Pesta Perpisahan: Merajut Kenangan dan Menyemai Kreativitas di Gelar Karya Sekolah
     Hari ini, saya berkesempatan untuk menghadiri perpisahan dan sekaligus gelar karya P5 tema gaya hidup berkelanjutan di SD 003 Sepaku. Konsep acara perpisahan dengan penggabungan gelar karya dan diramaikan bazar oleh orang tua wali murid merupakan konsep yang patut diapresiasi. Sebab, sekolah juga perlu bermitra dengan orang tua dalam menyukseskan program sekolah. Selain dalam hal penanganan pembinaan murid bermasalah.
     Diiringi rintik dan berawan saya pergi memenuhi undangan menggantikan Bapak kepala sekolah yang sedang dinas luar. Suatu kesempatan untuk bersilaturahmi dan menyaksikan secara langsung gelar karya serta gelar aksi kreativitas perkelas yang ditampilkan. Tak perlu jalan-jalan jauh guna memeriahkan perpisahan untuk mengukir kenangan bermakna. Apa pun konsepnya, akan terkesan meriah apalagi memberikan ruang bagi muridnya menunjukkan bakat minatnya di depan tamu undangan dan juga orang tua murid. Hal itu suatu hal yang luar biasa yang dicapai oleh murid.
     Konsep penggabungan tersebut memiliki keunggulan dan merupakan bentuk kolaborasi yang begitu apik dari seluruh warga sekolah, pengurus komite, dan orang tua wali murid. Dengan suksesnya acara tersebut merupakan bukti bahwa sekolah sukses bermitra dengan orang tua dalam menjalankan program sekolah. Sudah saatnya orang tua dilibatkan dalam kegiatan murid di sekolah sehingga melahirkan kontribusi yang positif bagi kemajuan dunia pendidikan khususnya di sekolah tersebut.
     Acara yang disusun dengan menampilkan aksi kreativitas perkelas. Meskipun dalam satu kelas gerakan tidak teratur atau seragam. Minimal murid dapat tampil itu sudah luar biasa. Dari tampilan tersebut setidaknya membuat murid bangga dan berusaha percaya diri dengan kemampuannya masing-masing. Meskipun bakat dan minatnya tidak semua sama tapi mereka sudah berjuang memberikan yang terbaik.
     Setelah gelar aksi kreativitas, saatnya dilanjutkan dengan acara perpisahan dengan simbolik oleh perwakilan murid dilanjutkan semua murid kelas 6 bernyanyi bersama. Pada awalnya hanya beberapa murid terlihat sedih apalagi lagu perpisahan dan himne guru yang diiringai musik cukup menyentuh perasaan untuk meneteskan air mata haru. Air mata bahagia karena lulus untuk melanjutkan ketingkat lebih tinggi. Rasa sedih karena harus berpisah untuk mengenang kebersamaan baik bersama teman-temannya dan guru sebagai fasilitator belajar di sekolah.