Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

30 Agustus 2024   21:51 Diperbarui: 31 Agustus 2024   09:20 425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menciptakan Lingkungan Belajar yang Inklusif melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

Pada penerapan kurikulum sebelumnya menurut pandangan pribadi mengenai penggunaan istilah diferensiasi belumlah sepopuler saat penerapan Kurikulum Merdeka padahal jika ditelusuri saat praktik pribadi ada beberapa hal yang telah dilakukan dan itu belum diketahui apa namanya. Tapi saat Kurikulum Merdeka mulai dirilis, saat itulah istilah berdiferensiasi mulai ramai dibicarakan dan bahkan banyak webinar atau praktik baik dari penerapan di kelas.

          Lalu apa pembelajaran berdiferensiasi? Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu pendekatan yang memfasilitasi setiap murid berdasarkan kebutuhan belajarnya yang beragam. Dengan latar belakang, kemampuan, minat, gaya belajar yang berbeda-beda sehingga murid dapat mencapai potensi terbaiknya sehingga semua murid dapat belajar secara optimal. Dengan penerapan berdiferensiasi yang diterapkan oleh guru setidaknya guru merespon dan membantu memenuhi kebutuhan belajarnya.

          Sesuai filosofi dari Tokoh Pendidikan Bapak Ki Hajar Dewantara mengenai pemikirannya berhamba pada murid. Maksudnya dari ungkapan tersebut adalah guru menaruh rasa hormat dan siap melayani kebutuhan murid dalam pembelajaran. Jika kita amati di kelas memang setiap murid memiliki keunikan yang berbeda-beda sehingga sebagai guru yang baik akan selalu memberikan yang terbaik salah satunya melayani kebutuhannya.

          Tak hanya itu, sebagai guru hendaknya memberikan tuntunan hidup dan tumbuh yang disesuaikan kodratnya. Beda zaman beda pula bentuk penanganannya. Hal tersebut selaras dengan apa yang dicontohkan oleh beliau yakni seorang petani tak akan dapat menjadikan padi yang ditanamnya itu akan tumbuh sebagai jagung. Namun, ia tidak akan dapat  memerlihara padi tersebut seperti hanya cara memelihara tanaman kedelai atau tanaman lainnya. Maka dari itu, bentuk pengajaran hendaknya disesuaikan dengan kodrat alam dan zamannya sehingga memberikan tuntunan berdasarkan kodrat anak yang memberikan kebebasan murid untuk tumbuh berdasarkan karakteristik dan potensinya sebagai pribadi baik secara lahir dan batin.

          Salah satu menjawab tantangan tersebut adalah dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini senada dengan nilai dan fungsi sebagai guru yang berpusat pada murid dan menjadi pemimpin kelas merdeka. Lalu mengapa pembelajaran berdiferensiasi sangat penting? Sebab, setiap murid yang di dalam kelas itu beragam dimulai dengan latar belakang, tingkat kemampuan, dan gaya belajar yang unik. Dengan Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid yang beragam dalam satu kelas sehingga guru memberi keleluasaan pada murid untuk meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan

  • Aspek kesiapan belajar berhubungan dengan kapasitas dalam mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Inilah tugas sebagai guru yang terus berinovasi  dengan mempertimbangkan tingkat kesiapan yang mengantarkan murid keluar dari zona nyaman dengan memberikan tantangan. Namun kondisi lingkungan belajar meski tepat dan dukungan yang memadai sehingga murid dapat menguasai materi atau keterampilan baru.
  • Aspek minat mengacu  pada keadaan mental yang menghasilkan jawaban terarah dalam situasi kondisi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan rasa puas diri. Adapun cara yang dipergunakan guru dalam menarik minat muridnya yakni menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian dan tidak tegang misalnya diselingi humor, penuh kejutan, dan sebagainya; menciptakan konteks pembelajaran yang berkaitan dengan minat individu murid; mengomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari oleh murid; dan menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid bisa memecahkan masalahnya.
  • Profil belajar berhubungan dengan cara-cara guru bagaimana kita sebagai individu yang paling baik belajar. Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi atau memetakan kebutuhan belajar murid berdasarkan profil belajar yang memberikan kesempatan bagi murid belajar secara natural dan efisien. Sehingga guru berusaha beralih memilih gaya belajar berdasarkan keinginan sendiri dan berupaya selalu belajar mengembangkan metode dan pendekatan mengajar yang variatif yang berdampak. Untuk penerapan profil belajar murid ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan yakni preferensi terhadap lingkungan belajar, pengaruh budaya, dan preferensi gaya belajar (visual, auditori, dan kinestetik).

Dalam penerapan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru perlu melakukan komunikasi guna membangun hubungan yang positif dan saling percaya dengan muridnya. Dengan mengetahui perasaanya, keinginan, bakat, minat, dan lainnya dari muridnya. Informasi tersebut yang akan dijadikan dasar bagi guru dalam merancang pembelajaran yang disesuaikan kebutuhan muridnya. Ada harapan dari guru pada muridnya yakni merespon positif pembelajaran yang dilakukan apakah sesuai harapan? Lalu ada beberapa hal yang mesti guru lakukan dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid dan aspek yang perlu guru pertimbangkan sebelum melakukan pembelajaran berdiferensiasi yakni

Mengamati perilaku murid

Untuk mengenali muridnya dengan baik, guru perlu mengamati perilakunya baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Dari hasil pengamatan setidaknya ada kesamaan perilaku yang diperlihatkan oleh setiap murid sehingga guru dapat beradaptasi dengan kebutuhan dan metode pengajaran yang akan dijalankan.

Mengidentifikasi pengetahuan awal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun