Mohon tunggu...
Suci Handayani
Suci Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Melamun - Bahagia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Orangtua dalam Tumbuh Kembang Anak

12 Juni 2024   23:05 Diperbarui: 12 Juni 2024   23:24 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Peran Orangtua Pada Kecerdasan Anak

Setiap manusia lahir disertai dengan fitrah yang kemudian dapat dikembangkan sehingga dapat berguna untuk diri sendiri maupun orang lain. Keahlian yang dimiliki setiap orang juga berbeda beda, dengan melatih soft skill yang ada dapat dikembangkan lagi menjadi suatu keahlian yang luar biasa. Saat seorang anak mengalami pertumbuhan, maka nalurinya akan menjadi ingin tahu banyak hal, ingin mencoba segala hal yang baru. Oleh karena itu diperlukan pengawasan dan arahan dari orangtua agar anak menjadi terarah.

Anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sebaikbaiknya sehingga nantinya menjadi orang dewasa yang sehat secara fisik, mental, sosial dan emosi, sehingga dapat mencapai perkembangan yang optimal akan potensi yang dimilikinya dan menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. (Permono, 2013) Dirumah anak banyak menghabiskan waktu bersama ibunya, kerena itu ibu dijuluki sebagai guru pertama bagi seorang anak. Seroang ibu lebih memahami tumbuh kembang anak.

Banyak ahli berpendapat bahwa ibu memiliki kemungkinan lebih besar untuk [AA1] mewarisi kecerdasan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun perempuan, karena wanita memiliki dua kromosom X (XX), sedangkan laki-laki hanya memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY). Pada anak laki-laki, ibu hanya mewarisi gen kecerdasan secara utuh dari sang ibu, sedangkan anak perempuan hanya mewarisi kromosom X daripada gen kecerdasan secara utuh dari sang ibu. Tidak hanya terpacu dari gen saja, kecerdasan anak juga tak lepas dari nutrisi, didikan, kasih sayang dan pola asuh yang diberikan dari orangtua.

Kecerdasan anak dapat diawali dengan melatih sensorik anak. Saat ini sudah banyak mainan yang digunakan untuk melatih motorik anak seperti merobek kertas, melepas pasang kancing baju, memasukan koin kedalam toples, merasakan terkstur yang berbeda, mewarnai dan permainan lainnya.  Tidak ada anak yang bodoh, tetapi hanya malas untuk belajar dan kurang minat dibidang akademik. Walau demikian, seorang anak pasti mempunyai keinginan dan keahliannya tersendiri yang dapat dikembangkan. Sebagai orangtua perlu mengetahui dan memahami tentang kepribadian anaknya, mengetahui apa yang dia sukai dan apa yang tidak suka.

B. Karakter anak

Sifat, watak dan karakter seorang anak itu terbentuk dengan berawal dari rumah, anak akan mencontoh apa yang Ia liat dan Ia dengar. Pembentukan karakter seorang anak dapat dilakukan oleh orangtua dengan mencontohkannya langsung, melalui nasehat, ataupun melalui media. Media yang digunakan dapat berupa tontonan yang sifatnya ringan, dapat dengan mudah diterima oleh anak. Tontonan anak berisi tentang pesan moral, karakter baik, jahat serta akibat dari suatu perbuatan yang dilakukan.

Pebriana mengungkapkan dalam artikelnya yang berjudul Analisis Kemampuan Berbahasa dan Penanaman Moral pada Anak Usia Dini melalui Metode Mendongeng, bahwa pembentukan karakter pada anak usia dini pun dapat dilakukan dengan metode mendongeng (Prasanti, 2018). Sebagai orangtua juga perlu memperhatikan jenis dongeng yang akan diberikan kepada anak. Dalam metode mendongeng juga harus disertai pengawasan dari orangtua agar pesan yang ada dalam dongeng dapat tersampaikan kepada anak.

Dengan tokoh yang memiliki karakter baik, maka anak akan menyukai prilaku tokoh tersebut, sehingga anak akan mencontoh apa yang dilakukan tokoh protagonis tersebut. Sebagai orangtua perlu menasehati anak agar tidak mencontoh peran dari antagonis dan menjelaskan sebab akibat yang akan diterima jika tidak berbuat baik. Pendidikan karakter akan berjalan dengan efektif apabila melibatkan tiga institusi yaitu, keluarga, pendidikan dan masyarakat (Syarbini, 2014). Pendidikan informal dalam keluarga sangat berperan penting pada pembentukan karakter anak. Hal ini karena keluarga merupakan lingkungan tumbuh kembang anak mulai dari anak usia dini sampai dewasa.

C. Dampak Kurangnya Perhatian Orangtua Bagi Anak

Perhatian dari orangtua merupakan hal yang paling dibutuhkan bagi seorang anak. Tumbuh kembang seorang anak selalu dibawah perhatian dari orangtua, jika tidak mendapatkan yang seharusnya, maka anak akan berbuat sesuka mereka. Tumbuh kembang seorang anak yang mendapatkan perhatian dengan yang tidak mendapat perhatian dari orangtua juga cukup terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun