Untuk mendukung tempat belajar yang representatif perlu desain kelas yang sesuai harapan. Kelas bukan hanya sebagai tempat belajar tetapi bagaimana menjadi tempat yang nyaman untuk menggali ide kreatif. Untuk itu, wali kelas hanya sebagai fasilitator setelah pembentukan struktur kelas dan meminta untuk berbagi tugas dalam memenuhi administrasi di kelas dalam waktu kurang lebih sebulan yang memanfaatkan jam P5 agar kondisi kelas nyaman.
     Setelah desain kelas disepakati dan dibuat, maka kekurangan yang ada adalah pendingin ruangan. Saya membentuk grup wali murid untuk meminta dukungan yang mengemukakan kekurangan kelas. Alhamdulillah semangat orang tua sangat tinggi untuk membantu penyediaan kipas angin. Sehingga kelas tersebut tidak sekadar desain yang nyaman dilihat tapi dingin saat cuaca panas menyapa. Itulah bentuk kolaborasi yang kuat antara wali kelas, murid, dan orang tua wali dalam mewujudkan sarana kelas yang mendukung.
Menyediakan ruang mengekpolasi potensi
Sesuai yang diisi dalam proposal hidupnya. Maka setiap murid menuliskan bakat yang akan dikembangkan. Waktu yang disediakan oleh wali kelas adalah memanfaatkan jam P5 yakni satu jam pelajaran (45 menit). Adapun mekanismenya melalui undian secara bergilir disesuaikan potensi yang dimiliki. Ada yang cukup satu minggu dalam persiapan dan ada pula yang memerlukan 2 minggu persiapan. Banyaknya waktu telah ditentukan oleh murid sendiri sesuai nama yang keluar dari undian.
     Kegiatan penyaluran bakat ini saya beri nama RUBIKAT (ruang bakat dan minat setiap hari Jumat). Hal ini untuk menunjang keterampilan yang dimiliki agar dapat percaya diri dalam mengenali potensi untuk mengikuti kompetensi perlombaan sesuai yang disepakati minimal satu kali dalam setahun. Perlombaan itu dapat murid ikuti baik secara daring melalui informasi IG atau secara langsung. Hal ini memungkinkan murid dalam menemukan apa yang benar-benar yang disukai dan kuasai.
     Selain itu, penampilan bakat memiliki tujuan untuk menguatkan rasa percaya diri pada murid. Rasa percaya diri dan takut salah terkadang menyelimuti pikiran yang membuatnya senang di zona nyaman. Melalui sarana ini tentunya menjadi wadah kreatif agar murid mampu mengeksplor kemampuan diri dan kelak dapat mencapai passion yang diharapkan.
Menyediakan dukungan emosional dan motivasi
Diakui bahwa tidak semua murid memiliki tingkat kepercayaan tinggi pada kemampuannya. Kadang ada yang merasa ragu atau bimbang dengan kemampuan yang dimiliki. Di sinilah peran wali kelas dalam memberikan dorongan dan dukungan secara emosional. Namun ada hambatan yang seharusnya dapat diterapkan pada tahun sebelumnya yakni metode coaching. Ada keterbatasan waktu baru memulai untuk mengamati anak yang perlu penanganan secara langsung. Metode ini sangat baik saat saya terapkan. Wali kelas dapat menggali informasi sebanyak mungkin dari murid untuk dijadikam follow up dan evaluasi dari tekad yang disusun murid sehingga murid lebih percaya diri dan termotivasi untuk mengasah kemampuan diri.