Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menjadi Sahabat Anak melalui Komunikasi Terbuka, Pentingnya Mendengarkan sebagai Orang Tua

6 Oktober 2024   21:59 Diperbarui: 6 Oktober 2024   22:43 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi(Shutterstock) yang unduh melalui https://edukasi.kompas.com/ 

Menjadi Sahabat Anak melalui Komunikasi Terbuka: Pentingnya Mendengarkan Sebagai Orang Tua

Tak terasa waktu terus bergulir. Anak tumbuh menjadi remaja dan menentukan jenjang pendidikan yang dipilihnya. Sebagai orang tua hanya bisa memberikan dukungan agar potensi anak dapat dioptimalkan. Meskipun orang tua tak bisa setiap hari bertemu, hanya di waktu tertentu bisa dua minggu dan bahkan bulan karena jarak yang ditempuh tidaklah dekat.

Tentu ini tantangan bagi orang tua yang anaknya sedang menempuh pendidikan jauh dari tempat tinggal orang tua. Sebagai orang tua saat bertemu dengan anak merupakan anugerah sendiri. Meluangkan waktu untuk mendengarkan curhatan merupakan salah satu tugas yang paling penting namun terkadang seringkali kita abaikan. 

Apalagi jadwal kegiatan padat merayap, sehingga terkadang sebagai orang tua tergoda untuk langsung memberikan nasihat dan bahkan memberikan penilaian tanpa memberikan kesempatan anak untuk bercerita sebenarnya apa yang dirasakan.

Padahal waktu yang singkat itu merupakan kualitas waktu yang kita miliki untuk mendengarkan dengan saksama. Abaikan segala pertanyaan yang mungkin akan membuat anak terbebani. Berikan kesempatan anak untuk menyampaikan segala pengalaman belajar dan lainnya. Hal ini sangat baik tidak hanya menguatkan hubungan emosional tapi membantu anak untuk tumbuh menjadi menjadi pribadi yang percaya diri dan mampu menghadapi segala masalahnya secara mandiri.

Mari kita ubah di mindset kita dengan membuka diri melalui komunikasi yang terbuka dan sehat sebagai pondasi penting dalam hubungan anak dan orang tua. Kita bisa menjadi sahabat bagi anak sehingga anak merasa nyaman dan tak canggung saat bercerita. 

Meskipun terkadang ada keinginan tetap dihormati tapi konteks situasi berbeda. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen dan usaha untuk mendengarkan dan berbicara dengan cara terbuka, jujur, dan penuh empati.

Mendengarkan curhatan anak bukan sekadar kita mendengarkan dongeng tapi bagaimana kita memahami perasaan dan emosi di balik cerita yang disampaikan. Anak-anak remaja atau masih kecil sekalipun masih belum mahir menguasai pembendaharaan kata lengkap untuk menerangkan apa yang mereka rasakan.

Untuk itu, libatkan hati dan menangkap isyarat nonverbal seperti nada suara atau ekspresi wajah yang kita berikan sebagai umpan balik. Saat kita berikan tanggapan dengan hadir sepenuh hati maka anak akan merasa dihargai dan dipahami sehingga menjadi pondasi penting dalam menguatkan komunikasi.

Untuk itu, buatlah anak merasa nyaman dan aman berbicara dengan kita mengenai apa yang dirasakan tanpa rasa takut akan penilaian yang kita berikan. Saat anak bebas untuk bicara dalam menyampaikan perasaannya maka jalan terbuka bagi orang tua untuk mengenali anaknya jauh lebih baik tidak hanya dari segi tindakan tapi dari segi emosional. Komunikasi ini sangat baik agar orang tua tahu perkembangan psikis anaknya agar dapat menuntunnya menuju potensinya masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun