Senyum di Balik Luka
Dia larut dalam luka yang teramat dalam
Tak ada yang mampu menjadi pelipur lara
Hanya kesunyian dan rasa hampa begitu dirasa
Saat dia terjatuh tak ada sandaran yang menjadi penguat
Tangisan menggema di kesunyian malam
Air matanya menjadi penghibur, penenang jiwa yang kosong
Luka itu dia sembunyikan tanpa mengharap sentuhan
Tak ada ruang berbagi, hanya sepi menjadi teman sejati
Saat senyum tampak terurai di wajah
Namun sejatinya wajah itu bersandiwara bahagia
Menyembunyikan rasa sakit, membungkam rasa kecewa
Menutup rasa percaya yang dihianati
Dia tetap berdiri kokoh meskipunrapuh
Berusaha tersenyum untuk menyembunyikan luka lara
Menampakkan kebahagiaan palsu
Seolah kuat dalam kepura-puraan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H