Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Nasib Monyet di Tengah Deforestasi, Bagaimana Masa Depan Mereka?

9 Oktober 2024   13:01 Diperbarui: 10 Oktober 2024   16:02 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nasib Monyet di Tengah Deforestasi, Bagaimana Masa Depan Mereka?

Pernah jalan-jalan? Lalu dalam perjalanan mendapatkan sekumpulan monyet sedang berjejer di jalan menanti kebaikan orang yang lewat untuk memberikan makan? Pemandangan yang terkadang membuat mata ingin menikmati sesaat tapi hati juga teriris dan berimajinasi mengapa monyet sampai terjun ke jalanan? Apa yang sebenarnya terjadi?

Mungkin pembaca pernah melihat tayangan seorang wanita yang memberikan pisang bagi puluhan untuk monyet dan mendapat tanggapan beragam dari netizen.

Ini sebenarnya menjadi permasalahan yang tak bisa dianggap remeh. Jika hutan sebagai habitat mereka tinggal berkurang maka mau tak mau untuk bertahan hidup maka sekumpulan monyet akan mencari cara untuk beradaptasi dengan lingkungan baru guna bertahan hidup.

sumber dokpri
sumber dokpri

Bayangkan jika itu menimph kita, lalu apa yang terjadi? Manusia diberikan kecerdasan lebih baik daripada makhluk hidup lainnya. Meskipun monyet dan orang utan termasuk dikenal cerdas tapi kecerdasannya juga terbatas.

Mereka juga tak bisa melakukan tindakan layaknya manusia.Apalagi saat mengalami ancaman serius yang diakibatkan oleh deforestasi yang kian masif di kawasan hutan tropis.

Hal ini dikhawatirkan secara terus-menerus akan mengancam jumlahnya menyusut setiap harinya sehingga membawa sekumpulan monyet dan orang utan terancam dari kepunahan.

Deforestasi bukan sekadar penggundulan hutan tapi secara tak langsung menghancurkan rumah, sumber makanan, dan ekosistem yang menopang kehidupan mereka. 

Bayangkan jika rumah kita yang kita tempati tiba-tiba dirusak, apa yang kita lakukan? Pasti marah dan melakukan segala upaya untuk mengembalikan agar rumah yang dibuat dengan sekuat tenaga dapat utuh seperti sedia kala atau mendapat ganti rugi untuk membuat rumah baru.

Tapi berbeda dengan orang utan atau monyet sehingga mereka terkadang bertamu di kebun orang dan bahkan ada di jalan untuk mengharap uluran tangan yang rela memberikan makan.

Lalu bagaimana nasib mereka di masa depan? Dan usaha yang mesti kita perbuat untuk membantu mereka?

Adanya hutan sangat membantu kita untuk memberikan oksigen dan udara yang sehat. Bayangkan jika jumlah pepohonan berkurang karena perluasan kebun, untuk pemukiman warga dan mengabaikan habitat makhluk yang tinggal di dalamnya seperti monyet mulai dari yang owa, lutung, hingga kera ekor panjang akan mengalami ancaman.

Pengurangan lahan hutan berarti kehilangan tempat tinggal mereka sehingga dapat mengancam keamanan monyet dan sejenisnya.

Saat terjadi pembalakkan pohon maka monyet dan kawannya kehilangan pohon sebagai tempat mereka mencari makanan seperti buah-buahan, daun, dan serangga. Tak hanya itu, jika tak ada pohon maka monyet kehilangan tempat untuk berlindung dari predator yang setiap saat mengancamnya.

Adanya deforestasi dapat menciptakan fragmentasi habitat. Hal ini berarti sekawanan monyet terjebak di hutan-hutan kecil yang terisolasi. Ini mengakibatkan mereka kesulitan menemukan pasangan kawan yang berujung mempengaruhi keberlanjutan populasi mereka.

Tak hanya itu, isolasi mereka lebih rentan penyakit dan perubahan lingkungan yang begitu cepat. Lalu imbasnya banyak monyet yang memasuki areal pemukiman manusia untuk mencari makan dan akhirnya berujung pada perburuan illegal.

Peran Monyet dalam Ekosistem

Jika kita membaca beberapa literatur bahwa monyet memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan. Karena, monyet pemakan buah dan serangga dapat membantu dalam penyebaran biji-bijian yang penting dalam keberlangsungan pertumbuhan hutan baru.

Selain itu, monyet dan sejenisnya menjadi bagian dari rantai makanan yang kompleks yang keberadaan mereka berpengaruh pada keseimbangan populasi hewan lainnya dan tanaman di hutan.

Saat monyet hilang di ekosistem maka dampak domino bisa terjadi. Sebab, berkurangnya penyebaran biji-biji yang mengakibatkan regenerasi hutan terganggu yang akhirnya mempengaruhi hewan-hewan lainnya bergantung pada pohon atau tanaman untuk tempat tinggal. Atau bisa dikatakan keberadaan jumlah monyet juga berdampak tidak hanya pada spesies itu sendiri tapi ekosistem di hutan itu sendiri.

sumber dokpri
sumber dokpri

Upaya Konservasi yang Bisa diusahakan untuk Masa Depan Monyet 

Setiap tahun jumlah hutan kian menyusut sehingga tampak suram. Namun harapan juga tak boleh memudar dan terus diupayakan inisiatif konservasi. 

Dengan mengetuk organisasi-organisasi lingkungan yang bekerja keras melindungi hutan yang tersisa dalam memulihkan area yang telah rusak. Sehingga proyek reboisasi dapat dijalankan dengan dukungan dari lembaga konservasi dan komunitas lokal menjadi salah satu alternatif cara dalam memulihkan habitat alami monyet.

Untuk menghindari jumlah monyet akibat perdagangan illegal maka penegakan hukum perlu diterapkan secara ketat sehingga dapat menekan jumlah perburuan liar.

Tidak hanya itu, yang paling utama adalah tumbuhnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga monyet dan sejenisnya agar habitatnya mereka tetap terjaga dengan baik.

Jika hutan yang mengalami kerusakan setidaknya ada upaya yang dilakukan oleh pihak yang memiliki kebijakan untuk membuatkan program rehabilitasi yang dikembangkan guna membantu monyet dan sejenisnya agar populasinya dapat diselamatkan.

Sambil menunggu reboisasi hutan kembali sehingga ekosistem hutan dapat kembali seperti sedia kala. Sebab, fungsi hutan tidak hanya menjaga ekosistem makhluk hidup hewan dan tumbuhan tapi manusia sangat memerlukan adanya oksigen untuk kesehatan dan keberlangsungan hidup manusia yang mendatang.

Lalu, peran kita sebagai pribadi yang yang dapat ikut serta dalam menjaga dan melindungi monyet dan sejenisnya dari kepunahan adalah

- Pengurangan penggunaan produk berbahan kayu illegal. Dengan mengetahui sumber kayu yang didapatkan setidaknya kita membantu pengurangan dari pembalakkan liar. Selain itu, sebagai konsumen tentu kita bijak dalam memilih produk ramah lingkungan sehingga berdampak pada perlindungan hutan.

- Mendukung produk berkelanjutan. Sebagai pembeli kita mesti cermat dalam memilih produk yang bersertifikat keberlanjutan. Hal ini dapat mengurangi ketergantungan jumlah kayu yang digunakan sehingga keberadaan hutan tetap terjaga.

- Mendukung usaha konservasi. Keterlibatan kita dalam organisasi dan komunitas yang peduli terhadap keberadaan hewan yang berkonsentrasi pada konservasi hutan dan perlindungan satwa liar merupakan hal penting guna keberlangsungan habitat alami monyet.

- Mengkampanyekan kesadaran diri. Melalui informasi yang kita bagikan setidaknya membantu orang lain untuk merefleksi diri mengenai keberadaan monyet dan sejenisnya sehingga ikut serta memiliki peran dalam mendukung usaha konservasi hutan.

Itulah langkah yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan populasi monyet dan sejenisnya. Bayangkan apa yang terjadi jika deforestasi terus berlanjut tanpa bisa dikendalikan maka masa depan spesies monyet akan tinggal sejarah.

Untuk itu, mari kita ikut berupaya dalam konservasi secara keberlangsungan agar kesadaran setiap individu terus meningkat. Hal ini kita lakukan demi kemanusiaan sebab makhluk apa pun tidak akan rela bila habitatnya itu di rusak.

Dengan bekerja keras dan saling membantu satu sama lain maka hutan yang menjadi paru dunia dapat dilindungi dari orang yang kurang bertanggung jawab. 

Kita menginginkan bahwa generasi berikutnya tidak hanya menyaksikan foto di buku pelajaran semata tapi dapat menyaksikan secara langsung hewan sesuai keadaannya. Jika kita tak peduli, hewan seperti monyet dan lainnya berharap kepada siapa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun