Â
Stres karena Banyak Pekerjaan? Temukan Solusinya di Sini!
     Anda mungkin pernah di situasi yang pernah saya alami. Situasi di mana mendapat amanah lebih dari satu dan dikerjakan dalam waktu bersamaan. Tentu membuat lelah dan penat mendera jika kita tidak bisa mengontrol emosi begitu halnya dengan kondisi kesehatan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh. Belum lagi mengamati rekan kerja yang tidak seprekuensi dengan kita yang membuat isi kepala seakan menjadi beban pikiran yang bisa memicu tingkat stres bertambah.
     Permasalahan di atas tentu membuat langkah kita berhenti. Namun permasalahan itu sebenarnya bisa membuat langkah kita semakin bersemangat dan bisa menjadi sumber energi baru yang membuat kita mencapai target yang ditentukan. Lalu bagaimana kita mengelola emosi diri dan membuat kita bahagia dengan pekerjaan yang sedang dilakukan? Berikut trik yang pernah saya lakukan agar selalu bahagia meskipun beban pekerjaan itu menyita banyak pikiran dan juga waktu.
Jadikan pekerjaan suatu tantangan
     Mendapat amanah dari pimpinan bisa menjadi beban atau anugerah? Dari sini tergantung sudut pandang kita dalam menyikapinya. Jadi beban karena kita kurang merespon baik pekerjaan tersebut atau bisa dikatakan sebagai penghambat waktu untuk pekerjaan yang sedang dikerjakan. tapi sebaliknya, menjadi tantangan berarti kita jadikan sebagai peluang untuk belajar. Dengan begitu, kita akan termotivasi untuk meningkatkan kemampuan diri dalam mengatasi masalah baru dan lebih bekerja keras untuk mencapai tujuan.
     Pekerjaan dengan dijadikan sebuah tantangan maka akan tumbuh energi baru untuk membuat langkah yang strategi guna memecahkan sebuah tantangan yang ada sehingga menjadi sebuah peluang untuk meraih kesuksesan yang akan datang. Jika seseorang menjadikan pekerjaan sebagai tantangan baru maka seseorang tidak mudah menyerah, sebab kegigihan dalam bekerja merupakan kunci utama dalam megatasi segala hambatan yang menghadang. Tak hanya itu, kita pahami bahwa kesulitan yang datang dapat memperoleh pengalaman dan pelajaran hidup yang berharga sehingga senantiasa terus berkembang.
     Selain itu, dalam perjalanan dan banyak pengalaman tentu kita bisa mengubah cara menjadi efektif dengan bekerja cerdas bukan kerja keras yang menguras tenaga. Untuk itu, kita perlu kenali diri kita sendiri, temukan minat dan kelebihan yang dimiliki, tentukan tujuan dalam pencapaian pekerjaan, dan buatlah perencanaan yang disertai langkah kerja yang konkret. Apalagi kita sebelumnya senang belajar dari orang berpengalaman dalam menghadapi masalah sebagai tantangan sehingga memiliki ide baru sebagai bekal menghadapi segala persoalan yang ada.
Jadilah penggerak untuk mengajak perubahan dengan melakukan komunikasi efektif
     Sadar dengan kondisi lingkungan kerja yang ada membuat tingkat stres bertambah. Namun, permasalahan itu tak membuat kita bernyali ciut, kita tetap optimis dengan mengoptimalkan SDM yang ada yang berkenan membantu dengan menyampaikan segala pandangan yang ada. Untuk apa bergantung pada orang lain yang tak memiliki misi yang sama? Dan hanya mementingkan kepentingan pribadinya. Beberapa pendekatan telah kita lakukan. Namun usaha seakan menemui jalan buntu. Sementara waktu yang ada menuntun untuk terus berproses dengan mengoptimalkan SDM yang ada. Dengan kepercayaan dan juga keteladanan, yakinkan diri kita mampu melalui semua dengan baik. Meskipun hasilnya seperti apa tapi kita telah berusaha semaksimal mungkin untuk kerja cerdas.
Istirahatlah sejenak untuk menghibur diri
     Tubuh dan pikiran mempunyai hak untuk istirahat. Meskipun waktu pekerjaan telah kita siapkan namun tubuh bukan robot yang harus digunakan bekerja dalam waktu tanpa batas. Gunakan waktu yang ada untuk memanjakan diri agar pikiran dan hati tetap bahagia. Mencari momen yang bisa menghibur diri dengan cara sederana. Sebab, bahagia itu kita yang ciptakan. Tak perlu bermodal besar untuk menghibur diri sebab kita tahu cara yang paling ampuh buat bahagiakan diri sendiri. Cara sederhana sebenarnya ada di depan kita dan praktis bisa kita lakukan.
     Biasaya kalau saya penat, saya bisa menikmati perjalanan dengan si buah hati. Menghirup udara sore atau pagi, menikmati hangatnya mentari dan alami pepohonan yang rindang. Tak hanya itu, menulis adalah cara yang bisa dilakukan untuk menumpahkan kekesalan yang dihadapi daripada meluapkan di depan orang banyak dengan diiringi musik penyejuk hati. Tak hanya itu, kita bisa meninggalkan pekerjaan dengan beralih ke aktivitas lainnya yang membuat kita rileks. Nah, bentuk istirahat tergantung pada kita untuk menghibur diri.
     Dalam bekerja kita juga tidak selalu mengandalkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara tubuh juga memberikan sinyal sebagai tanda dan mengingatkan bahwa kita perlu istirahat. Jangan memaksakan diri untuk pemenuhan target kerja dan justru itu membuat kita sakit dan membuat tingkat stres bertambah akibat waktu pencapaian pekerjaan tidak sesuai harapan.
     Lakukan pekerjaan secara bertahap secara berkesinambungan sesuai jadwal waktu penyelesaian. Meskipun sedikit namun hasilnya secara pasti diperolehnya. Catatlah hal yang urgen untuk diselesaikan sehingga benar-benar pekerjaan tersebut selesai sehingga kita bisa menyelesaikan pekerjaan lain.
Lakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati bukan semata mengharap pujian
     Cara ini telah saya terapkan. Apapun bentuk amanahnya jika hati dan pikiran menerimanya tentu akan menjadi memicu semangat untuk menjalankan. Namun sebaliknya, jika hati dan pikiran tidak bersahabat maka sebaiknya kita menolak amanah terebut yang dikhawatirkan kita tidak fokus pada pekerjaan tersebut dan menjadi beban pikiran.
     Dalam bekerja keteguhan niat memang perlu diluruskan. Dengan mengharap pujian maka akan melunturkan motivasi apabila yang kita harapkan tidak sesuai ekspektasi. Tapi buatlah penghargaan untuk diri sendiri atas pencapaian yang dimiliki dengan self reward meskipun itu tak menguras isi kantong minimal itu perlu sebagai apresiasi diri.
     Tak hanya itu, jika menerima pekerjaan itu dengan hati maka kita akan selalu bahagia dan bersemangat untuk menghadirkan prestasi dalam pekerjaan. Kita sepenuh hati melaksanakan pekerjaan meskipun banyak sekali pengorbanan yang dilakukan. Ingat, jika kita merasa lelah jangan lupa mengatakan tidak sebagai bentuk penolakan agar kita tidak selalu menerima amanah yang datang tanpa ada batasan. Adakalanya kita juga memikirkan diri sendiri tanpa mengabaikan kepentingan pekerjaan. Sesekali merasakan sesuatu yang lain yang lebih menantang untuk mendapatkan pengalaman baru. Biarlah orang lain yang mendapat giliran agar tidak menjadi penonton tapi belajar menjadi aktor agar kehadirannya diperhitungkan dan memberikan manfaat yang signifikan.
     Langkah berikutnya lakukan evaluasi dan follow up sebagai bentuk refleksi diri dan evaluasi. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui tingkat ketercapaian atau kelemahan yang dimiiliki sehingga menjadi pembelajaran perbaikan yang akan datang. Belajar dari kegagalan dan mempertahankan keberhasilan akan menjadikan kita semakin bijak dalam menuntaskan sebuah pekerjaan. Itulah manajemen diri dan waktu dengan bijak agar kita termasuk manusia cerdas yang beruntung untuk selalu berdampak baik bagi sekitarnya.
     Banyak cara yang bisa kita lakukan agar kita tetap sehat secara fisik dan mental. Jangan sampai hidup yang kita miliki sia-sia tapi kita bisa belajar dari peluang yang lain yang ada kaitannya dengan perkembangan zaman. Itulah pentingnya komunikasi agar pekerjaan itu tidak selalu hadir menyapa tapi memberikan diri sendiri untuk belajar hal baru yang justru ke depannya kita semakin produktif. Semangat bergerak untuk dampak besar bagi sekitarnya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H