Bukan Sekadar Mengajar, Mengapa Guru Perlu Menguasai Ilmu Bimbingan Konseling?
Perkembangan zaman dan teknologi yang begitu pesat yang bersifat dinamis tentu menghadirkan tantangan bagi dunia pendidikan sehingga terkadang menumbuhkan permasalahan belajar yang kompleks bagi murid di masa sekarang. Sebab, beda zaman beda pula tantangannya.Â
Tuntutan hidup dan kebutuhan terkadang murid dihadapkan pada tuntutan akademis yang tinggi agar dapat bersaing dan mendaftar di perguruan tinggi sesuai harapannya atau sesuai bakat dan minatnya.
Belum lagi murid menghadapi berbagai tekanan sosial dan masalah keluarga, ketergantungan pada gawai atau teknologi, dan masalah psikologis lainnya yang tentu membawa dampak pada cara belajar dan berinteraksi di sekolah. Masalah ini terkadang mengubah lanskap pendidikan sehingga murid memerlukan pendekatan yang lebih inklusif guna mendukung perkembanganya dalam proses belajarnya.
Untuk mengatasi permasalahan di atas tidak hanya menjadi tanggung jawab guru bimbingan konseling semata (BK) tapi perlu kolaborasi dengan guru mata pelajaran. Keberadaan guru BK di sekolah juga tak mengurangi pentingnya bagi guru mempunyai wawasan dasar dalam bimbingan konseling. Sebab, permasalahan dalam belajar di kelas merupakan tanggung jawab guru dalam mencairkan permasalahan sehingga guru lebih paham dengan masalah murid yang diajarnya.
Sebab, guru merupakan figur yang dekat dan sering berinteraksi saat mata pelajaran sehingga bekal konseling yang dimilikintya menjadi sangat penting bagi guru dalam mendukung murid lebih efektif pada aspek akademis, sosial, dan emosionalnya.
Untuk itu, tak heran bagi guru terus mengasah wawasannya dalam perencanaan pengembangan diri agar kemampuan guru mata pelajaran atau sebagai wali kelas menjadi garda terdepan dalam membantu mendukung kesejahteraan murid dalam memberikan bantuan awal dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif.
Dengan begitu, guru perlu membekali ilmu bimbingan konseling atau psikolog yang dapat membantu mengatasi kendala nonakademis yang dialami murid misalnya masalah motivasi, emosional, kesulitan dalam berinteraksi, dan masalah lainnya yang dapat menurunkan semangat belajar.Â
Itu tantangan dalam dunia pendidikan tidak hanya guru berperan dalam memberikan pengajaran materi pelajaran tapi keterampilan mendidik secara optimal dan komprehensif sehingga murid dapat tumbuh secara berkelanjutan baik dari segi akademis maupun aspek lainnya termasuk emosional dan karakternya.
Dengan memiliki pengetahuan dasar konseling tentu guru akan mudah mengidentifikasi permasalahan dan penanganannya. Ilmu dan pengalaman yang dimiliki dapat mengetahui permasalahan belajar murid pada zaman sekarang yang semakin kompleks karena beberapa faktor di antaranya tekanan akademis meningkat, pengaruh teknologi/digitalisasi, kondisi kesehatan yang meningkatkan risiko kesulitan belajar, masalah sosial yang kompleks (perundungan, kesenjangan sosial, dan perbedaan budaya), kurangnya dukungan dari keluarga, kurangnya pendidikan karakter, dan keterampilan hidupnya serta masih banyak permasalahan yang lebih kompleks.