Dengan begitu, guru mulai bergeser dari pemuasan kepentingan pribadi maupun pihak lain menuju kepentingan pembelajaran murid. Sehingga guru merefleksi diri dengan berpikir tentang pertanyaan utama yang mendahulukan muridnya seperti
- Apa yang dibutuhkan oleh murid?
- Apa yang bisa guru lakukan agar mendukung suasana belajar lebih baik?
- Bagaimana guru dapat membuka kesempatan bagi murid untuk mewujdukan dunia yang mereka harapkan?
Untuk itu, diperlukan pendekatan utama dalam prakarsa yang berfokus atau berpihak pada murid. Peran guru diharapkan dapat mengenali dan memahami keunikan yang dimiliki setiap murid termasuk potensinya. Sehingga guru perlu melakukan observasi sebelum pembelajaran. Dengan begitu, pendekatan ini dapat membantu guru dapat mengeksplorasi potensi sesuai bakatnya sehingga proses belajar menjadi bermakna dan menyenangkan.
Mengenali bakat murid
Untuk dapat berfokus yang sesuai nilai guru penggerak maka guru dapat mengenali murid dengan cara mengidentifikasi bakat yang merupakan langkah awal. Guru dapat memanfaatkan penilaian diagnostik dengan mengajukan beberapa pertanyaan pematik yang menuntun murid menjawabnya. Selain itu, perlu dikuatkan dengan melakukan observasi mengenai kegiatan sehari-hari di sekolah dan melakukan curah pendapat atau diskusi melalui coaching. Dengan begitu, guru dapat gambaran bakat apa yang ingin dikembangkan dalam pembelajaran. Untuk itu, penting bagi guru dalam menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan kesempatan seluasnya bagi murid untuk mencoba hal baru dalam berbagai kegiatan.
Memberikan ruang untuk mengeksplorasi bakat dan minat
Sesuai bakat yang dituliskan dalam harapan melalui proposal hidupnya. Penting bagi guru khususnya wali kelas guna menyediakan ruang untuk menampilkan potensinya. Ruang itu, saya sediakan di pada hari Jumat yang saya beri nama RUBIKAT (ruang bakat dan minat murid pada hari Jumat). Dengan memanfaatkan pembelajaran P5 selama 2 jam pelajaran. Sementara 3 jam digunakan untuk pembelajaran P5 disesuaikan dengan modul P5.
Inisiatif ini saya lakukan agar murid mampu menuangkan kemampuan yang dimiliki dan mencoba hal baru dengan penuh percaya diri. Dengan begitu, kecakapan keterampilan yang dimiliki semakin kuat dan memotivasi dirinya menjadi pembelajar dan dapat mengikuti kompetensi perlombaan sehingga ada kepuasan yang diperolehnya.
Peran guru sebagai pembimbing dan motivator
Menjadi guru dan sekaligus wali kelas merupakan tantangan sendiri. Dengan peran inilah saya sekuat tenaga membantu murid merancang pembelajaran yang berpusat pada murid. Dengan dukungan dan bimbingan yang saya berikan semoga ini terwujud yang akan mulai dilaksanakan di bulan Agustus mendatang. Prakarsa perubahan ini saya niatkan dengan membangun rasa percaya diri murid. Saat murid diberikan dukungan dan apresiasi maka akan termotivasi untuk mengejar minat dan bakatnya.
     Guru mampu memainkan peran dan memberikan pengharhaan atas usaha dalam menampilkan bakatnya dan mendorong untuk terus mencoba dan tidak takut gagal. Dengan umpan balik yang kontruktif yang membantu murid memahami kelemahan dan kekuatan yang dimiliki. Hal ini akan membantunya untuk terus berkembang dan adaptif dengan kemajuan zaman.
Semoga niat mulia ini dapat terwujud dan dimudahkan dalam proses aplikasi. Apalagi tahapan awal pemetaan telah dilakukan sehingga diperlukan aksi dalam merealiasasikan. Dengan usaha dan penuh keyakinan, saya percaya bahwa sistem pendidikan yang adaptif dan juga responsif megenai kebutuhan murid dapat membantu mencapai potensinya secara maksimal.