Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menembus Rintangan: Menyambut Amanah, Merangkul Proses, dan Menikmati Hasilnya

4 Mei 2024   07:39 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:06 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

          Dari proses itulah yang mendewasakan cara berpikir kita. Memang amanah itu berat tapi jika dijalankan banyak dampak yang kita tebarkan untuk sekitarnya. Kita bisa berbagi pengalaman kita kepada orang lain sehingga tidak takut melangkah dan mencoba hal baru, menjadi teman pendengar baik saat ada murid mendapat masalah, terus memacu semangat saat mengikuti perlombaan, membersamai kegiatan jika tidak sibuk, dan sebagainya. Itulah beberapa hal kebaikan yang membuat saya senang dengan pekerjaan. Untuk itu, cintailah pekerjaan kita dengan hati. Sebab, apapun yang dikerjakan dengan hati hasilnya juga luar biasa sampai ke hati pula.

          Amanah itu memang telah selesai tapi tidak selesai bagi pribadi. Saya ingin melanjutkan proposal hidup saya yang telah saya semai di awal tahun baru untuk dilaksanakan. Proposal perencanaan itulah yang membuat saya bersemangat menyambut hari esok untuk melakukan suatu pengembangan baik untuk keluarga, pribadi, dan sekolah. Dari perencanaan itulah mengapa saya hanya mengambil amanah dari sekolah setahun. Sebab, ada banyak kepentingan yang menjadi korban jika masih menduduki posisi serupa. Tidak ada keseimbangan yang terjadi sehingga memilih orang lain untuk menggantikan agar kita bisa belajar di hal lain yang masih terus ditekuni.

          Jadi teman-teman itulah sedikit amanah yang saya pegang. Buatlah perencanaan secara pribadi untuk dijalankan sewaktu ditugaskan oleh sekolah atau kantor. Dari amanah itu setidaknya kita menganalisis strategi menjalankan dan meminimalisasi kegagalan. Jika terdapat kegagalan kita bisa meminta masukan agar hambatan itu tidak melemahkan kita. Jadikan masukan dan kritikan menjadi obat untuk membuat kita tetap semangat. Belajarlah sesekali masa bodo dengan keadaan yang membuat kita marah. Istilah sekarang adalah orang toxic. Orang seperti ini memang seperti racun tak tampak tapi melemahkan orang lain untuk mempengaruhinya. Jadikan itu tantangan dan buktikan dengan aksi nyata kita maka orang seperti itu akan terdiam dengan sendirinya.

          Selanjutnya lakukan evaluasi dan refleksi secara berkala atas kinerja yang dilakukan. Dari evaluasi kita tahu kelemahan dan kelebihan dari proker yang dijalankan. jika perlu meminta masukan dari orang lain agar memantapkan langkah untuk perbaikan dan mempertahankan kualitas dari kerja kita. Itulah kelebihan kita menjadi seorang pemimpin di samping keteladanan yang harus dipupuk  dan tingkatkan tapi kemampuan lain juga berkembang di tengah terpaan tantangan hadir menyapa.

          Selain itu, buatlah laporan atas kinerja yang dilakukan dan mendokumentasikan segala kegiatan dalam drive bersama. Dengan begitu, kita dapat memudahkan orang lain untuk mempelajari atas segala kebaikan untuk ditingkatkan dan mengurangi segala hambatan. Menjadi orang tertib administrasi memang penting agar meninggalkan data yang tak bisa dibuat dalam sekejap. Itulah yang saya lakukan agar tidak membuat pusing saat dibutuhkan.

          Jangan pernah takut mencoba hal-hal-hal baru meskipun terkadang kita harus memilih dan memutuskan sikap tapi itu tak masalah semua ada batas yang wajar dan ada hasil yang membuat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan. Awali dengan bismillah dengan penuh keyakinan dan laksanakan amanah dengan hati dan tutup dengan alhamdulillah dengan berbagai evaluasi semoga menjadi ladang amal kita untuk menebarkan kebaikan bagi sekitarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun