Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membangkitkan Energi Konstruktif: Memanfaatkan Kritik sebagai Motivasi Tindakan Produktif

18 April 2024   14:21 Diperbarui: 18 April 2024   14:35 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari kritikan itu saya refleksi dan terus berusaha apa yang disampaikan murid atau orang lain dapat terpenuhi. Sehingga belajar secara bertahap menjadi seseorang yang lebih baik dari sebelumnya.

Menemukan pesan dibalik kritik

Setiap kritik yang disampaikan kepada kita mengandung pesan yang perlu dimaknai. Sebab, kritikan mengandung potensi untuk pembelajaran. Pesan yang disampaikan dalam kritik setidaknya menuntun kita menyikapi dengan bijak. Tak perlu kita menolak mentah-mentah kritik dari orang lain, justru yang harus kita lakukan menemukan nilai dibalik kritikan tersebut. Meskipun kritikan yang diberikan amat pedas sekalipun yang dapat mengarahkan pada pemahaman kita mengenai diri pribadi.

         

Jadikan kritikan sebagai motivasi aksi nyata

Jika seseorang mendapatkan kritik lalu meratapi dengan bawa perasaan tentu akan merugikan waktu, perasaan, mental, dan kebahagiaan kita. Kita dapat refleksi untuk mengubah kritik menjadi semangat dalam melaksanakan perubahan diri dan kinerja. Dari motivasi itu, kita dapat membuat perencanaan atau proker kerja nyata yang konkret menjadi target yang mesti dilakukan sebagai motivasi tindakan. Kita ubah kelemahan yang dimiliki menjadi kekuatan dalam meningkatkan kualitas diri dan profesional kerja sehingga dapat membuktikan pada dunia bahwa kita mampu menjadi terbaik dan menepis segala omongan miring.

Menjadi penerima kritik yang terbuka

sejak saya mencoba untuk pertama kali. Sejak itulah saya ketagihan bahkan sebuah kritikan adalah sebuah kebutuhan diri. Kita bisa meminta kritik secara berkala baik dalam bentuk tulis atau mendengarkan secara saksama dari orang atau murid. Berusaha dengarkan jangan melakukan aksi apa pun sampai apa yang disampakan selesai. Belajar menerima dengan hati ikhlas dan memanfaatkan kritik untuk terus belajar. Dengan begitu, manfaat dari kritikan menjadi pengalaman hidup yang berharga.

Jangan selalu menganggap orang yang memberikan kritik itu orang yang tak peduli kepada kita. Justru dari merekalah kita tahu kualitas yang dimiliki. Sehingga kita perlu mengubah menset untuk menjadikan kritik sebagai energi yang konstruktif sebagai motivasi diri dalam melakukan tindakan produktif dan peningkatan kualitas diri yang lebih baik dari sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun