Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Stres karena Banyak Pekerjaan? Temukan Solusinya di Sini!

8 Juni 2024   11:43 Diperbarui: 8 Juni 2024   12:04 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bekerja, multitasking(shutterstock)

          Tubuh dan pikiran mempunyai hak untuk istirahat. Meskipun waktu pekerjaan telah kita siapkan namun tubuh bukan robot yang harus digunakan bekerja dalam waktu tanpa batas. Gunakan waktu yang ada untuk memanjakan diri agar pikiran dan hati tetap bahagia. Mencari momen yang bisa menghibur diri dengan cara sederana. Sebab, bahagia itu kita yang ciptakan. Tak perlu bermodal besar untuk menghibur diri sebab kita tahu cara yang paling ampuh buat bahagiakan diri sendiri. Cara sederhana sebenarnya ada di depan kita dan praktis bisa kita lakukan.

          Biasaya kalau saya penat, saya bisa menikmati perjalanan dengan si buah hati. Menghirup udara sore atau pagi, menikmati hangatnya mentari dan alami pepohonan yang rindang. Tak hanya itu, menulis adalah cara yang bisa dilakukan untuk menumpahkan kekesalan yang dihadapi daripada meluapkan di depan orang banyak dengan diiringi musik penyejuk hati. Tak hanya itu, kita bisa meninggalkan pekerjaan dengan beralih ke aktivitas lainnya yang membuat kita rileks. Nah, bentuk istirahat tergantung pada kita untuk menghibur diri.

          Dalam bekerja kita juga tidak selalu mengandalkan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Sementara tubuh juga memberikan sinyal sebagai tanda dan mengingatkan bahwa kita perlu istirahat. Jangan memaksakan diri untuk pemenuhan target kerja dan justru itu membuat kita sakit dan membuat tingkat stres bertambah akibat waktu pencapaian pekerjaan tidak sesuai harapan.

          Lakukan pekerjaan secara bertahap secara berkesinambungan sesuai jadwal waktu penyelesaian. Meskipun sedikit namun hasilnya secara pasti diperolehnya. Catatlah hal yang urgen untuk diselesaikan sehingga benar-benar pekerjaan tersebut selesai sehingga kita bisa menyelesaikan pekerjaan lain.

Lakukan pekerjaan tersebut dengan senang hati bukan semata mengharap pujian

          Cara ini telah saya terapkan. Apapun bentuk amanahnya jika hati dan pikiran menerimanya tentu akan menjadi memicu semangat untuk menjalankan. Namun sebaliknya, jika hati dan pikiran tidak bersahabat maka sebaiknya kita menolak amanah terebut yang dikhawatirkan kita tidak fokus pada pekerjaan tersebut dan menjadi beban pikiran.

          Dalam bekerja keteguhan niat memang perlu diluruskan. Dengan mengharap pujian maka akan melunturkan motivasi apabila yang kita harapkan tidak sesuai ekspektasi. Tapi buatlah penghargaan untuk diri sendiri atas pencapaian yang dimiliki dengan self reward meskipun itu tak menguras isi kantong minimal itu perlu sebagai apresiasi diri.

          Tak hanya itu, jika menerima pekerjaan itu dengan hati maka kita akan selalu bahagia dan bersemangat untuk menghadirkan prestasi dalam pekerjaan. Kita sepenuh hati melaksanakan pekerjaan meskipun banyak sekali pengorbanan yang dilakukan. Ingat, jika kita merasa lelah jangan lupa mengatakan tidak sebagai bentuk penolakan agar kita tidak selalu menerima amanah yang datang tanpa ada batasan. Adakalanya kita juga memikirkan diri sendiri tanpa mengabaikan kepentingan pekerjaan. Sesekali merasakan sesuatu yang lain yang lebih menantang untuk mendapatkan pengalaman baru. Biarlah orang lain yang mendapat giliran agar tidak menjadi penonton tapi belajar menjadi aktor agar kehadirannya diperhitungkan dan memberikan manfaat yang signifikan.

          Langkah berikutnya lakukan evaluasi dan follow up sebagai bentuk refleksi diri dan evaluasi. Evaluasi ini sangat penting untuk mengetahui tingkat ketercapaian atau kelemahan yang dimiiliki sehingga menjadi pembelajaran perbaikan yang akan datang. Belajar dari kegagalan dan mempertahankan keberhasilan akan menjadikan kita semakin bijak dalam menuntaskan sebuah pekerjaan. Itulah manajemen diri dan waktu dengan bijak agar kita termasuk manusia cerdas yang beruntung untuk selalu berdampak baik bagi sekitarnya.

          Banyak cara yang bisa kita lakukan agar kita tetap sehat secara fisik dan mental. Jangan sampai hidup yang kita miliki sia-sia tapi kita bisa belajar dari peluang yang lain yang ada kaitannya dengan perkembangan zaman. Itulah pentingnya komunikasi agar pekerjaan itu tidak selalu hadir menyapa tapi memberikan diri sendiri untuk belajar hal baru yang justru ke depannya kita semakin produktif. Semangat bergerak untuk dampak besar bagi sekitarnya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun