Jangan Asal Pilih! Kenali Calon Pemimpin yang Dapat Mengubah Daerah Menjadi Lebih Baik
     Media sosial kini tengah ramai memberitakan tentang kegiatan calon pemimpin yang akan mengikuti pemilu kepala daerah. Hampir setiap hari ada saja yang lewat di beranda yang menjadi literasi bagi kita sebagai masyarakat. Dengan memahami demokrasi kita turut andil dalam menyuarakan pemimpin yang layak sebagai pemimpin. Setiap suara yang kita memiliki juga memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah pembangunan, kebijakan, dan keadilan sosial bagi masyarakat. Jangan sampai, calon pemimpin memanfaatkan kekurangan yang ada pada masyarakat untuk memenangkan diri menjadi seorang pemimpin. Untuk itu, kita sebagai masyarakat cara kurang baik itu memang tak pantas untuk dijadikan sebagai budaya dan akhirnya kita sebagai masyarakat yang akan menanggung dampak sampai masa jabatannya berakhir.
    Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi jika pemimpin tidak amanah dan visioner serta hanya mementingkan ego diri? Padahal kebijakan yang diambil tidak memikirkan dampak bagi masyarakat pada umumnya dan untuk kepentingan pribadi dan golongan. Untuk itu, kita perlu berliterasi dengan mengenali lebih dahulu latar belakang, visi, misi, dan kemampuan kepemimpinan yang dimiliki. Kemampuan bernarasi memang ok tapi itu perlu dibuktikan tak sekadar bernarasi dan berjanji manis tapi realitasnya masyarakat yang menanggung dampaknya. Untuk itu, pentingnya bagi kita mengenali calon pemimpin agar kita tak salah pilih dan kelak pemimpin yang terpilih mampu membawa perubahan serta kemajuan yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat.
Â
Mengapa Penting Mengenali Calon Pemimpin?
    Kadang saya ikut obrolan ringan saat berkumpul dengan teman yang tengah membicarakan tentang hasil pembelian. "Makanya sebelum beli diperiksa, asal jangan beli seperti membeli barang dalam karung" obrolan ringan tapi mengandung maksud yang dalam. Sebelum penyesalan tiba menyapa, maka penting untuk mengecek dan mengenali barang yang dibeli agar tidak timbul penyesalan. Begitu halnya dengan memutuskan memilih. Jangan sampai karena ada sekantong oleh-oleh berupa sembako, atau ada salam tempel, bisa juga mendapat kalender, kaos, dan sebagainya yang mampir di rumah sehingga memberikan asumsi bahwa orang tersebut merakyat. Padahal selama ini kegiatan sosial saja tak pernah dilakukan dan saat mendekati pemilu ramai sekali pemberitaan seolah dekat dengan masyarakat.
     Fenemona itu tidak heran dan sudah menjadi hal yang biasa untuk menarik empati masyarakat. Namun masyarakat tak boleh terpedaya dengan kebaikan yang tak setulus hati dan mengandung udang di balik bakwan. Kita percaya bahwa setiap pemimpin yang akan berlaga memiliki visi dan kebijakan yang berdampak bagi kesejahteraan masyarakat serta kemajuan daerah selama menjabat. Untuk itu, kita perlu mempertimbangkan kapasitas dan integritas sebelum ada hal yang fatal yang akan terjadi seperti stagnan pembangunan, ketidakmerataan akses layanan publik, susahnya lapangan pekerjaan, pungutan pajak naik, sementara harga kebutuhan pokok mencekik, dan sederet masalah akan hadir menjadi teman yang kita akan kita sapa setiap harinya.
     Untuk itu, sebelum terlambat mari kita kenali calon pemimpin kita secara mendalam yang memungkinkan kita dalam memahami visi dalam membangun, rekam jejak kinerjanya, dan bentuk komitmen mengenai isu-isu penting misalnya pendidikan, lapangan pekerjaan, kesehatan, infastruktur, lingkungan, dan sebagainya. Calon pemimpin yang siap memimpin akan mempunyai rencana yang jelas, terencana, dan terukur yang membawa perubahan positif dan mampu berkomunikasi dengan semua pihak dalam membantu menjalankan tugasnya dengan baik tanpa mampu diberikan iming-iming untuk memperkaya dirinya sendirinya.
     Hal ini teringat salah satu cerita dari Khalifah Umar Bin Khattab. Ceritanya sangat luar biasa dan tak akan bisa tidur nyenyak bila beliau sendiri yang tidak mengecek secara langsung. Seorang pemimpin yang turun secara langsung dan mendapati rakyatnya sedang kelaparan dan beliau sendiri yang tengah malam membawakan karena takut bahwa amanah yang diberikan tak bisa dipertanggungjawabkan dengan baik.
     Jika semua calon pemimpin dapat belajar dari kepemimpinan tokoh terdahulu yang telah terbukti maka dampak pada daerah terasa luar biasa. Dana yang ada dikelola dengan bijak tanpa ada yang menyalahgunakan sehingga tepat sasaran. Semoga apa yang menjadi harapan kita terwujud agar kita rindu pemimpin yang memiliki integritas tinggi dapat terwujud.