Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Resmi sebagai Bentuk Apresiasi terhadap Bahasa Nasional

28 Oktober 2024   21:17 Diperbarui: 28 Oktober 2024   21:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia dalam Komunikasi Resmi sebagai Bentuk Apresiasi terhadap Bahasa Nasional

Berbicara tentang menyampaikan cinta dan kebanggaan memang terasa mudah diucapkan namun diminta untuk pembuktian perlu menyiapkan niat dan tekad yang kuat. Jika seseorang sudah memiliki kecintaan pada sesuatu tentu berbagai upaya akan dilakukan dengan sekuat tenaga yang dimilikinya. Begitu halnya dengan kita sebagai bangsa Indonesia yang terdiri atas berbagai suku dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Hari ini, tepat tanggal 28 Oktober seluruh bangsa Indonsia mengingat peristiwa sejarah yang panjang tentang bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bahasa di seluruh Indonesia. Sejak diikrarkan oleh pemuda pada 28 Oktober 1928, sejak itulah  bahasa Indonesia telah berhasil menyatukan berbagai bahasa dengan segala latar belakang. Jadi wajarlah kita sebagai bangsa Indonesia memiliki bahasa sebagai simbol kebangsaan bagi negara dan mempererat ikatan antardaerah serta sebagai identitas Indonesia di mata internasional.

Dengan adanya bahasa Indonesia yang mempunyai peran penting sebagai bahasa nasional dalam komunikasi tentu kita ingin membuktikan rasa kecintaan dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebagai cerminan kita pada bahasa sendiri. Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam situasi resmi, maka kita turut serta menguatkan identitas dan menunjukkan apresiasi kepada budaya yang kita miliki.

Mengapa perlu kita tanamkan pada situasi resmi dalam penggunaan bahasa Indonesia? Coba bayangkan! saat kita berada dalam situasi tak resmi lalu menggunakan bahasa Indonesia layak seperti situasi formal? Lalu apa yang terjadi? bahasa yang kita gunakan akan membuat suasana yang santai menjadi kaku. Di sinilah kita boleh menggunakan berbagai bahasa yang ada baik bahasa keseharian atau bahasa gaul sekalipun agar tidak berdampak pada situasi dan obrolan yang dilakukan.

Melalui ilustrasi di atas kita jadikan refleksi bahwa menunjukkan rasa cinta kepada bahasa Indonesia tidak harus di setiap kesempatan wajib menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar? Menurut pandangan pribadi tidalah begitu, kita bisa menggunakan saat situasi formal saja sehingga komunikasi tidak menimbulkan salah tafsir dan dapat diterima oleh semua orang.

Namun, kita banyak menyaksikan di acara resmi orang menggabungkan bahasa Indonesia dan bahasa lain. Jika konteksnya yang hadir adalah orang Indonesia maka sebisa mungkin pemakaian selain bahasa Indonesia hendaknya dihindari. Di sinilah kita bisa buktikan nilai kebanggaan dan kecintaan kita sebagai bangsa Indonesia. Meskipun kita piawai dalam penggunaan bahasa asing sekalipun tak perlu kita tunjukkan pada situasi yang kurang mendukung pada tujuan acara yang ada. Dengan begitu, nilai dari penguatan karakter pada diri telah tertanam dengan baik di benak.

Tidak ada larangan kita menggunakan selain bahasa Indonesia tergantung konteknya sehingga kita menempatkan posisi di mana kita bijak menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi. Tak hanya dalam komunikasi resmi saja, bahasa Indonesia juga digunakan sebagai bahasa komunikasi tertulis seperti surat-menyurat, laporan, hasil presentasi dan lainnya sebagai cara bentuk pengukuhan kebanggan nasional. Sebab bahasa resmi sebagai cermin bahwa kita profesional dengan menunjukkan kompetensi dalam berkomunikasi.

Dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar di situasi resmi maka orang lain dapat mudah memahami informasi yang kita sampaikan dan sekaligus memastikan bahwa orang lain tidak salah tafsir atau terjadi kesalahpahaman. Dengan kata lain, mengunakan bahasa Indonesia di situasi formal membantu kita meningkatkan efisiensi dalam komunikasi, kejelasan, dan ketepatan dalam menyampaikan pesan sehingga umpan balik dari orang lain bersifat positif.

Bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi namun sebagai simbol kebanggaan, persatuan, dan jati diri sebagai bangsa. Untuk itu, penggunaan bahasa Indonesia pada situasi formal merupakan bentuk tanggung jawab diri kita sebagai warga negara yang baik. Tak hanya itu, sebagai bentuk komitmen ikut serta menjaga dan melestarikan bahasa yang kita banggakan. Jika bukan kita sebagai bangsa Indonesia, lalu siapa lagi?

Dengan menjadikan bahasa Indonesia sebagai pilihan utama di situasi resmi maka kita tak hanya menunjukkan kebanggaan kepada identitas nasional tapi sudah membuktikan bahwa kita telah memiliki tanggung jawab untuk menjaga warisan leluhur yang telah berjuang sepenuh hati demi menyatukan bahasa di seluruh nusantara sehingga keberadaan bahasa Indonesia tetap hidup di hati kita dan terus terjaga sepanjang masa.

Ada beberapa langkah sederhana yang mungkin dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan penggunaan bahasa Indonesia di situasi resmi

1. Sebisa mungkin kita menghindari penggunaan bahasa asing secara berlebihan. Menguasai Bahasa asing tak ada larangan tapi menggunakan dalam konteks yang tidak sesuai tentu dapat menurunkan kebanggaan kita sebagai bangsa Indonesia. Kita bisa menambah wawasan untuk mengganti pemakaian istilah asing dengan kata dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami oleh orang lain.

2. Dalam percakapan resmi, kita bisa menggunakan tata bahasa yang benar. Tata bahasa yang benar sudah dijelaskan dalam EyD  sehingga penting bagi kita untuk berusaha menjaga kejelasan dan keprofesionalan kita dalam berkomunikasi.

3. Belajar berlatih menyampaikan pendapat dengan kata-kata bahasa Indonesia yang tepat agar memudahkan dalam komunikasi formal.

4. Turut serta menggalakkan pemakaian bahasa baku dalam kegiatan surat-menyurat dan komunikasi tertulis yang menunjukkan bahwa kita menghormati standar bahasa Indonesia.

Itulah beberapa langkah sederhana yang dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk upaya membudayakan pemakaian bahasa Indonesia dalam komunikasi resmi dan sekaligus meningkatkan rasa bangga kita pada identitas bangsa. Meskipun perkembangan zaman tak dapat dicegah dan masuknya pengaruh dari budaya bangsa lain, namun kita bisa menyaring dan mengadaptasi yang sesuai dengan budaya dan kepribadian bangsa kita bukan kita gunakan sesuai kehendak hati. Masa depan bahasa Indonesia ada di tangan kita sebagai generasi bangsa yang memiliki tanggung jawab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun