaftar menjadi peserta. Meskipun mungkin ada yang terpaksa, karena dengan berbagai pertimbangan seperti sudah mempunyai asuransi kesehatan di tempat lain, tahu repotnya mendapatkan pelayanan anggota BPJS , dan alasan lainnya.

Maka, entah karena sedang kesal,capek, mungkin lelah karena sedang berpuasa dan masih melayani banyak pasien, atau alasan lainnya, tak elok jika menumpahkan kekesalan dengan menulis status seperti itu. Lebih baik kalau memang jengkel dengan pasien, ya dipendam sebentar kemudian nanti ditumpahkan uneg-unegnya kepada keluarga sendiri atau kalau mau aman tumpahkan ke tulisan diary yang memungkinkan tidak terbaca orang lain. Apalagi kalau memang benar ybs adalah petugas medis yang tentunya di bayar jasanya untuk salah satunya memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Dari status ybs, banyak yang menanggapi , memberikan komentar. Rata-rata menyesalkan sikap dari ybs karena dianggap tidak tepat dan tidak semestinya dalam melayani  peserta BPJS.

Mulutmu harimaumu, seyogyanya si pemilik akun dan siapapun selalu ingat peribahasa itu. Karena apa yang diucapkan bisa jadi menjadi bumerang yang akan merugikan diri sendiri. Maka lebih baik diam daripada mengatakan/menulis sesuatu yang tidak bermanfaat.

Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua, amin YA.

_Solo, 23 Juni 2015_

    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun