Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menerima Keadaan dengan Lapang Dada Suatu Langkah Pertama Menuju Kebahagiaan Sejati

2 September 2024   22:10 Diperbarui: 2 September 2024   22:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
wanita bahagia(evgenyatamanenko)yang diambil dari kompas.com

Alasan kedua apabila kita menerima dengan lapang dada dapat menguatkan resiliensi. Melalui penerimaan keadaan yang ada, kita menjadi pribadi lebih tangguh. Kita menjadi sosok tidak mudah terpuruk oleh setiap kegagalan mengintai setiap waktu sebab kita paham bahwa semua itu merupakan proses perjalanan hidup. Hal ini akan membantu kita segera pulih untuk melangkah maju dengan penuh percaya diri dan keyakinan.

Selain itu, dengan lapang dada dapat meningkatkan mutu suatu hubungan. Ini maksudnya penerimaan keadaan berarti kita menerima orang lain apa adanya berkaitan kekurangan dan perbedaan yang dimiliki. Hal ini dapat menguatkan hubungan kita dengan orang lain di sekitarnya sebab kita tidak lagi berikhtiar  mengubah orang di sekitarnya harus sesuai dengan harapan kita.

Tak hanya itu, dengan lapang dada merupakan cara membuka pintu untuk bertumbuh. Dalam arti dengan penerimaan yang ada, kita membuka kesadaran diri untuk terus belajar dari pengalaman baik itu baik dan buruk. Pengalaman adalah soko guru yang berharga. Dari pengalaman tersebut setidaknya setiap tantangan menjadi peluang untuk terus tumbuh dan berkembang sehingga kita menjadi pribadi yang terus berproses menjadi dewasa dan bijaksana.

          Banyak alasan yang mendorong kita untuk menerima dengan lapang dada. Menyesali sesuatu secara berkelanjutan bukanlah suatu jalan yang bijak tapi berusaha memperbaiki keadaan dengan pengalaman yang sudah menjadi suatu hal yang utama. Sedih boleh, tapi larut dalam kesedihan mungkin ada batas yang diberikan sehingga kehidupan yang yang telah diamanahkan kepada kita memberikan sejuta manfaat sebagai bekal menyambut hidup di dunia dan akhirat. Lalu, bagaimana kita menghadapi sesuatu di luar kemampuan kita melalui penerimaan keadaan secara lapang dada? Agar ketentraman dan kedamaian dapat melekat di jiwa.

1. Dengan menyadari dan menerima perasaan yang ada. Langkah awal adalah kita sadar bahwa perasaan saat keadaan tidak bersahabat itu hal yang wajar, lalu izinkan hati kita untuk merasakan sedih, kecewa, terluka, atau marah. Tapi ingat jangan terjebak atau larut dalam perasaan. Kemudian lekas sadar dengan mulai menerima perasaan itu tanpa penilaian.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri atau orang lain atas kejadian yang menimpa diri tapi bagaimana kita fokus untuk belajar dari keadaan dan situasi tersebut.

3. Latih kesadaran penuh (Mindfulnes). Dengan kesadaran penuh dapat membantu pribadi menerima kenyataan tanpa harus memikirkan masa lalu atau mencemaskan masa yang akan datang.

4. Ubahkan cara pandang. Hal ini dengan mengamati suatu keadaan yang kurang ideal  sebagai akhir segalanya lalu mencoba menelusuri sebagai tantangan yang mampu dilalui. Kita bisa sematkan pertanyaan yang memantik diri sendiri "Apa yang bisa saya pelajari dari keadaan ini?"

5. Yang terakhir adalah praktikkan rasa syukur. Dengan rasa syukur kita bisa menerima keadaan dengan lapang dada dan menerima hal-hal kecil dalam hidup. Sehingga kita berkonsentrasi dengan apa yang dimiliki sekarang, bukan meratapi apa yang sudah hilang atau belum mampu diraih.

Banyak orang berlomba-lomba untuk meraih kebahagiaan sejati dalam hidupnya. Banyak perpestif orang lain dalam mencari kedamaian hidup. Semua kembali pada diri kita masing-masing. Syukuri apa yang ada dengan menerima keadaan secara lapang dada. Hal ini sebuah kekuatan untuk terus belajar selalu bahagia di tengah hidup yang tidak ada kepastian sekalipun. Sehingga kebahagiaan dapat kita rasakan, bukan disebabkan hidup harus sempurna tapi kita dapat menemukan kebahagiaan dan kedamaian dari keadaan ketidaksempurnaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun