Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Alternatif Belanja di Kota Solo

25 April 2015   14:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:41 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_412619" align="aligncenter" width="600" caption="Pasar Ngudi Rejeki Gilingan Solo/jatengprov.go.id"][/caption]

Pasar Ngudi Rejeki Gilingan Solo mengeliat dan ramai dikunjungi pembeli. Pasar yang terletak di Gilingan, sebelah timur terminal Gilingan Solo baru ditempati pedagang tidak lebih dari empat bulan.Aktivitas pedagang mulai tampak mengeliat dan selayaknya pasar lama yang sudah berjalan lama.

[caption id="attachment_362654" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Ngudi Rejeki, menempati lahan strategis di dekat terminal Solo (dok.Suci)"]

14299459001671672523
14299459001671672523
[/caption]

Pagitadi saya melihat langsung kegiatan pedagang yang merupakan Pedagang Kaki Lima (PKL) pindahan dari beberapa tempat aktivitas PKLdi sejumlah tempat di Solo. Hari belum terlalu siang, masih jam 10 tetapi pembeli sudah mulai menyambangi kiso-kios pedagang.Bahkan tempat parkir di depan pasar berlantai tiga tersebut nyaris penuh. Antusias pedagangsangat terlihat terbukti belum genap lima bulan semua kios, lapak dan klithikan sudah habis diisi pedagang.

[caption id="attachment_362657" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar terjaga kebersihannya membuat pembeli nyaman(dok. Suci)"]

1429946057725264483
1429946057725264483
[/caption]

[caption id="attachment_362656" align="aligncenter" width="300" caption="Papan petunjuk jenis dagangan memudahkan pembeli (dok. Suci)"]

14299459851623552825
14299459851623552825
[/caption]

Penataan PedagangKaki Lima (PKL) di Kota Solo yang dilakukan saat Joko Widodo menjabat sebagai Walikota Solo, terus dilakukan.Ribuan PKL tertata, menempati zonasi khusus untuk PKL di beberapa ruas jalan di Solo, pasar tradisional dan pasar Klithikan Notoharjo.Penataan PKL terus berjalan sampai saatini.

[caption id="attachment_362659" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang dengan ramah melayani calon pembeli (dok. Suci)"]

14299461591163836847
14299461591163836847
[/caption]

[caption id="attachment_362658" align="aligncenter" width="300" caption="Salah satu kios sepatu dan alat olahraga (dok. Suci)"]

14299461141324020300
14299461141324020300
[/caption]

Beberapa bulan yang lalu  Pemkot Solo kembali melakukan penataan PKLyang ada di beberapa tempatdi Solo.Tanggal 23 Desember 2014 ratusan PKL yang selama ini menempati areal yang bukan diperuntukkan untuk aktivitas PKL, di relokasike Pasar Ngudi Rejeki Gilingan, Solo. Pemkot khususmembangun pasar untuk menata PKL tersebut.Para pedagang berasal dari beberapa tempat di Solo seperti pedagang  alat olahraga dan musik yang dulu berjualan di jalan Sabang, pedagang sayuran dari jalan S. Parman dan jalan A Yani  dipindah   ke Pasar Ngudi Rejeki ini.

Seperti pasar-pasar tradisional yang dibangun dengan bangunan pasar modern, Pasar Ngudi Rejeki  juga berkonsep modern terdiri dari tiga lantaidengan 241 kios, 164 lapak, dan dilengkapi dengan 12 los

[caption id="attachment_362661" align="aligncenter" width="300" caption="Penjual makanan berada di lantai 1 bagian barat (dok.Suci)"]

14299462881042445232
14299462881042445232
[/caption]

[caption id="attachment_362660" align="aligncenter" width="300" caption="Los untuk sayur dan sembako tepat di depan pintu masuk (dok. Suci)"]

14299462221567496619
14299462221567496619
[/caption]

Pasar Ngudi Rejeki lebih cepat ramai daripada perkiraan semula. Tidak seperti pasar klithikan Notoharjo yang butuh bertahun-tahun agar warga terbiasa berkunjung ke tempat yang baru,Pasar ini dalam lima bulan sudah terbilang hidup dan seperti pasaryang sudah beroperasi lama. Tempatnyayang strategis di pinggir jalan besar dan kemudahan akses transportasi membuat pasar ini berdenyut cepat.

Beberapa pedagang mengatakan kalau tidak ada perbedaan yang berarti dibandingkan saat menempati lokasi berdagang yang lama. Tak sampai satu bulan, semua transaksi sudah berjalan seperti biasanya. Mereka rata-rata pedagang yang sudah mempunyai pelanggan tetap dan rutin melayani permintaan pembeli baik dalam jumlah besar maupun eceran.Hanya di bulan-bulan awal saat masih menata pasar ada sedikit perbedaan, tetapi selebihnya semua berjalan dengan lancar.

Kalau anda membutuhkan barang-barang seperti alat-alat olahraga, sepeda, sepatu, jeans dan pakaian lain, batik,semua ada. Bahkan sayur-sayuran dan kebutuhan sembako juga dijual di pasar ini. Semua jenis dagangan tertata rapi dengan sistim zonasi yang memudahkan pembeli mencari barang yang dibutuhkan. Zona sepeda dan onderdilnya di sebelah timur paling depan, sementara di barat jalan masuk tersedia peralatan olahraga. Di dekat pintu masuk ada klhitikan yang menjual sayur dan sembako juga peralatan pertukangan. Lantai dua tersedia ada alat-alat olahraga, sepatu,baju-baju. Lantai tiga terdapat beragam batik dengan harga terjangkau.

[caption id="attachment_362663" align="aligncenter" width="300" caption="Fasilitas toilet cukup memadai dan terjaga kebersihannya (dok. Suci)"]

1429946358844188820
1429946358844188820
[/caption]

Meskipun berkonsep modern tetapi semua harga yang dijual tidak dipatok dengan harga tinggi. Pembeli bisa menawar dengan harga rendah. Silahkan pandai-pandai menawar agar mendapatkan harga yang murah dan miring.

Pasar Ngudi Rejeki atau tempat mencari rejeki inimemang menjadi alternative pasar modern yang menyediakan barang-barang kebutuhan warga tetapi dengan harga miring. Kalau tidak mau jauh-jauh ke pasar Klhitikan Notoharjo, silahkan ke pasart Ngudi Rejeki yang lebih dekat dan mudah terjangkau.

Selamat berlibur dan belanja di Solo.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun