Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pendekatan Reflektif Orang Tua terhadap Evaluasi Akademik Anak

24 Juni 2024   21:14 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:19 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pendekatan Reflektif Orang Tua terhadap Evaluasi Akademik Anak

          Sebagai orang tua terkadang memiliki seni mendidik layaknya bermain layang-layang. Terkadang perlu menguatkan dan memberikan ruang untuk berekspresi. Namun komunikasi tetap terjaga apalagi memiliki usia menjelang remaja maka perlakuan pun juga berbeda dengan usia anak dan perkembangannya. Peran orang tua juga bersifat dinasmis disesuaikan situasi dan kondisi. Kapan menjadi teman, kapan menjadi motivator, kapan menjadi psikologi, dan sebagainya. Dengan begitu, orang tua akan memahami bagaimana melakukan pendekatan reflektif sebagai bahan evaluasi anak di akhir semesternya.

          Memiliki anak yang mengenyam pendidikan bording sechol atau asrama tentu cara pendekatan berbeda dengan anak yang tinggal bersama orang tua. Kali ini saya akan berbagi informasi bagaimana pendekatan reflektif yang dilakukan oleh orang tua dalam membantu anak mengevaluasi pendidikannya dan karakternya.

          Pendidikan bagi anak merupakan hal utama bagi setiap orang tua. Dengan pendidikan setidaknya dapat mengubah kehidupan lebih baik. Dengan pendidikan setidaknya merupakan salah satu cara terbaik untuk belajar hal baru sebagai bekal masa depan. Namun seiring dengan perkembangan teknologi semakin canggih dan perkembangan zaman yang mempengaruhi gaya hidup dan cara pandang anak. Di sinilah peran orang tua melalui pendekatan yang berguna sebagai dukungan pembelajaran anak agar semakin baik dan menguatkan karakternya.

          Pendekatan yang baik, efektif, dan semakin memperoleh perhatian anak adalah pendekatan reflektif . pendekatan ini tidak hanya membantu kita sebagai orang tua dalam memahami capaian akademik di sekolah tapi menguatkan hubungan dan komunikasi antara anak dan orang tua. Dengan begitu, segala persoalan orang tua telah menemukan pendekatan yang sesuai sehingga menuntun anak dapat keluar dari segala persoalan yang dihadapi tanpa harus larut dalam masalah. Dengan demikian, masa remajanya dapat diisi sesuai perkembangannya tanpa mengabaikan tugas utama sebagai pelajar.

          Pendekatan reflektif yang dilakukan oleh orang tua yang melibatkan proses koreksi diri sebagai bahan renungan dan evaluasi hasil capaian belajar anak. Orang tua yang mengevaluasi hasil belajar anak bukan langsung memandang nilai yang dicapai anak dalam hasil belajarnya tapi bagaimana memahami proses belajarnya yang dilaluinya. Bagaimana anak memulai dari awal hingga akhir dan alasan yang menyertai perjalanannya. Hal tersebut sangat penting orang tua lakukan sebagai cara pendekatan pada anak. Sehingga terdapat beberapa alasan sebagai dasar mengapa pendekatan reflektif perlu dilaksanakan?

          Melalui pendekatan refleksi, setidaknya orang tua memperoleh pemahaman secara mendalam bagaimana memahami kekuatan dan kelemahan anak. Bukan langsung menyalahkan anak atas prestasi yang menurun ditambah lagi karakter anak menurun akibat kurang pengawasan dan salah memilih teman. Tapi refleksi ini membantu merancang strategi belajar yang lebih baik ke depannya dengan membantu anak memecahkan persoalannya sendiri disertai bagaimana strateginya untuk menumbuhkan motivasi belajarnya.

          Selain itu, dengan pendekatan reflektif mendorong dialog terbuka sehingga meningkatkan komunikasi. Dengan begitu, anak merasa dihargai dan didengar bukan dicaci dan direndahkan sehingga melemahkan ketidakpercayaan diri tapi bagaimana orang tua menguatkan motivasi dan menumbuhkan percaya diri bahwa anak mampu berubah menuju kebaikan diri.

          Pendekatan reflektif membantu orang tua mengetahui gaya belajarnya yang khas. Dengan begitu, pendekatan secara individu yang memungkinkan orang tua dapat beradaptasi dengan metode pendidikan dengan kebutuhan anak. Anak dapat mengenali kemampuan bakat yang dimiliki sehingga orang tua memberikan daya dukung untuk meningkatkan keterampilannya.

          Lalu, bagaimana cara yang dilakukan orang tua guna menerapkan pendekatan reflektif?

Memilih waktu yang tepat untuk komunikasi dan diskusi

Semua waktu baik namun kita bisa sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bagaimana mood anak, suasana hatinya bagaimana, dan sebagaimana. Sehingga waktu yang khusus yang diberikan untuk menjalin komunikasi dalam diskusi dapat menghasilkan sesuatu yang berdampak pada perkembangan akademik anak. Dengan situasi nayaman setidaknya memberikan ruang anak untuk bercerita. Di sini orang tua banyak mendengar keluh kesah baik hambatan dan keunggulan yang dialami selama pendidikan. Apalagi anak tinggal di asrama.

Mengajukan pertanyaan secara terbuka

Setelah kita mendengarkan kisah perjalanan anak dalam pendidikannya, penting bagi orang mengajukan pertanyaan secara terbuka yang menyitimulus anak untuk mengemukakan pengalamanya secara mendalam di sekolah. Dengan begitu, keterbukaan akan terjadi mengenai hal-hal pelajaran yang disukai, hal yang menantang, hal yang tidak disukai, dan sebagainya.

Konsentrasilah pada proses bukan pencapaian hasil

Dalam diskusi evaluasi belajar, kita sebagai orang tua memusatkan perhatian pada proses belajar anak bukan mengomentari hasil belajar secara totalitas sehingga membuat anak tidak berdaya dan merasa kurang pandai. Kita bisa menanyakan ke anak bagaimana anak mempersiapkan diri saat penilaian, bagaimana anak memperbaiki kesalahan dan menyiapkan cara melakukan perubahan yang positif ke depannya.

Berikan motivasi dan dukungan

Momen diskusi memang waktu yang cocok untuk mengomunikasikan. Orang tua juga bisa menyampaikan penghargaan berupa pujian atas usaha dan prestasi yang telah diraih anak. Tapi jika belum sesuai ekspektasi, orang tua memberikan dukungan dan motivasi untuk terus dan tak takut mencoba hal baru. Hindari memberikan kritik yang berlebihan saat anak gagal dalam mencapai target tapi bagaimana dukungan orang tua dalam memandang kegagalan sebagai peluang untuk membantu mengembangkan diri agar target itu secara bertahap dapat dicapai tanpa menciptakan beban baru tapi secara sadar anak yang menjalankan.

Menggunaan alat refleksi

Untuk membantu dalam melakukan refleksi orang tua perlu meminta anak menuliskan proposal hidupnya yang dimulai dengan perencanaan, strategi, beserta pelaksanaannya. Hal ini akan membantu anak lebih sadar akan proses belajarnya dan dapat mengevaluasi secara berkala perkembangan dirinya dari waktu ke waktu.

Kolaborasi bersama guru

Komunikasi dengan guru tidak hanya anak sedang ada masalah. Tapi bagaimana komunikasi yang dilakukan dapat memberikan masukan mengenai perkembangan belajar anak di sekolah. Dari komunikasi ini setidaknya orang tua memberikan dukungan kepada anak dan bentuk pendekatan yang tepat saat terjadi komunikasi dengan anak.

Anak adalah titipan Tuhan untuk kita jaga dengan baik. Jangan menuntut anak secara berlebihan dan melebihi ekspektasi. Tapi bantulah anak melewati segala tantangan yang ada. Dukungan dan perhatian kita sebagai orang tua akan membantu anak lebih dewasa dan bijak dengan tanggung jawab yang ada. Sehingga melahirkan kesadaran diri yang mendalam pada dirinya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun