Langkah Nyata Orang Tua dalam Mendukung Anak Maksimalkan Potensi saat Penilaian Semester
Â
    Awal bulan Desember atau akhir bulan November, waktu sekolah mengadakan penilaian sumatif semester ganjil untuk mengetahui kemampuan akademik pemahaman materi yang diberikan saat proses pembelajaran. Pemahaman tersebut tentu sebagai bahan evaluasi guru dalam mengukur tingkat keberhasilan dalam tujuan pembelajaran dan mengambil langkah stategis dalam pemanfaatan sumber pembelajaran, media, dan pendekatan yang berpihak pada murid.
     Namun, tidak hanya guru saja yang andil dalam menumbuhkan semangat belajar di sekolah. Ada dukungan orang tua yang memiliki peran penting dalam membantu anak mengembangkan kemampuan akademik dan juga karakternya. Dukungan tersebut setidaknya menumbuhkan motivasi intrinsiknya guna membangun kepercayaan diri dan berpikir kritisnya.
     Apalagi di era teknologi yang semakin canggih yang menghadirkan kemudahan sehingga terkadang berdampak terhadap cara pandang dan cara anak menghadapi proses belajar terutama saat mempersiapkan diri menyambut ulangan atau penilaian semester. Kadang anak cenderung memilih cara pintas yang melemahkan kemampuan berpikir kritis dan bisa menghambat perkembangan keterampilan penting seperti kemampuan analisis, problem solving, kreativitas, daya imajinasi, dan lainnya.
     Hal tersebut patut disayangkan manakala kontrol orang tua kurang terhadap perkembangan anak. Apalagi orang tua hanya menuntut anak pada hasil sementara proses belajarnya sedikit diabaikan sehingga terkadang mempengaruhi pola pikir dan sudut pandangnya. Padahal sejatinya proses belajar yang sungguh-sungguh pada anak merupakan kunci dalam membangun pemahaman yang kuat. Hal ini akan berdampak pada rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan akademik dan kehidupan yang menyapanya setiap saat.Â
Untuk itu, sebagai orang tua diperlukan peran yang dapat mengarahkan dan sekaligus membimbing anak agar tidak terjebak dalam pola pikir instan. Sehingga orang tua hendaknya menanamkan makna usaha, proses, dan pemahaman dalam belajar agar anak bisa memaksimalkan potensi yang dimilikinya secara optimal. Meskipun pada akhirnya anak gagal tapi dukungan secara berkesinambungan mampu membangkitkan semangatnya tumbuh. Apalagi ada kolaborasi yang kuat antara guru, anak, dan orang tua sehingga permasalahan belajar dapat diatasi dengan baik.
Berikut ada beberapa tips berupa langkah nyata yang dapat dilakukan oleh orang tua sebagai bentuk dukungan yang membantu memaksimalkan potensi anak dalam penilaian semester
Â
Mengajarkan anak berperilaku jujur dan mandiri
Di sekolah guru menguatkan karakter jujur dan mandiri melalui berbagai program positif agar kelak anak menjadi sosok pemimpin yang bertanggung jawab. Anak tidak hanya pintar dalam akademik tapi memiliki karakter yang kuat dan prinsip hidup yang tak mampu digoyangkan. Untuk itu, perlu adanya kolaborasi antara peran guru dan juga orang tua di rumah. Meskipun sibuk namun orang tua juga perlu mengingatkan kepada anak mengenai pentingnya kejujuaran saat menghadapi ulangan atau ujian sehingga memotivasi anak percaya diri pada kemampuan dimiliki. Dengan begitu bentuk godaan untuk menyontek atau cara pintas setidaknya dapat ditinggalkan.
Â
Membantu menciptakan suasana belajar yang nyaman di rumah
Sebagai orang tua yang peka dan tahu bahwa anaknya sedang belajar maka penting seluruh anggota keluarga untuk mendukung dan memastikan suasana belajar tenang dari gangguan suara televisi, ponsel, dan suara lainnya sehingga anak lebih konsentrasi dalam belajar.
Â
Mengatur jadwal belajar dan pemahaman anak
Banyak orang sukses karena disiplin salah satunya peran orang tua dalam membantu menyusun jadwal belajar sesuai kebutuhan. Jika anak telah mampu maka orang tua hanya memastikan jadwal yang telah dibuat direaliasikan tanpa memberikan aktivitas rumah yang membebankan. Selain itu, di sela belajarnya, penting bagi orang tua menyelipkan pesan dalam pemahamn materi misalnya dengan mengajukan pertanyaan pemantik yang dihubungkan dengan kehidupan nyata guna menjelaskan dan menantang pemikiran anak.
Â
Memberikan sarana sumber belajar yang memadai
Sumber belajar tidak hanya ada di sekolah. Orang tua dapat mengajak anak pergi ke toko buku guna mendukung pemahaman anak terhadap materi pelajaran. Hal ini sangat penting sebagai referensi sumber belajar dan jika memungkinkan dapat mendatangkan guru privat agar pemahamannya jauh lebih baik.Â
Â
Melibatkan kebiasaan diskusi dan refleksi
Kewajiban orang tua tidak hanya mencukupi kebutuhannya. Tapi menjalin komunikasi agar kedekatan anak dan orang tua mudah terjalin. Dengan melibatkan anak dalam obrolan ringan mengenai aktivitas belajarnya maka orang tua memberikan perhatian terhadap proses belajarnya seperti menanyakan apa yang anak pahami, yang belum dimengerti, dan bagaimana orang tua memantik anak untuk belajar menangani masalah belajarnya. Jika perlu orang tua boleh menawarkan jika anak menemui jalan buntu sehingga anak dapat tumbuh karakter mandirinya saat menghadapi situasi sulit.
Â
Memberikan dukungan emosional dan menghindari tekanan
Tidak semua anak siap menghadapi ulangan. Adakalanya orang tua perlu memberikan motivasi dengan mendengarkan keluh kesahnya dan menyakinkan pada anak bahwa nilai bukan satu-satunya tolak ukur sebuah keberhasilan tapi proses belajar itulah yang jauh lebih penting. Jika proses belajarnya telah optimal maka akan berdampak pada hasil belajar. Selain itu, hindari perkataan yang dapat memberikan tekanan apalagi ekspektasi orang tua terlalu tinggi sehingga menambah beban baru bagi anak. Hal ini perlu kita hindari dan kita menuntun anak tetap fokus pada usaha dan kemajuan belajarnya
Â
Membantu menjaga pola hidup sehat
Tidak hanya saat ulangan, orang tua memastikan agar anak memperoleh asupan makanan sehat dan bergizi, cukup istirahat, dan berolahraga secara teratur meskipun itu mengajaknya berjalan kaki. Dengan begitu, kebiasaan tersebut berdampak pada pola hidup sehat. Pola hidup sehat membantu anak tetap sehat, bugar, meningkatkan konsentrasi, dan stamina saat belajar.
Â
Bentuk perhatian sekecil dari orang tua memberikan makna yang berarti bagi anak. Mari jadi orang tua yang bijak yang paham akan masalah anak. Meskipun usia anak telah remaja, anak masih memerlukan perhatian dan dukungan orang tua sewaktu-waktu. Berikan waktu kita yang sibuk ini guna memberikan hak kasih sayang pada anak. Dengan begitu, anak akan mengenangnya dan menjadikan sosok orang tua panutan dalam melangkah ke depan. Apalagi anak merupakan anugerah dari Tuhan yang patut kita jaga dengan sebaiknya.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI