Mengajarkan Nilai-Nilai Hidup melalui Pekerjaan Rumah Tangga kepada Anak
Terkadang ada anggapan bahwa pekerjaan rumah tangga adalah urusan istri atau wanita sementara yang laki-laki fokus untuk mencari nafkah.
Saat mendengar pandangan tersebut seolah hati ikut teriris dan bahkan belum ada empati untuk saling meringankan satu sama lain
Bahkan dalam perjalanan keluarga seyogyanya merupakan tanggung jawab bersama apa yang bisa dibantu untuk saling meringankan sebab, keduanya juga berat.
Bila ditelusuri, pekerjaan rumah tangga kadang dipandang tugas yang melelahkan dan monoton.
Terkadang juga mengurusi rumah tangga dipandang hal yang sepele dan kurang dianggap oleh pasangan. Sehingga beban itu semua dilimpahkan kepada istri dan suami hanya mencari penghasilan tanpa ingin tahu apa yang terjadi dan tahunya beres.
Jika tidak beres maka yang ada dibenaknya hanya bisa menyalahkan tanpa ikut berbuat.
Fenomena itu mengetuk hati sebagai seorang ibu untuk melibatkan anak dalam pekerjaan rumah baik laki-laki maupun perempuan.
Melibatkan anak-anak dalam pekerjaan rumah tangga bukan mengenai anak menjaga kebersihan rumah, tapi juga belajar secara bertahap dan berkesinambungan mengenai nilai-nilai kehidupan yang amat penting.Â
Dengan melibatkan anak dalam kegiatan rumah tangga dapat mengajarkan karakter dan membentuk kebiasaan positif sebagai bekal anak menyambut masa depan.