Mengapa memasang 'jegok' lebih mudah mendapatkan ikan gabus bila dibandingkan dengan memancing seperti biasanya?
Ya, jika memancing biasanya untuk mendapatkan ikan gabus hanya satu atau beberapa buah saja. Sementara umpan dimakan oleh ikan lainnya. Jika memancing dengan teknik 'jegok' otomatis yang didapatkan ikan gabus.
Sebenarnya ikan gabus itu ikan tidak dipelihara. Ikan yang dipelihara adalah ikan nila. Kolam itu adalah tempat menernakkan ikan nila. Setelah besar baru dilepas ke sawah yang orangtua menerapkan sistem minapadi. Ikan gabus itu berada di kolam saat banjir musim penghujan. Apalagi ikan gabus merupakan predator ulung untuk memakan ikan kecil di hadapannya. Namun, kehadirannya juga memberikan keuntungan saat panen tiba.
Ikan gabus merupakan ikan kaya khasiat. Makanya saya sangat antusias mencari bahan ikan gabus sampai kilometer. Apalagi nutrisi dari ikan gabus tak diragukan. Sebagai bahan kewirausahaan tentu ini tantangan sendiri untuk mendapatkan bahan ikan gabus sesuai harapan.
Selama dua hari 'jegok' akhirnya bertambah beberapa kg. sudah dianggap cukup maka selesailah kegiatan yang mengenang masa kecil dulu. Masa sangat bermakna untuk dilupakan. Apalagi pancing jegoknya banyak. Tentu jika pun dapat sungguh bahagianya. Kita hanya berkeliling dalam beberapa waktu untuk mengecek pancing memperoleh ikan atau umpannya habis.
Itulah pengalaman seru untuk mendapatkan ikan gabus. Ikan yang kaya nutrisi. Karena untuk mendapatkannya saya dan anak saya harus melewati tantangan dalam perjalanan. Tak hanya saat pergi diguyur hujan, pulang pun demikian. Jikalau pun pergi hujannya deras, kalau pulang hujannya tidak deras namun hampir di sepanjang jalan. Apa pun tantangan, itulah nikmat dari perjalanan yang bermakna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H