Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Cinta Tidak Direstui: Menghadapi Kenyataan Bertepuk Sebelah Tangan

13 Februari 2024   05:29 Diperbarui: 13 Februari 2024   06:06 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber (Foto: viva.co)

Saat kita merasakan cinta yang tidak terbalas kita memerlukan orang lain untuk berbagi kisah kita. Carilah teman atau keluarga yang dapat dipercaya dan dapat membantu memberikan solusi. Dengan memilih orang tepat setidaknya kita memperoleh dukungan dari orang yang peduli dan akan membantu meringankan beban yang kita pikul.

Melakukan komunikasi terbuka

Andai memungkinkan, cobalah berbicara dengan orang yang kita sayangi dan keluarga yang tidak merestui hubungan ini. Terkadang penyampaian dengan ketulusan dan jujur yang disampaikan secara terbuka akan membuka pintu pemahaman dan dukungan. Jikalau tetap gagal tentu kita mencari tahu mengapa ditolak sehingga dijadikan muhasabah cinta yang dapat memotivasi diri kita menjadi insan lebih baik lagi. Hal ini jangan sampai ada dendam di hati atau rasa sakit apabila penolakan itu disertai alasan cukup menorehkan luka.

Jaga keseimbangan emosional

Saat rasa cinta bertepuk sebelah tangan membuat keseimbangan diri goyah. Terkadang mempengaruh psikis dan selalu marah tanpa alasan. Hal ini penting agar kita dapat menjaga emosioal selama menghadapi cinta tak terbalaskan. Kita dapat menemukan cara merawat diri kita sendiri dan tetap konsentrasi ke hal-hal positif yang bermanfaat daripada larut meratapi cinta yang tidak ada kepastian.

Terima dan belajar move on

Terkadang belajar menerima kenyataan tidaklah semudah mengucapkan. Perlu waktu dan kesabaran mengikhlaskan dia pergi dari hatimu dan kita terus melangkah maju untuk memantaskan diri mendapat jodoh terbaik kelak. Tuhan telah memilihkan jodoh yang terbaik sehingga tetap berbaik sangka bahwa kemudian hari ada seseorang yang bisa menyembuhkan luka hati itu. Dengan luka itu setidaknya kita belajar bagaimana rasa sakit kehilangan dan tidak memberikan harapan palsu kepada orang lain. Dengan tekad kuat dan menyakini bahwa setiap napas yang kita miliki adalah berharga sehingga kita memiliki menset bahwa hidup hanya sementara. Untuk itu, perlu kita manfaatkan sisa yang hidup ini untuk menyebarkan hal yang mulia daripada memikirkan sesuatu sia-sia yang ujungnya membuat kita merana.

Ingatlah bahwa cinta yang kita rasakan belum berbalas akan menjadi pengalaman yang sulit untuk dilupakan. Namun, kita tidak sendirian dan di luar sana banyak orang lain mengalami hal serupa dan berhasil melalui tantangan tersebut. Jadilah pribadi yang kuat, terus percaya, dan yakin pada diri sendiri serta ingatlah bahwa ada cahaya di kegelapan yang menuntun kita menuju secercah harapan. Tuhan tidak akan akan memberikan ujian melampaui batas kemampuan kita. Terus semangat memperbaiki kualitas diri sehingga kita pantas mendapatkan seseorang yang istimewa. Percaya bahwa jodoh akan datang tepat pada waktunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun