Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kedekatan Wali Kelas dan Murid, Pondasi untuk Mengoptimalkan Potensi Anak Didik

17 September 2024   20:08 Diperbarui: 17 September 2024   20:24 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedekatan Wali Kelas dan Murid, Pondasi untuk Mengoptimalkan Potensi Anak Didik

          Pada kesempatan ini, izinkan saya berbagi pengalaman mengenai peran dan fungsi sebagai wali kelas. Ada perubahan yang saya lakukan setiap menjadi menjadi wali kelas. Kali ini ada yang melatarbelakangi saat saya sedang mengikuti pendidikan guru penggerak. Bukan niat ingin menjadi sosok kepala sekolah. Harapan itu masih sangat jauh dari harapan tapi karena ingin belajar beradaptasi dengan keadaan. Meskipun usia sudah tak muda tapi semangat tidak boleh pudar. Jika direfleksi, ilmu yang dipelajari dari pendidikan guru penggerak mampu mengubah mindset seorang guru untuk berubah secara bertahap agar berdampak.

          Saya terketuk ketika membaca salah satu modul tentang menghamba pada murid yang dikemukakan oleh tokoh pendidikan nasional Indonesia yakni Bapak Ki Hajar Dewantara. Bagaimana kita sebagai guru salah satu peran wali kelas yang dapat menuntun laku murid untuk menemukan potensinya. Selama ini telah saya lakukan namun karena kurang totalitas sehingga belum bisa mengakomodasi semua bakat yang tersembunyi pada murid. Hal inilah yang mendorong pribadi untuk melejitkan bakat anak didik yang menjadi anak wali di tahun ajaran 2024/2025. Ada sejumlah program yang saya rancang agar potensi yang dimiliki dapat dieksplor. Kelak mereka tidak hanya pandai dalam akademik semata tapi mampu menjadi seseorang yang mampu mengembangkan passion yang dimilikinya dan berkarakter mulia.

          Tahun pelajaran ini saya mendapat amanah sebagai wali kelas X, yang biasanya mendapat kelas XII. Kelas X adalah perpindahan dari SMP yang masih perlu bimbingan. Pada fase ini memang tak bisa dipungkiri pengaruh dari sekolah lama masih membekas dan itu perlu penguatan agar tetap sesuai harapan. Hal ini mengundang tantangan sendiri untuk menaklukan setiap hambatan yang ada menjadi suatu kejutan indah di suatu hari.

          Bagi pribadi menjadi wali kelas adalah sebuah amanah bukan sekadar administrasi dan pengelolaan kelas. Tapi lebih dari itu terutama yang terkait dalam membangun sebuah hubungan emosional yang mendekatkan. Kedekatan wali kelas dengan murid bukan hanya dapat menciptakan suasana kelas yang hangat dan harmonis tapi penjadi pondasi yang dapat mengoptimalkan potensi yang masih tersembunyi. Apalagi terkadang tak dapat dipungkiri terjadi pembentukan kelompok kecil yang dapat merusak hubungan kekeluargaan sehingga di sini peran wali kelas dapat menjalin hubungan dan penuh empati melalui beberapa program yang mendekatkan.

          Untuk itu, wali kelas tidak sekadar sebagai pengajar tapi sekaligus sebagai mentor yang membantu murid menemukan dan mengembangkan segala potensi serta bakat yang ada pada diri murid. Potensi itu mungkin belum terungkap dengan jelas karena kurang percaya diri baik berupa kemampuan akademis, seni, olahraga, atau bahkan keterampilan sosial. Adanya wali kelas memiliki pengaruh yang signifikan dalam menggali bakat tersembunyi sehingga dapat mendampingi dan menjadi motivator utama dalam kehidupan murid di sekolah. Untuk itu, ada beberapa peran strategi yang dilakukan wali kelas sebagai penggerak yang memaksimalkan potensi. Berikut ini kisah pengalaman pribadi yang barangkali bermanfaat untuk diterapkan oleh teman-teman pembaca guru saat menerima amanah sebagai wali kelas di sekolah khususnya tingkat SMA.

Menyusun proposal hidupnya

Hidup memerlukan perencanaan yang terarah agar hidup lebih bersemangat. Untuk mencapai hal itu, murid diarahkan untuk membuat perencanaan apa yang dilakukan selama satu tahun ke depan dan bagaimana upaya mencapainya. Dengan begitu, ada keinginan untuk mengikuti setiap kompetensi dan pengembangan bakat yang dimiliki. Ada beberapa indikator yang saya gunakan sebagai pemantik dan sekaligus sebagai refleksi murid melalui sebuah pertanyaan yang dibuat dalam bentuk canva yang menarik kemudian diunggah dalam bentuk google site agar sewaktu-waktu mudah dievaluasi secara berkala sesuai kebutuhan.

          Sebelum menerncanakan proposal tersebut, kita sebagai wali kelas memberikan pandangan dan juga manfaat agar murid tumbuh motivasi untuk berbenah ke arah yang lebih baik. Sebab, sebelum menyusun hendaknya menata niat dan tekad agar motivasi tetap stabil setiap saat meskipun banyak kerikil tajam yang akan dilewati. Begitu halnya dengan ego diri dan lingkungan yang setiap saat menjadi duri dalam perjalanan. Motivasi itu yang selalu digiatkan agar terus menatap masa depan apalagi sebagai putra daerah IKN semakin ke depan semakin berat tantangannya.

Mendesain kelas inovasi

Untuk mendukung tempat belajar yang representatif perlu desain kelas yang sesuai harapan. Kelas bukan hanya sebagai tempat belajar tetapi bagaimana menjadi tempat yang nyaman untuk menggali ide kreatif. Untuk itu, wali kelas hanya sebagai fasilitator setelah pembentukan struktur kelas dan meminta untuk berbagi tugas dalam memenuhi administrasi di kelas dalam waktu kurang lebih sebulan yang memanfaatkan jam P5 agar kondisi kelas nyaman.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Setelah desain kelas disepakati dan dibuat, maka kekurangan yang ada adalah pendingin ruangan. Saya membentuk grup wali murid untuk meminta dukungan yang mengemukakan kekurangan kelas. Alhamdulillah semangat orang tua sangat tinggi untuk membantu penyediaan kipas angin. Sehingga kelas tersebut tidak sekadar desain yang nyaman dilihat tapi dingin saat cuaca panas menyapa. Itulah bentuk kolaborasi yang kuat antara wali kelas, murid, dan orang tua wali dalam mewujudkan sarana kelas yang mendukung.

Menyediakan ruang mengekpolasi potensi

sumber dokpri
sumber dokpri

Sesuai yang diisi dalam proposal hidupnya. Maka setiap murid menuliskan bakat yang akan dikembangkan. Waktu yang disediakan oleh wali kelas adalah memanfaatkan jam P5 yakni satu jam pelajaran (45 menit). Adapun mekanismenya melalui undian secara bergilir disesuaikan potensi yang dimiliki. Ada yang cukup satu minggu dalam persiapan dan ada pula yang memerlukan 2 minggu persiapan. Banyaknya waktu telah ditentukan oleh murid sendiri sesuai nama yang keluar dari undian.

          Kegiatan penyaluran bakat ini saya beri nama RUBIKAT (ruang bakat dan minat setiap hari Jumat). Hal ini untuk menunjang keterampilan yang dimiliki agar dapat percaya diri dalam mengenali potensi untuk mengikuti kompetensi perlombaan sesuai yang disepakati minimal satu kali dalam setahun. Perlombaan itu dapat murid ikuti baik secara daring melalui informasi IG atau secara langsung. Hal ini memungkinkan murid dalam menemukan apa yang benar-benar yang disukai dan kuasai.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Selain itu, penampilan bakat memiliki tujuan untuk menguatkan rasa percaya diri pada murid. Rasa percaya diri dan takut salah terkadang menyelimuti pikiran yang membuatnya senang di zona nyaman. Melalui sarana ini tentunya menjadi wadah kreatif agar murid mampu mengeksplor kemampuan diri dan kelak dapat mencapai passion yang diharapkan.

Menyediakan dukungan emosional dan motivasi

Diakui bahwa tidak semua murid memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada kemampuannya. Kadang ada yang merasa ragu atau bimbang dengan kemampuan yang dimiliki. Di sinilah peran wali kelas dalam memberikan dorongan dan dukungan secara emosional. Namun ada hambatan yang seharusnya dapat diterapkan pada tahun sebelumnya yakni metode coaching. Ada keterbatasan waktu baru memulai untuk mengamati anak yang perlu penanganan secara langsung. Metode ini sangat baik saat saya terapkan. Wali kelas dapat menggali informasi sebanyak mungkin dari murid untuk dijadikam follow up dan evaluasi dari tekad yang disusun murid sehingga murid lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengasah kemampuan diri.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Tak hanya itu, motivasi dalam belajar tentu berbeda setiap muridnya. Sebagai wali kelas mesti memahami dengan cara mengenali kebutuhan belajarnya dengan baik dan memberikan motivasi yang tepat setiap personalnya melalui coaching. Metode coaching ini diberikan untuk memahami emosional dan kondisi pribadi murid agar dapat ditangani secara tepat. Hal ini akan menjadi anggapan bahwa setiap murid merasa diperhatikan dan lebih bersemangat untuk menjadi tujuan sesuai proposal yang disusunnya baik bidang akademik maupun nonakademik.

Pengamatan mendalam mengenai karakter murid

Sejak diberlakukan kerja sama dengan BCA, tugas wali kelas setiap pagi pukul 07.15 WITA membersamai literasi Alquran dan sains, serta absen pagi. Di sinilah bisa diselipkan pembinaan dan menyapa keadaan murid secara langsung setiap harinya. Begitu halnya jam sebelum pulang yakni 15.45 WITA, wali kelas memantau absen digital pulang dan piket sebelum pulang.

Program ini secara tak langsung mendekatkan antara wali kelas dan murid secara mendalam baik perilaku maupun menguatkan kekompakan kelas. Wali kelas dapat terlibat secara emosional  dan lebih peka mengenai perubahan sikap, motivasi, dan kecenderuangan karakter anak murid. Melalui pengamatan setiap hari, wali kelas dapat memberikan bimbingan yang tepat dan beradaptasi dengan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter dan potensinya.

Membimbing siswa menuju kompetensi

Setelah wali kelas mengidentifikasi bakat dan memberikan ruang untuk mengeksplorasi melalui RUBIKAT maka wali kelas membuka jalur pengembangan melalui kompetensi bimbingan lomba. Kegiatan ini agar murid dapat mengarahkan kemampuan yang dimiliki secara optimal. Memang capek tapi ada kepuasan batin yang tak mampu diucapkan dengan kata. Meskipun tak semua lomba mampu dibimbingnya dan ada juga yang telah berhasil dan berusaha keras kembali. Namun itu bagian dari ikhtiar agar terus belajar dan beradaptasi dengan keadaan untuk menjadi pribadi yang terus berbenah.

Kegiatan makan bersama setiap satu bulan sekali

Kegiatan makan bersama saya rancang sebulan sekali. Dana yang digunakan adalah uang kas dan sumbangan sosial murid. Di acara makan tak hanya merekatkan hubungan kekeluargaan tapi bagaimana menjalin kebersamaan dalam menyiapkan prosesnya dan menikmati setiap hidangan yang dibuat secara bersama-sama. Acaranya saya memanfaatkan jam P5, agar kegiatan tak hanya belajar mengenai tema yang diangkat tapi bagaimana menguatkan karakter kebersamaan dapat terjalin tanpa harus memikirkan kepentingan pribadi.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Di sini peran wali kelas hanya sebagai fasilitator penggerak yang melibatkan murid untuk merealisasikan dan menanyakan kesiapan untuk acara. Semua perlu pengawasan dan tidak membiarkan begitu saja. Sebab, murid baru kelas X sehingga perlu bimbingan secara keberlanjungan agar kelas XI sudah mandiri sesuai harapan.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan sebagai wali kelas. Amanah merupakan sebuah kepercayaan dan pertanggungjawaban tidak hanya kepada manusia tapi kepada Allah. Semoga dimudahkan di setiap kegiatan agar mampu memberikan yang terbaik di setiap hal baik yang dilakukan. Saya percaya apapun yang kita niatkan untuk kebaikan maka kebaikan itu akan selalu menyapa di setiap keadaan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun