Harmoni Ramadan: Tekad Kuat dalam Menjaga Keseimbangan antara Karier, Kehidupan Pribadi, dan Ibadah.
Â
     Dalam hidup di dunia, kita perlu menjaga keseimbangan antara dunia dan akhirat. Dengan keseimbangan  tersebut dapat menempatkan posisi dan sudut pandang yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, keseimbangan itu akan menyebabkan hidup kita terarah baik kegiatan fisik dan psikis sesuai tujuan yang ingin dicapai. Begitu halnya dalam hidup yang mementingkan kesenangan belaka, maka bagaimana menghabiskan waktu yang ada dengan hal kurang baik. Namun pada suatu ketika pikiran terasa hampa karena ada sesuatu yang hilang dalam hidupnya.
     Begitu halnya dalam mengejar pekerjaan. Seberapa pun karier seseorang itu bagus jika tidak dimanajemen yang baik akan seolah diperbudah oleh pekerjaan. Seseorang tak memiliki cukup waktu untuk keluarga dan pribadinya sehingga mementingkan target dan promosi kerja. Sehingga pada suatu saat datang penyesalan bahwa tubuh tidak bisa disamakan seperti mesin yang harus kerja 24 jam tanpa berhenti. Semua bekerja harus sesuai kendali pribadi dan melupakan bahwa tubuh memerlukan perhatian untuk istirahat  dari semua pekerjaan yang ada.
     Oleh karena itu, pentingnya menjaga keseimbangan antara ketiganya apalagi di dunia yang banyak sekali tuntutan hidup menjadi tantangan sendiri. Apalagi bulan Ramadan merupakan bulan suci yang sangat dinanti oleh umat Muslim di seluruh dunia. Bulan yang merupakan momen untuk mendekatkan diri dengan sang Pencipta dengan meningkatkan kualitas ibadah dan spiritual. Namun, di balik itu semua kita perlu menjaga agar ibadah tetap jalan, keseimbangan karier tetap lancar, dan kehidupan pribadi sesuai ekspektasi yang diharapkan. Untuk itu, dengan tekad yang kuat disertai perencanaan yang matang maka ketiganya dapat tercapai sehingga keselarasan dan harmoni dalam hidup menjadi harapan.
Prioritaskan ibadah
Sesibuk apa pun kita, kita perlu di cas rohani kita untuk mengisi segala rasa. Tempat yang paling baik adalah mendekatkan pada sang Pencipta. Tak ada tempat yang lain untuk mengadu, sebab berharap kepada manusia banyak sekali menelan kecewa sehingga kita memerlukan sang Pencipta dalam setiap keadaan untuk memohon petunjuk dan perlindungan. Apalagi kesibukan juga memerlukan perhatian, namun kita bisa menyempatkan diri agar kita tidak menjadi manusia pelupa. Apalagi Ramadan adalah bulan yang luar biasa, mungkin kita tidak bisa memenuhi kuantitas dalam ibadah namun kualitasnya itulah yang bisa kita dapatkan.
Buatlah skala  prioritas pengelolaan waktu dengan bijak
Hidup memang memerlukan perencanaan. Dengan perencanaan tersebut menjadikan hidup lebih harmoni. Dengan begitu, perencanaan yang disusun dengan memanajemen waktu yang menjaga keseimbangan antara berbagai aspek kehidupan. Dengan membuat perencanaan terstruktur maka waktu yang ada menjadi seimbang. Namun, perlu kita analisis mana skala yang menjadi prioritas dalam hidup yang perlu perhatian. Sehingga kita dapat mengalokasi waktu dan tenaga kita secara efektif tanpa harus berat sebelah. Semua mendapatkan porsi masing-masing agar kesehatan mental terjaga.
Mengembangkan keterampilan manajemen psikis
Sebelum saya belajar tentang pemahaman diri. Hidup di dunia kerja banyak sekali tantangannya. Banyak cibiran dan muka dua hadir membersamai di dunia kerja. Jika kita tak belajar masa bodo dan larut dalam dunia baper maka yang ada psikis kita tak akan sehat alias waras. Untuk itu, perlunya kita belajar psikologi agar tetap waras di tengah tuntutan kerja dan menanggapi segala omongan miring agar apa yang kita tuju dapat sesuai harapan.
Bangun komunikasi yang baik
Dalam hidup, kita tidak bisa melakukan sendiri semua perlu dikomunikasikan agar beban hidup tidak semakin berat. Begitu halnya di dunia kerja dan kehidupan rumah tangga. Agar semua tetap jalan memang tak mudah menyampaikan apalagi terkadang yang dituju memiliki tabiat yang harus memilah kosakata. Namun dengan keterbukaan akan mengatasi segala persoalan sehingga kita bisa terbantu dalam menjalankan rutinitas. Dengan begitu, saat menjalankan ibadah kita tenang, pekerjaan juga terhandel dengan bantuan orang lain sehingga target kerja dapat tercapai begitu juga dengan kegiatan rumah tangga. Kolaborasi yang bagus akan menciptakan harmoni dalam pekerjaan dan juga ibadah.
Tetapkan tujuan yang jelas
Dalam perencanaan yang kita susun dengan apik memerlukan tujuan yang jelas. Dengan tujuan ini akan memotivasi kita di saat lemah dan memerlukan tenaga dalam untuk menguatkan diri. Motivasi tersebut akan membantu kita menjaga keseimbangan hidup yang kita inginkan sehingga kita dapat melakukan evaluasi berkala demi kemajuan hidup yang disesuaikan dengan tujuan.
Beri ruang untuk kehidupan pribadi
Selama Ramadan, pentingnya kita menyediakan waktu untuk kehidupan pribadi. Tidak sekadar merawat diri  tapi menjaga kesejahatan fisik dan mental. Dengan memberikan waktu diri untuk melepas Lelah (beristirahat yang cukup), menikmati hobi atau kegiatan yang menyenangan, berjalan kaki, menjaga hubungan baik dengan keluarga atau teman, dan kegiatan lainnya.
Melakukan refleksi diri
Setiap kegiatan atau setiap harinya kita memerlukan refleksi diri untuk melakukan perbaikan. Dengan refleksi sebagai bentuk evaluasi untuk mengatasi kekurangan. Apakah hari ini fokusnya hanya kerja saja, hanya mementingkan kesenangan belaka, atau seharian ibadah saja? Dengan begitu, kita bisa menyeimbangkan kembali agar ketiganya bisa mendapatkan porsi yang seimbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H