Budidaya Pisang: Peluang Usaha yang Patut Diperhitungkan
Bagi pembaca yang memiliki pekarangan yang ganggur atau kebun yang belum dimanfaatkan, coba merintis usaha dengan budidaya tanaman pisang. Mengapa memilih budidaya pisang, tidak tanaman lain? Buah satu ini memang diminati oleh semua kalangan dan harganya masih bersahabat.Â
Tak hanya itu, pemasaran pisang masih menjanjikan hingga saat ini. Apalagi usaha yang menggunakan bahan baku pisang juga mengalami perkembangan pesat dan memerlukan kualitas pisang yang bagus dan juga ramah lingkungan.
Pernah terjun langsung menanam sendiri bersama orang tua namun gagal karena virus batang. Saat menanam kedua, alhamdulillah menuai keuntungan.Â
Pisang yang ditanam kala itu pisang untuk bahan baku pisang goreng, keripik, dan lainnya. Pisang ini memang terbilang lumayang jika membeli di pedagang kisaran Rp 15.000 ke atas.Â
Bayangkan jika dihargai satu sisir di tiap tandannya, berapa kita dapatkan? Keuntungan yang besar patut dijadikan peluang usaha yang perlu diperhitungkan.
Tak hanya itu, pohon pisang memiliki tunas dan tak akan berhenti. Selain itu, modal yang dikeluarkan juga tak menguras isi kantong. Sementara prospek ke depan memiliki peluang usaha menjanjikan. Potensi ekonomi budidaya pisang juga besar mengingat buah pisang mempunyai manfaat dan kegunaan.Â
Buah pisang tidak hanya dikonsumsi sebagai buah segar, tapi dapat diolah dalam berbagai produk makanan misalnya keripik pisang, pisang goreng, pisang molen, pisang aroma, kolak, kue, dan lainnya.Â
Selain sebagai bahan dasar pembuatan aneka makanan, ternyata buah pisang juga dimanfaatkan sebagai bahan baku industri komesntik dan farmasi serta memiliki peluang besar sebagai bahan baku ekspor yang menjanjikan ke luar negeri.
Namun, setiap usaha pasti mengalami kegagalan seperti yang saya lakukan bersama kedua orang tua dan usaha ke dua juga mengalami kegagalan yang sama. Sempat menikmati hasil namun lagi dan lagi terkena virus batang dan tak lagi melanjutkan usaha tersebut. Itulah kurangnya pengalaman yang membuat putus asa.Â