Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rehat Sejenak

20 November 2024   20:39 Diperbarui: 20 November 2024   21:05 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rehat Sejenak

Di bawa langit yang terus berlari

Dalam suasana hiruk pikuk yang menekan

Langkah ini seolah lelah penuh agenda tak henti

Amanah menanti di setiap sudut masa

Namun semangat tak boleh surut

Demi janji yang mesti kutunaikan

Tubuh berbisik lirih seolah protes

Mampukah tubuh ini kuat hingga tujuan akhir?

Namun hati menjawab dengan teguh

Meski tubuh ringkih memohon jeda

Kadang langkah tersendat beban

Tapi tekad terus menggema

Tuk memberikan yang terbaik

Meski setiap peluh dan pengorban yang terelakkan

Tuhan, di semua kegiatan ini

Aku tak memohon lebih

Berikan aku kesehatan di setiap hembusan napas

Demi kelancaran harapan yang kurajut

Agar menjadi kekuatan dan sumber penyemangat

Maka tolong izinkan aku rehat sejenak

Memejamkan mata memenangkan jiwa dalam kehangatan

Agar esok menatap tantangan dengan senyuman

Menyelesaikan amanah yang menanti

Hingga menggengaam asa dengan penuh keyakinan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun