Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Budidaya Singkong di Rumah, Strategi Jitu untuk Ketahanan Pangan Keluarga

28 Mei 2024   16:54 Diperbarui: 29 Mei 2024   10:28 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar tanaman singkong. (Dokumentasi pribadi)

Budidaya Singkong di Rumah: Strategi Jitu untuk Ketahanan Pangan Keluarga

Sebagai seorang petani memang harus kreatif. Jika memiliki lahan yang kosong itu sebuah berkah yang Tuhan berikan untuk dimanfaatkan. Dari alam akan memberikan hasil yang melimpah asal kita bertekad menjadi seorang yang pandai memanfaatkan lahan yang ada dan tetap produktif.

Hal ini sebagai bentuk antisipasi jika padi yang ditanam mengalami kegagalan. Begitu halnya dengan hasil budidaya tanaman sayur yang belum memberikan hasil sehingga banyak alternatif lainnya yang perlu dilakukan agar beban hidup tidak bertambah tapi dari lahan yang ada memberikan apa yang kita butuhkan.

Ketahanan pangan akhir-akhir ini menjadi isu perbincangan yang menarik dibahas. Apalagi harga beras mengalami fultuasi ditambah kegagalan dalam tanaman padi juga menjadi kendala membuat kita pintar memutar isi kepala. 

Kegagalan di antaranya dikarenakan perubahan iklim, pertumbuhan populasi, dan ketidakstabilan ekonomi. Dengan begitu, budidaya singkong menjadi solusi yang jitu dan praktis dalam meningkatkan ketahanan pangan keluarga. 

Mengapa memilih budidaya singkong? Mengingat singkong merupakan tanaman dengan segala kelebihannya, bukan sekadar ditanam tapi juga memiliki manfaat pengganti beras.

Tak hanya itu, singkong menjadi alasan untuk ditanam karena memiliki keunggulan yang menjadi pilihan yang tepat untuk dibudidayakan di lahan yang belum dimanfaatkan karena tahan terhadap kondisi ekstrem. 

Jika ditelusuri singkong ternyata dapat tumbuh dengan baik di berbagai tanah dan tahan terhadap kekeringan. Selain itu, singkong tak memerlukan perawatan yang rumit. 

Perawatannya mudah dan tidak memerlukan inovasi yang canggih. Sementara produksinya tinggi apalabila dirawat dengan baik yang berdampak pada hasil panen melimpah.

Lalu apa manfaat yang diperoleh jika di lahan ditanami singkong?

Sumber pangan bergizi

Jika harga beras tinggi sementara hasil panen tidak bersahabat maka singkong dapat menjadi sumber pangan yang banyak mengandung karbohindrat tinggi. Meskipun rasa nasi belum digantikan di hati masyarakat karena telah terbiasa. 

Minimal dengan mengonsumsi singkong dapat menjadi alternatif untuk mengenyangkan. Tak hanya singkongnya, daun singkong juga dimanfaatkan apabila keuangan keluarga sedang masa pemulihan sebagai sumber protein, vitamin, dan mineral. Cukup direbus dan sediakan sambal ulek siap menjadi teman makan yang seru dan asyik.

Ketahanan pangan keluarga

Dengan menanam singkong berarti kita ikut serta memikirkan ketahanan cadangan pangan yang cukup. Jika memerlukan sewaktu-waktu, kita cukup mencabut dan mengolahnya menjadi bahan makanan sebagai teman berkumpul dengan keluarga. Variasi dari singkong dapat diolah sesuai selera dan tentu tidak membosankan untuk menarik minat untuk menyantapnya.

Membantu ekonomi keluarga

Dari tanaman singkong dapat memberikan penghasilan tambahan bagi keluarga. Hasil panen dapat dijual atau kerja sama dengan produsen kripik atau olahan makanan lainnya yang menggunakan bahan dasar singkong. 

Jika perlu, kita bisa belajar untuk mengembangkan usaha dengan menggunakan olahan singkong yang tren sekarang ini. Tentu ini diperlukan ikhtiar sungguh agar berdampak pada ekonomi keluarga.

Setelah kita mengetahui manfaatnya yang luar biasa, yuk kita mulai menanam di sekitar rumah kita agar menghasilkan. Caranya juga mudah dan praktis. Berikut caranya:

  • Siapkan lahan yang memperoleh sinar matahari cukup dan memiliki drainase yang baik. Sebelum ditanam sebaiknya tanah digemburkan dengan mencangkulnya agar berdampak pada pertumbuhan singkong.
  • Pilihlah bibit singkong yang sehat dan bebas penyakit lalu potonglah batang singkong dengan panjang sekitar 20-25 cm. Sebaiknya setiap potongan memiliki 5-7 ruas.
  • Setelah singkong dipotong maka tanamlah potongan batang singkong secara vertikal atau miring dengan kedalaman 5-10 cm dengan jarak sekitar 1 meter agar pertumbuhan singkong dapat optimal.
  • Setelah tanam kita perlu melakukan penyulaman bibit jika mati atau tidak tumbuh. Kemudian lakukan penyiangan gulma untuk menghindari persaingan nutrisi. Jika perlu dan melihat kondisi tanah kering, kita perlu melakukan penyiraman meskipun singkong tahan terhadap kekeringan.
  • Berilah pupuk organik atau kompos yang diolah dari sisa rumah tangga guna meningkatkan kesuburan tanah.
  • Tanpa terasa singkong siap dipanen setelah 8-12 bulan tergantung varietas dan kondisi tanaman singkong tumbuh. Agar buah singkong tidak patah, kita bisa gali tanah di sekitar tanaman lalu cabut dengan hati-hati.

Selain tanaman singkong yang ditanam, kita bisa tanam tanaman lain misalnya jagung atau sayuran lainnya untuk memaksimalkan penggunaan lahan. Tak hanya itu, singkong dapat membantu ekonomi kelurga apabila dikelola menjadi bahan ekonomi dan meningkatkan nilai tambah. 

Yuk mulai menanam singkong di sekitar rumah dan ciptakan ketahanan panggan keluarga aman agar ketersediaan sumber pangan sukup, bernutrisi, dan ekonomis. Tak hanya itu, singkong juga menjadi alternatif pemasukan tambahan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun