Memilih waktu yang tepat untuk komunikasi dan diskusi
Semua waktu baik namun kita bisa sesuaikan dengan situasi dan kondisi. Bagaimana mood anak, suasana hatinya bagaimana, dan sebagaimana. Sehingga waktu yang khusus yang diberikan untuk menjalin komunikasi dalam diskusi dapat menghasilkan sesuatu yang berdampak pada perkembangan akademik anak. Dengan situasi nayaman setidaknya memberikan ruang anak untuk bercerita. Di sini orang tua banyak mendengar keluh kesah baik hambatan dan keunggulan yang dialami selama pendidikan. Apalagi anak tinggal di asrama.
Mengajukan pertanyaan secara terbuka
Setelah kita mendengarkan kisah perjalanan anak dalam pendidikannya, penting bagi orang mengajukan pertanyaan secara terbuka yang menyitimulus anak untuk mengemukakan pengalamanya secara mendalam di sekolah. Dengan begitu, keterbukaan akan terjadi mengenai hal-hal pelajaran yang disukai, hal yang menantang, hal yang tidak disukai, dan sebagainya.
Konsentrasilah pada proses bukan pencapaian hasil
Dalam diskusi evaluasi belajar, kita sebagai orang tua memusatkan perhatian pada proses belajar anak bukan mengomentari hasil belajar secara totalitas sehingga membuat anak tidak berdaya dan merasa kurang pandai. Kita bisa menanyakan ke anak bagaimana anak mempersiapkan diri saat penilaian, bagaimana anak memperbaiki kesalahan dan menyiapkan cara melakukan perubahan yang positif ke depannya.
Berikan motivasi dan dukungan
Momen diskusi memang waktu yang cocok untuk mengomunikasikan. Orang tua juga bisa menyampaikan penghargaan berupa pujian atas usaha dan prestasi yang telah diraih anak. Tapi jika belum sesuai ekspektasi, orang tua memberikan dukungan dan motivasi untuk terus dan tak takut mencoba hal baru. Hindari memberikan kritik yang berlebihan saat anak gagal dalam mencapai target tapi bagaimana dukungan orang tua dalam memandang kegagalan sebagai peluang untuk membantu mengembangkan diri agar target itu secara bertahap dapat dicapai tanpa menciptakan beban baru tapi secara sadar anak yang menjalankan.
Menggunaan alat refleksi
Untuk membantu dalam melakukan refleksi orang tua perlu meminta anak menuliskan proposal hidupnya yang dimulai dengan perencanaan, strategi, beserta pelaksanaannya. Hal ini akan membantu anak lebih sadar akan proses belajarnya dan dapat mengevaluasi secara berkala perkembangan dirinya dari waktu ke waktu.
Kolaborasi bersama guru