Mohon tunggu...
Suci Handayani Harjono
Suci Handayani Harjono Mohon Tunggu... penulis dan peneliti -

Ibu dengan 3 anak, suka menulis, sesekali meneliti dan fasilitasi

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Busana Resepsi Gibran-Selvi dengan Tata Rias Solo Putri

16 April 2015   13:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:01 6993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar bulan Juni nanti, akan digelar pernikahan Putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dengan Selvi Ananda. Berbagai persiapan sudah digelar sebagaimana yang disampaikan ibu negara Iriana dengan Gibran dan Selvi saat jumpa pers beberapa hari yang lalu. Salah satu persiapan saat ini adalah busana yang akan digunakan saat prosesi ijab kabul maupun resepsi.

Berdasarkan informasi dari media, busana yang digunakan untuk pengajian, dan ijab kabul menggunakan desainer lokal Tuty Adib yang selama ini membuka butik Bilqis yang terletak di jl Perintis Kemerdekaan Purwosari Solo. Sementara untuk busana yang akan digunakan saat resepsi dirancang oleh perancang busana pengantin dari Solo yaitu Hanif Nanjaya.

Melihat adat busana pengantin Jawa, setidaknya ada lima corak gaya model tatarias pengantin adat jawa yang selama ini sering digunakan dalam acara pernikahan.

Pertama,tata rias pengantin jawa adat Yogya Putri. Baju yang dikenakan pengantin biasanya baju dodot, sebuah kain kebaya panjang yang memuat bahan plitur bermotif kain batik prada di bagian bawahnya, kemduain tata rambutr menggunakan sanggul tekuk di bagian rambutnya dan asesoris cundhuk mentul besar dan gunungan.

Kedua, tata rias Yogya Jangan Menir. Dalam tata rias jangan menir ini biasanya kedua mempelai menggunakan baju pengantin dengan hiasan bahan bordir berdasar beludru.

Ketiga, tata rias Yogya Paes Ageng. Mirip dengan gaya solo putri pengantin memakai kain dodot. Mempelai wanita memakai atribut dan tata rias berwarna hitam dibagian dahi dengan warna emas di pinggirnya. Rambut pengantin disanggul dengan gaya menjuntai dan dihiasi sumping dan asesoris lainnya

Keempat,tata rias jawa Solo Basahan. Dalam tata busana solo basahan pengantin memakai kain dodot, kemben atau kain kampuh dan juga menggunakan sampur.Kain jarik yang dipakai memiliki warna yang sama. Pengantin juga membawa buntalan berisi aneka daunan dan bunga wangi yang berdasarkan kepercayaan orang jawa akan mampu menjadi tolak bala kesialan dan malapetaka.

Kelima, tata rias pengantin jawa Solo Putri. Model solo putri ini biasanya mempelai wanita dipaes/ dirias menggunakan corak hitam yang pekat mirip paes ageng. Gaya rambutnya gaya ukel besar mirip bokor mengkurep dengan asesoris bunga melati yang dironce ditambah cunduk sisir. Kebaya yang digunakan menggunakan kain beludru warna hitam dengan motif panjang klasik. Kain batiknya menggunakan motif sido asih prada. Pengantin pria menggunakan beskap dengan kain batik sido asih dibagian bawah. Pengunaan kain sidoasih ini biasa digunakan pengantin saat acara panggih atau resepsi, Selain sido asih biasanya ada kain sidomukti, sidoluhur. Filosofi dari kain tersebut berisi gambaran atau keinginan atau harapan yang selalu positif/baik dari pemakainya. Sido sendiri dalam bahasa indonesianya berarti menjadi. Kalau asih = kasih sayang. Jadi kalau kain Sidoasih bisa bermakna kedua mempelai berkeinginan agar selalu menjadi pasangan yang memberikan siraman kasihsayang.

[caption id="attachment_361125" align="aligncenter" width="300" caption="Perkiraan busana resepsi Gibran-Selvi (sumber foto.baju+pengantin+solo+putri&biw=1344&bih=627&tbm=isch&imgil)"][/caption]

Salah satu dari lima model tata risa pengantin jawa tersebut agaknya akan digunakan untuk pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran dengan Silvi. Perkiraan saya, busana Selvi-Gibran lebih mengarah ke busana Solo Putri dengan modifikasi modern. Perancang busana pengantin, Hanif Nanjaya, membuat desain baju pengantin perempuan dengan model kebaya kartini klasik dicampur dengan unsur modern kebaya kutubaru. Kain sekitar 6 meter yang digunakan berbahan beludru hitam dengan dibubui ekor panjang yang menjuntai.

[caption id="attachment_361126" align="aligncenter" width="300" caption="MOtif kain sidoasih yang berarti harapan pengantin agar senantiasa saling mengasihi "]

1429166140404925331
1429166140404925331
[/caption]

Dengan kain beludru hitam, model kebaya kutubaru dan ekor yang menjuntai panjang, perkiraan saya mirip dengan model tata rias solo putri. Kedua calon mempelai tidak memilih baju basahan atau dodot yang memperlihatkan bahu depan dan belakang mereka, tetapi memilih baju tertutup model solo putri. Pengantin perempuan pasti akan kelihatan lebih cantik dengan busana yang didimonasi warna hitam berbahan beludru. Busana berbahan beludru biasa digunakan banyak orang untuk acara peringatan kartininan, juga untuk pengantin. Selvi juga sudah menggunakan busana dengan bahan yang sama saat terpilih menjadi putri Solo tahun 2009.  Hanya perkiraan, untuk jelasnya coba saja kita tunggu bulan Juni depan. Mudah-mudahan perkiraan saya benar adanya.

Selamat berbahagia mas Gibran- mbak Selvi.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun