Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesta Perpisahan: Merajut Kenangan dan Menyemai Kreativitas di Gelar Karya Sekolah

11 Juni 2024   18:28 Diperbarui: 11 Juni 2024   19:29 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesta Perpisahan: Merajut Kenangan dan Menyemai Kreativitas di Gelar Karya Sekolah

          Hari ini, saya berkesempatan untuk menghadiri perpisahan dan sekaligus gelar karya P5 tema gaya hidup berkelanjutan di SD 003 Sepaku. Konsep acara perpisahan dengan penggabungan gelar karya dan diramaikan bazar oleh orang tua wali murid merupakan konsep yang patut diapresiasi. Sebab, sekolah juga perlu bermitra dengan orang tua dalam menyukseskan program sekolah. Selain dalam hal penanganan pembinaan murid bermasalah.

sumber dokpri
sumber dokpri

          Diiringi rintik dan berawan saya pergi memenuhi undangan menggantikan Bapak kepala sekolah yang sedang dinas luar. Suatu kesempatan untuk bersilaturahmi dan menyaksikan secara langsung gelar karya serta gelar aksi kreativitas perkelas yang ditampilkan. Tak perlu jalan-jalan jauh guna memeriahkan perpisahan untuk mengukir kenangan bermakna. Apa pun konsepnya, akan terkesan meriah apalagi memberikan ruang bagi muridnya menunjukkan bakat minatnya di depan tamu undangan dan juga orang tua murid. Hal itu suatu hal yang luar biasa yang dicapai oleh murid.

          Konsep penggabungan tersebut memiliki keunggulan dan merupakan bentuk kolaborasi yang begitu apik dari seluruh warga sekolah, pengurus komite, dan orang tua wali murid. Dengan suksesnya acara tersebut merupakan bukti bahwa sekolah sukses bermitra dengan orang tua dalam menjalankan program sekolah. Sudah saatnya orang tua dilibatkan dalam kegiatan murid di sekolah sehingga melahirkan kontribusi yang positif bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya di sekolah tersebut.

dokpri
dokpri

          Acara yang disusun dengan menampilkan aksi kreativitas perkelas. Meskipun dalam satu kelas gerakan tidak teratur atau seragam. Minimal murid dapat tampil itu sudah luar biasa. Dari tampilan tersebut setidaknya membuat murid bangga dan berusaha percaya diri dengan kemampuannya masing-masing. Meskipun bakat dan minatnya tidak semua sama tapi mereka sudah berjuang memberikan yang terbaik.

dokpri
dokpri

          Setelah gelar aksi kreativitas, saatnya dilanjutkan dengan acara perpisahan dengan simbolik oleh perwakilan murid dilanjutkan semua murid kelas 6 bernyanyi bersama. Pada awalnya hanya beberapa murid terlihat sedih apalagi lagu perpisahan dan himne guru yang diiringai musik cukup menyentuh perasaan untuk meneteskan air mata haru. Air mata bahagia karena lulus untuk melanjutkan ketingkat lebih tinggi. Rasa sedih karena harus berpisah untuk mengenang kebersamaan baik bersama teman-temannya dan guru sebagai fasilitator belajar di sekolah.

dokpri
dokpri

          Usai bernyanyi, semua murid berfoto bersama dengan guru dan staf tata usaha. Rangkaian aksi kreativitas telah usai dan begitu pula perpisahan/pelepasan murid kelas 6. Saatnya pembukaan secara resmi kegiatan gelar karya P5 oleh Bapak kepala sekolah yang telah purnatugas. Hal ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa beliau selama menjabat di sekolah tersebut.

dokpri
dokpri

          Dengan memukul gong selama tiga kali sebagai tanda bahwa acara pembukaan gelar P5 dengan tema gaya hidup berkelanjutan dimulai. Masing-masing tamu undangan dan juga orang tua wali murid dipersilakan mengunjungi hasil karya murid tiap kelas. Tiap stan menunjukkan hasil produk dengan tema gaya hidup berkelanjutan. Ada yang mendaur ulang sampah dan menyulapnya menjadi produk bernilai ekonomis. Ada dua kelas yang menampilkan hasil tanaman apotek hidup dan mengenalkan hasil karya bumbu dapur dan jamu.

          Kita ketahui bersama bahwa generasi sekarang perlu dikenalkan dengan aneka bumbu yang digunakan di dapur. Melalui kegiatan P5, merupakan pembelajaran yang bermakna dan berdampak agar generasi muda mengetahui jenis dan manfaat dari aneka bumbu yang bisa dibudidayakan di rumah sebagai tanaman apotek hidup. Selain bisa digunakan sebagai bumbu dapur, juga dapat dimanfaatkan untuk membuat obat tradisonal yang tak kalah khasiat dengan obat kimia.

          Bahkan obat tradional tidak mengandung efek samping karena terbuat dari bahan alami. Sementara itu, yang menarik lagi dari kegiatan tersebut bagaimana bentuk promo yang dilakukan oleh murid yang menjaga stan menarik minat pengunjung untuk membeli hasil karya mereka dengan menuliskan di buku pengunjung. Suatu tindakan dan hasil kolaborasi yang apik untuk menumbuhkan kreativitas murid dan sekaligus bakat usaha muda.

          Inilah pengalaman setengah hari belajar bersama anak SD 003. Banyak hal yang bisa saya dapatkan sebagai tamu undangan dan sekaligus guru. Tentu banyal hal kebaikan bisa ditularkan dan dipelajari agar kegiatan yang dilakukan dapat berdampak.  Bukan meriahnya acara tapi bentuk kegiatan dan kolaborasi dari murid, guru, dan orang tua murid sangat baik guna menyukseskan kegiatan bermakna di sekolah. Semoga dengan kolaborasi menciptakan harmonisasi dalam dunia pendidikan. Tanpa kolaborasi yang apik, sebagus apa pun program maka tidak menghasilkan sesuatu sesuai harapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun