Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senyum di Balik Luka

10 Agustus 2024   21:00 Diperbarui: 10 Agustus 2024   21:01 474
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum di Balik Luka

Dia larut dalam luka yang teramat dalam

Tak ada yang mampu menjadi pelipur lara

Hanya kesunyian dan rasa hampa begitu dirasa

Saat dia terjatuh tak ada sandaran yang menjadi penguat

Tangisan menggema di kesunyian malam

Air matanya menjadi penghibur, penenang jiwa yang kosong

Luka itu dia sembunyikan tanpa mengharap sentuhan

Tak ada ruang berbagi, hanya sepi menjadi teman sejati

Saat senyum tampak terurai di wajah

Namun sejatinya wajah itu bersandiwara bahagia

Menyembunyikan rasa sakit, membungkam rasa kecewa

Menutup rasa percaya yang dihianati

Dia tetap berdiri kokoh meskipunrapuh

Berusaha tersenyum untuk menyembunyikan luka lara

Menampakkan kebahagiaan palsu

Seolah kuat dalam kepura-puraan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun