Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia pada awal tahun 2020 Â memberikan banyak dampak buruk pada berbagai sektor kehidupan masyarakat khususnya di disektor pendidikan.Â
Pada sektor pendidikan, Kementerian Pendidikan mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), dalam surat edaran tersebut dijelaskan bahwa seluruh sistem pembelajaran dilakukan dengan sistem pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah.Â
Dari kondisi tersebut akhirnya diselenggarakan Kampus mengajar angkatan 1 yang merupakan salah satu program dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).Â
Dengan melalui program Kampus Mengajar yang dilaksanakan di sekolah dasar yang berada di daerah 3T dengan tiga program kegiatan dalam bidang membantu meningkatkan literasi & numerasi, adaptasi teknologi dan administrasi. Maka dari itu, adanya program Kampus Mengajar sekolah diharapkan dapat meminimalisasi kesulitan yang dihadapi oleh pihak sekolah, peserta didik, dan orang tua.Â
Tujuan Kampus Mengajar angkatan 1 ini untuk mengoptimalkan pembelajaran baik secara daring maupun luring kepada seluruh peserta didik dalam kondisi terbatas dan kritis selama pandemic COVID-19 khususnya dalam meningkatkan literasi dan numerasi yang tertinggal selama pembelajaran jarak jauh diberlakukan.Â
Lokasi pelaksanaan dilaksanakan di SD Klasikal Terang Nusantara adalah salah satu sekolah dasar di kota Bandung. Sekolah ini beralamatkan di jalan Jamika No.88, Jamika, Kec. Bojongloa Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40231. Sekolah Dasar Terang Nusantara yang merupakan yayasan Kristen menerapkan nilai-nilai keagamaan pada semua mata pelajaran. Sopan santun serta kasih menjadi hal yang sangat dijunjung tinggi di SD Terang Nusantara.Â
Penugasan selama 3 bulan ini terdapat 9 mahasiswa yang ditempatkan di SD Terang Nusantara Bandung. Masing-masing Mahasiswa memegang atau mendampingi dua sampai tiga guru kelas dan setiap 2 minggu sekali mahasiswa akan dipindahkan ke guru kelas lain. Pada pelaksanaannya para mahasiswa membantu guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, adaptasi teknologi serta administrasi sekolah.Â
Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh menjadi tantangan tersendiri bagi pihak sekolah karena keterbatasan teknologi seperti ada beberapa anak yang tidak memiliki gawai, orang tua yang belum mampu mengoperasikan gadget dan orang tua yang sibuk bekerja.Â
Oleh karena itu saat awal pandemi beberapa guru yang punya gawai lebih dipinjamkan ke orang tua, yayasan juga turut memberi bantuan mengadakan untuk memberikan sembako dan kuota internet bagi keluarga yang tidak mampu, lalu guru kelas pun membuka kelas sore atau malam.Â
Dari hasil pengalaman ini, penulis dapat menyimpulkan bahwa program ini sangat membantu guru di sekolah, di mana program ini bermanfaat bagi sekolah dan bermanfaat juga bagi mahasiswa. Selain itu mahasiswa menjadi tahu dan mulai mengerti psikologis seorang anak, Â serta menjadi pengalaman penulis bagaimana menjadi seorang guru yang berkompeten.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H