Mudik Berkesan: Pilihan Aktivitas Kreatif untuk Menyemarakan Liburan Lebaran
Â
     Momen lebaran telah berlalu. Banyak sekali antivitas yang dilakukan usai lebaran misalnya menghabiskan ke tempat destinasi wisata untuk menghabiskan waktu bersama. Namun, karena berbagai alasan yang menyebabkan tak bisa pergi ke destinasi menyebabkan liburan lebaran kurang menyenangkan. Padahal kondisi apa pun jika kita ingin ciptakan maka situasinya akan seru.
     Ke tempat wisata memang perlu perencanaan dan persiapan. Tak hanya itu ada moda transformasi yang mengantarkan ke tempat tujuan. Selain itu, perlunya anggaran tambahan agar tujuannya dapat tercapai. Kita tak perlu ribet dengan kendala tersebut. Kita bisa menikmati liburan Idul Fitri dengan kreativitas kita sendiri dan membuat keluarga tetap bahagia. Sebab, bahagia itu sederhana tidak selalu identik dengan kemewahan dan fasilitas lengkap.
     Berdasarkan pengalaman pribadi yang saya lakukan untuk mengisi liburan usai lebaran agar anak-anak tetap ada kegiatan sehingga dari aktivitas tersebut dapat memberikan keceriaan dan kebahagiaan tanpa harus ke destinasi. Pilihan kreatif tersebut di antaranya
Memancing
Aktivitas tersebut memang hobi saya sejak kecil. Apalagi medan  kampung orang tua banyak sekali sungai. Sehingga dengan medan tersebut setidaknya mengabulkan untuk dilaksanakan aktivitas tersebut. Di samping itu, orang tua juga memiliki kolam yang di dalamnya ada ikan sungai seperti ikan gabus, ikan keting, ikan nila, dan ikan pepuyu. Sejak dulu kolam tersebut dikelola untuk pembibitan sebelum disebar ke lahan yang luas untuk sistem minapadi. Jika lahan kering kolam itulah yang akan menampung semua induk dan bibit dari ikan tersebut.
     Untuk mewujudkan hal tersebut tidak memerlukan biaya yang besar. Cukup membeli tali senar dan pancing. Lalu mengambil kayu yang ada di sawah. Praktis, tapi menyenangkan. Kita bisa buat tantangan sama anak dengan siapa yang cepat dan terbanyak mendapatkan ikan maka menjadi pemenangnya. Sementara anak yang kecil berusaha menjadi jurinya. Ada tawa yang menggelitik seolah menjadi kehangatan yang hadir menyapa.
     Memancing memang memerlukan kesabaran untuk mendapatkan ikan. Begitu halnya dengan kehidupan. Jika ingin mudah memang tidak perlu susah payah untuk memancing, cukup membeli ikan di pedagang pinggir jalan sudah cukup. Tapi kita mendapatkan dengan penuh perjuangan maka akan berkesan. Hal itulah yang saya tanamkan ke anak. Bahwa hidup merupakan proses sehingga kita perlu menikmati sebuah proses itu agar kita tahu makna perjuangan hingga tujuan tercapai.
     Begitu halnya dengan memancing. Jika kailnya mudah dimakan ikan memberikan pelajaran bahwa proses akan menemui kemudahan. Namun sebaliknya, jika kailnya tidak ada ikan yang mnyentuhnya berarti kita terus usaha agar ikan tertarik pada pancing yang dimiliki.