Mengurangi stres diakibatkan oleh kesulitan ekonomi
  Sebagai perempuan mendambakan hidup berkecukupan setelah menikah. Tapi terkadang fakta berbicara lain. Penghasilan yang diperoleh oleh pasangan tak semua diberikan kepada istrinya apalagi gaya hidup pasangan telah berubah setelah memperoleh jabatan sehingga melirik wanita lain yang lebih menarik. Di sinilah kesulitan ekonomi keluarga mulai tumbuh dan pihak perempuan yang menanti kewajiban bulanan akan semakin tersisi.
   Belum lagi tabiat perhitungan dari pasangan yang membuat mengelus dada. Janji suci pernikahan hanya sekadar narasi belakang layaknya kampanye yang ingin mengumpulkan suara belaka. Sifat perhitungannya yang membuat istri tak mampu berbuat apa-apa sementara kesulitan ekonomi terus membuat stres dan mau tak mau keterampilan hidupnya juga diandalkan untuk mengatasi persoalannya ini.
  Tak hanya itu, bagi pasangan lelaki yang telah berusaha maksimal dan mendapatkan penghasilan belum mampu mencukupi kebutuhan keluarga sementara kebutuhan hidup terus meningkat. Hal tersebut membuat pikiran tergantung bagaimana memanajemen keuangan dengan apik. Meskipun telah dilakukan secara maksimal tapi tetap saja masih kurang. Peran istri sebagai pasangan tentu sangat diandalkan atas persetujuan suami tentunya agar kesulitan yang membuat stres dapat diminimalisasikan.
Â
Mengurangi ketergantungan finansial dengan pasangan
    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, roda kehidupan tidak ada yang tahu. Kesetiaan yang telah disampaikan ternyata dihianati oleh pasangan. Hal ini akan berdampak pada finansial yang didapatkan oleh istri. Lalu apa yang terjadi? Pihak suami tentu tak seperti dulu, yang ada hanya air mata yang menjadi saksi bisu apalagi kita sebagai istri sudah biasa bergantung dan tak ada keterampilan yang dikuasai. Hal ini mengakibatkan tingkat stres yang membuat hidup semakin berat.
   Belum lagi ada musibah yang tak diinginkan seperti suami meninggal atau jatuh sakit yang berdampak pada finansial keluarga. Ketergantungan finansial secara penuh pada suami terkadang membuat kita sebagai perempuan berada pada posisi  rentan. Jika peristiwa tersebut di atas terjadi pada pasangan kita maka sebagai perempuan belajar mandiri secara finansial dan memiliki kemampuan untuk bertahan hidup guna menjaga kesehatan mentalnya. Dengan memiliki penghasilan dan kemampuan yang ada setidaknya perempuan mempunyai kepercayaan diri lebih besar dalam menghadapi kesulitan yang terjadi yang terkadang kita takt ahu kapan datangnya.
Â
Menunjukkan bahwa perempuan setelah menikah tidak menghalangi tetap produktif dan mandiri
   Kemandirian merupakan hak setiap orang, salah satunya bagi perempuan setelah menikah. Kebebasan dalam berkarier memberikan kontribusi secara produktif meruapakan bagian dari pemenuhan hak perempuan untuk tetap mempunyai kontrol atas kehidupannya. Hal ini tentu berdampak bagi perempuan yang dapat mengelola kehidupannya secara mandiri tanpa mengabaikan kewajiban utamannya.