Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengelola Kinerja PMM: Kunci Menuju Guru Profesional

21 Januari 2024   06:26 Diperbarui: 21 Januari 2024   06:46 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar tangkapan layar PMM | Sumber: Suciati, 2024

Mengelola Kinerja PMM: Kunci Menuju Keberhasilan Guru Profesional 

Pada tahun 2024, dunia pendidikan khususnya ASN dikejutkan dengan perubahan dalam mengukur kinerja. Yang sebelumnya SKP menjadi E-kinerja, kini memanfaatkan pengelolaan kinerja melalui PMM. E-kinerja berlaku selama dua tahun dan baru mendalami bagaimana cara mengakses dan pemenuhan bukti dukung. Eh, sekarang ganti lagi. Awalnya mengisi E-kinerja juga bingung membuat RHK dan lain-lain. Sama halnya dengan pengelolaan kinerja yang terintegrasi dengan PMM.

Mungkin saya termasuk orang yang memanfaatkan PMM sebatas diklat mandiri tanpa menyelesaikan rencana aksi. Sehingga agak mengabaikan yang membuat saya harus belajar secara mandiri lagi. 

Perubahan e-kinerja setidaknya membuka mata ini yang selama ini kurang adaptif menjadi adaptif. Sebenarnya jika dirunut  e-kinerja PMM denganE-kin BKN tidak jauh beda. 

Hanya kita perlu refleksi diri untuk mengisi RHK yang sesuai dengan kemampuan. Jangan sampai merencanakan RHK menimbulkan stres dan menganggu proses pembelajaran. Perubahan memang perlu proses secara perlahan dan menikmatinya sebagai tantangan yang patut dipecahkan.

Di e-kinerja kita juga merencanakan apa yang ingin kita kerjakan selama setahun. Nah, di PMM mengalami perubahan selama 6 bulan. Hanya perubahan yang tidak terlalu rumit jika kita sikapi dan belajar secara mandiri. 

Perubahan setidaknya membuat semangat menyambutnya dengan berbagai strategi yang mampu membuat hidup kita penuh warna, bukan sebaliknya kita disibukkan untuk mengejar sertifikat yang ujungnya tugas utama kurang mendapat perhatian utama.

Pendidikan sejatinya menjadi panggung utama bagi guru dan murid untuk berkolaborasi dalam proses pembelajaran. Saat era digital yang kian berkembang dengan pesatnya maka pengelolaan kinerja melalui PMM juga menyapa dan menjadi pilar yang sangat penting guna mencapai keberhasilan dalam pendidikan. 

Nah, apa yang bisa kita lakukan sebagai praktik baik ke depan agar pengelolaan kinerja di PMM dapat menciptakan suasana pembelajaran yang optimal. Berikut ulasannya

Menetapkan tujuan dan RHK

Nah, sebelum kita membuat RHK kita mesti memiliki perencanaan dan tujuan yang matang.  Hal ini dilakukan agar berdampak bagi mutu pengajaran yang kita lakukan. Penetapan tujuan dan sasaran yang jelas sangat membantu kita dalam menjalankan sasaran kinerja dengan baik. Kita juga dapat mengukur tingkat keberhasilan dengan indikator yang mudah diukur sehingga tujuan dapat selaras dengan pendidikan yang mengacu visi dan misi sekolah kita.

Melaksanakan pengembangan secara profesional

Teman-teman pembaca, setelah kita membuat RHK, kita mesti catat dengan baik dan mulai mengatur waktu yang baik pula. Apa yang kita rencanakan merupakan refleksi dari kekurangan kita sehingga dapat berimbas pada peningkatan kualitas dari professional kita sebagai guru. 

Diklat atau pengembangan diri yang kita lakukan setidaknya mendorong kita mengembangkan keterampiran dan wawasan sehingga kita selalu adaptif dengan perubahan yang ada. 

Selain itu, kita bisa mengikuti pelatihan atau workshop yang memiliki izin resmi dan mendapat sertifikat yang bisa digunakan untuk bukti dukung PMM. Pilih pelatihan yang tidak menganggu tugas utama mengajar seperti waktu di malam hari atau waktu longgar. Dengan begitu hak murid dalam belajar masih tetap diperiotaskan.

Melakukan inovasi dalam pembelajaran

Pada bagian awal telah kita fokuskan memilih di PMM yang kita perioritaskan untuk mendapat perhatian lebih misalnya berkaitan dengan metode pembelajaran. 

Sekarang banyak peluang yang  bisa kita lakukan dengan memanfaatkan teknologi sebagai penunjang pembelajaran dan banyak ice breaking yang bisa manfaatkan agar pembelajaran bermakna. 

Metode pembelajaran yang menarik dapat kita pelajari dari buku, mendengar seminar dan praktik baik dari orang lain atau melakukan inovasi sesuai dengan karakter murid. 

Hal ini akan mendorong kita untuk terus mencoba dan mencoba. Meskipun gagal tidak masalah. Namun kegagalan jadikan sebagai refeleksi untuk terus meningkatkan kualitas diri.

Monitoring dan evaluasi

Tahap secara berkala dan terakhir adalah monitoring dan evaluasi. Setelah kita buat perencanaan melalui RHK dan menjalankan sesuai jadwal yang kita susun maka saatnya kita monitoring secara pribadi dan mencatat apa yang mesti diperbaiki dan ditingkatkan sebagai perbaikan ke depan. Agar apa yang kita rencanakan minimal dapat terwujud. Dengan evaluasi secara berkelanjutan, kita yakini apa yang kita lakukan dapat bermakna.

Nah, itulah tips berupa strategi sederhana yang saya lakukan untuk menyambut PMM. Melalui strategi tersebut, setidaknya pribadi dapat memberikan kontribusi yang positif dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang unggul dan memastikan murid dapat mencapai potensi untuk terus dikembangkan. Penguatan karakter, wawasan, kreativitas, semangat kolaborasi guru dan siswa dapat menjadi pilar utama dalam mencetak generasi emas masa depan.

Melalui pengelolaan kinerja PMM setidaknya bukan sebatas pemenuhan adminstrasi semata tapi sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas pengajaran yang kita miliki. Sebab, pembelajaran yang dinamis akan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis pula. 

Dengan kesungguhan hati kita sambut perubahan yang mampu merespon segala tantangan zaman dan berusaha membentuk generasi yang siap menyambut masa depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun