Murid tidak hanya memerlukan pengajaran mata pelajara di kelas untuk mencapai kemampuan akademik, tapi juga memerlukan dukungan emosional. Guru yang mendidik dengan hati  menyadari pentingnya memberikan dukungan kepada murid saat mengalami kesulitan atau kegagalan. Guru berusaha membantu murid bangkit, belajar dari pengalaman orang lain atau dirinya untuk terus tumbuh dan lebih kuat.
Mendorong kemandiran dan kreativitas
Saat melakukan pembinaan dan membangun komunikasi penting bagi guru untuk mendorong kemandirian dan kreativitas murid. Guru dapat memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan pemikiran kritis, problem solving atas masalah yang dihadapi, inisiatif, dan ide-ide baru yang dibutuhkan sebagai pembelajar yang baik dan dapat menumbuhkan percaya diri serta motivasi.
Teladan baik
Seperti yang diungkapkan oleh tokoh pendidikan Indonesia Bapak Ki Hajar Dewantara bahwa guru adalah seorang panutan. Sehingga perilaku dan tutur kata guru menjadi sorotan tajam bagi murid. Untuk itu, guru senantiasa berusaha belajar meningkatkan kualitas diri dan menerima setiap masukan dari murid atau orang lain. Hal ini akan berdampak pada guru berkenaan dengan nilai integritas, kerja keras, kerja sama, kejujuran, dan sederet perilaku baik lainnya.
Memahami kebutuhan murid
Setiap murid memiliki keunikan masing-masing sehingga terkadang memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Hal ini dapat mendorong guru menyadari dan memahami kebutuhan murid sehingga guru dapat menyesuaikan pengajaran dengan memberikan dukungan tambahan sesuai kebutuhan agar murid dapat mencapai tujuan pembelajaran sesuai harapan meskipun hasil atau produk berbeda.
Itulah pengalaman sederhana yang selama ini saya terapkan dan mengalami perubahan dalam memandang sebuah permasalahan murid. Memang tidaklah mudah tapi setiap perjuangan ada tantangan masing-masing. Untuk itu, melibatkan hati dalam mendidik akan membuat kita untuk terus belajar mengasah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki sesuai zamannya. Tak hanya itu, kita bisa melibatkan kedalaman empati, perhatian, komitmen guna mendukung pertumbuhan yang holistik setiap murid. Melalui pendekatan yang tepat kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif, membangun hubungan bermakna, dan menginspirasi generasi emas dalam mencapai potensinya, sebab, semua murid adalah istimewa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H