[caption id="attachment_358303" align="aligncenter" width="560" caption="Untuk menuju lokasi jaring budidaya ikan laut, nelayan melewati hutan bakau (dok. Suci)"][/caption]
Ambon kota yang dikelilingi laut, memiliki panjang garis pantai 98 km dengan sektor perikanan menjadi salah satu sektor unggulannya. Aktivitas perikanan didominasi perikanan tangkap disamping budidaya ikan laut dan tawar dan budidaya rumput laut yang mulai berkembang dengan sumberdaya ikan sebagai potensi perikanan unggulan.
Hampir semua nelayan adalah nelayan ikan tangkap dengan mengandalkan berbagai alat sederhana yang digunakan. Wilayah tangkap ikan tersebar di semua lautan di Kota Ambon. Sumberdaya ikan meliputi ikan pelagis, ikan demersal dan ikan karang. Kelimpahan stok ikan pelagis besar (tuna dan cangkalang) berada pada wilayah perairan Selatan Kota Ambon. Kelimpahan stok untuk ikan pelagis kecil tersebar di Teluk Ambon Dalam, Teluk Ambon Luar, Teluk Baguala dan perairan Selatan Kota Ambon.
Sementarauntuk budidaya juga dikembangkan oleh sebagian nelayan. Beberapa nelayan yang melakukan budidaya ikan laut banyak tersebar di Negeri Waigeru, Hative Kecil, Latire, Negeri Lama, Poka yang sebagian besar budidaya jenis ikan kerapu.
[caption id="attachment_358310" align="aligncenter" width="560" caption="Membelah laut menuju tempat budidaya ikan laut (dok. Suci)"]
Saya berkesempatan berkunjung ke Negeri Waigeru dan melihat langsung budidaya ikan laut. Untuk menuju lokasi di tengah laut, kami melewati hutan bakau. Ketinting melaju dengan kecepatan sedang menembus kecipak ombak yang tenang mengalir.
[caption id="attachment_358304" align="aligncenter" width="300" caption="Kami berada diatas kotak jaring ikan budidaya di tengah laut (dok. Suci)"]
Hampir semua nelayan budidaya tidak hanya mengantungkan hidup dari budidaya ikan tetapi juga tetap mencari ikan tangkap seperti nelayan lainnya. Mereka harus mencari ikan tangkap karena tidak bisa mengandalkan ikan budidaya dengan masa panen yang lama lebih dari satu tahun dan membutuhkan ikan tangkap sebagai makanan ikan laut yang dikembangkan. Ikan laut tersebut meliputi ikan kerapu, bubara, ikan macan dan samandar. Metodenya mengunakan keramba jaring apung dan ling line.
[caption id="attachment_358305" align="aligncenter" width="560" caption="Kotak jaring berisi ikan dengan ukuran kecil. Setiap kotak berisi ikan ukuran tertentu (dok. Suci)"]
Nelayan mendapatkan bibit ikan dari Balai Budidaya Laut ataupun membeli dari nelayan sendiri dengan harga beli untuk ikan kerapu berukuran 1 cm Rp 1800 sementara ikan kerapu yang siap dimasukkan ke dalam keramba berharga sekitar Rp 7.000. Bibit ikan bubara Rp 10.000-15.000.
Cara budidaya ikan dengan menebarkan jaring besar di laut.Biasanya seorang nelayan akan mempunyai lebih dari dua kotak jaring. Biasanya seorang nelayan mempunyai beberapa kotak jaring bahkan ada yang mempunyai 20 kotak jaring. Satu kotak jaring bisa di masukkan 300-500 bibit ikan dan akan dipisahkan sesuai dengan besar kecilnya ikan sekitar enam bulan berikutnya.
[caption id="attachment_358307" align="aligncenter" width="560" caption="Ibu dan anak ini biasa mencacah ikan laut sebagai makanan ikan budidaya (dok. Suci)"]
Pembudidayaan ikan memerlukan kesabarandankeuletan tersendiri. Oleh karena itu tidak banyak nelayan yang masuk melakukan budidaya ikan laut. Dalam budidaya ikan laut nelayan harus merawat dengan benar seperti memberikan makanan dari ikan laut yang telah di cacah, memperhatikan tingkat kesehatan ikan. Penyakit yang menyerang ikan biasanya virus sehingga ikan harus dipisahkan dari ikan lainnya agar tidak menular.
[caption id="attachment_358308" align="aligncenter" width="560" caption="Pondok kayu dibangun di atas jaring, sebagai tempat tinggal sementara selama ikan belum di panen (dok. Suci)"]
Masa panen ikan juga cukup lama, untuk ikan kerapu tikus minimal berusia diatas 3 tahun, sementara kerapu macan bisa dipanen setelah berusia 1 tahun. Harga jual ikan kerapu tikus Rp 250.000/ kg, kerapu macan Rp 90.000/kg dan ikan kue Rp 30.000/kg. Kendala utama perikanan budidaya ini pada tingkat keamanan ikan sehingga nelayan harus menjaga ikan selama 24 jam. Bahkan nelayan membuat pondok-pondok kecil di tengah laut untuk menjaga kerambanya.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H