Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kontekstualisasi Pembelajaran P5 di SMAN 3 Penajam Paser Utara

20 Januari 2024   10:18 Diperbarui: 20 Januari 2024   10:19 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kontekstualisasi Pembelajaran P5 di SMAN 3 Penajam Paser Utara

Masih teringat jelas di benak bahwa raga tak mampu dibagi dalam memberikan pelayanan. Ada yang harus mengalah dan tetap mendapatkan pelayanan. Seketika itu, ada ide yang tiba-tiba hadir menyapa, memberikan bisikan kepada saya untuk memberikan penugasan secara kontekstual. Saya juga ingin mengetahui bagaimana tingkat amanah dari kelas tersebut apabila fasilitator P5 tidak bisa membersamai siswa kelas tersebut sampai selesai. Saya juga tak langsung berprasangka kurang baik terlebih dahulu. Ternyata....hanya ada 2 siswa yang sudah meninggalkan kepercayaan karena alasan yang penting. Hal itu diketahui setelah dilakukan choaching dengan siswa tersebut.

sumber dokpri
sumber dokpri

Sebelum ke tahap kontekstualisasi, fasilitator P5 telah menyelesaikan tahap pengenalan. Setelah itu, berlanjut ke tahap kontekstualisasi. Beragam metode dapat diterapkan untuk menyelesaikan tahap ini. Dari tahap kontekstualisasi tema P5 Kewirausahaan, semua siswa dapat melakukan observasi selama 2 jam pelajaran untuk melihat potensi yang disesuaikan letak geografis sekolah. Hal ini sangat penting agar dari kondisi dapat menunjang kegiatan P5 Kewirausahaan mendatang. 

Belajar dari keadaan sekolah akan memberikan pelajaran dan menumbuhkan tingkat kritis siswa. Hal ini mereka lakukan tanpa pengawasan dan hanya mendapatkan pengarahan sebentar dari fasilitator. Alhamdulillah kelas tersebut mampu menghasilkan sesuatu di luar ekspektasi dan memiliki keinginan untuk belajar di luar dalam rangka menganalisis potensi dari luar untuk bisa dikembangkan di wilayah Sepaku. Hanya dalam menyampaikan tindak lanjut bisa dilakukan pada pertemuan selanjutnya.

sumber dokpri
sumber dokpri

Tak perlu waktu yang lama untuk melakukan tindak lanjut. Apalagi tujuan adalah kontekstualisasi yang menumbuhkan pikiran kritis dalam menganalisis kekurangan dari wahana yang dikunjungi berkaitan dengan tema P5 yang sedang dibahas. Setelah mendapat restu dari kepala sekolah kami rombongan dari kelas X-1 sejumlah 34 siswa ke lokasi dengan mengendarai kendaraan motor. Cuaca pun bersahabat, mendung dan udara sejuk menjadi restu kegiatan belajar dari alam bisa dilaksanakan.

Untuk mencapai ke lokasi memang jarak yang ditempuh lumayan jauh. Awalnya jalanan yang dilalui berbatu dan tak nyaman. Kala itu saya pernah melewati jalan tersebut saat mengunjungi salah satu anak wali. Kini berubah total setelah pemerintah pusat menetapkan wilayah sepaku sebagai IKN dan Gua Batu Tapak Raja  ini dijadikan destinasi wisata alam dan juga sejarah. Jika dilihat dari alamnya memang cocok sih untuk tema Kearifan lokal, tapi jika dikaitkan secara kewirausahaan juga bisa dijadikan analisis kontekstualisasi dalam melihat peluang kewirausahaan.

sumber dokpri
sumber dokpri

Sepanjang jalan yang dilalui memang lancar. Ada beberapa ruas jalan yang masih diperbaiki. Hal ini tentu sedikit menganggu perjalanan sebab jalanan tersebut licin dan memerlukan keberanian untuk melewatinya. Alhamdulillah semua rintangan dapat diatasi dengan sempurna dan tibalah kami berserta tim mengunjungi daerah tersebut. Kali pertama saya berkunjung ke wahana ini.

Hal pertama yang dilihat adalah kafe. Kafe tersebut sepi sekali tak ada pengunjung karena biasanya dikunjungi saat hari libur. Yang ada dari kejauhan para pemborong jalanan yang menuntaskan proyek jalanan yang belum kelar. Biasanya kalau kita berkunjung, kita bisa membeli tiket seharga Rp 10.000,00.

Destinasi ini terbilang baru mendapat rehap. Awalnya hanya berupa gua saja lalu mendapat sentuhan dengan penambahan pemanis lainnya sehingga memanjakan pengunjung menikmati tempat bersejarah. Tak ada tempat penjual makanan saat mengunjungi destinasi tersebut. Meskipun ada kafe tapi masih belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga perlu sosialisasi ke masyarakat umum yang di luar Sepaku agar dapat berkunjung ke tempat tersebut.

sumber dokpri
sumber dokpri

Apa yang saya dapatkan saat mengunjungi destinasi Gua Batu Tapak Raja selain melihat dan menganalisis peluang kewirausahaan dari awal perjalanan sampai ke tempat destinasi

Hutannya masih alami

Entah mengapa setiap melihat hutan hati terasa damai. Udara sejuk menyapa, pikiran damai menyelimuti kalbu. Tak terasa ingatan masa lalu membayang di benak. Kala itu, sewaktu kuliah juga senang berpetualang melalui daerah yang terjal. Tapi tantangannya jauh lebih ekstrim tentunya. Ada angan kecil hutan yang asri tersebut tidak ditebang tapi tetap dijaga keasriannya. Duduk berlama-lama menatap keasriannya seakan memiliki impian akankah hutan sebagai paru dunia terjaga selalu meskipun tempat ini masih terus berbenah agar mendapat perhatian pengunjung. Sempat terpikir jika ditambah jembatan gantung yang melintasi hutan tersebut akan semakin mantap menyaksikan pepohonan yang tumbuh menjulang langit. Meskipun ada tangga dan akses jalan yang tidak terlalu panjang. Akses itu memudahkan pengunjung untuk sampai ke tempat gua.

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri

Pengalaman masuk gua pertama kali

Kali pertama menikmati dan masuk gua sampai ke dalam. Banyak kekelawar yang sedang menempel di dinding gua. Memang hewan yang satu ini senang dengan suasana yang gelap. Saat suasana terang, binatang satu ini tidak ada. Bentuk gua ini meruncing dan memiliki tekstur keras dan bernilai estetis. Hanya saya belum mendapatkan tapak yang katanya ada sebagai simbol pemberian nama dari destinasi tersebut.

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri

Taman dan wahana air

Sebelum kita memasuki destinasi Gua Batu Tapak Raja ini, kita dapat menikmati wahana air berupa perahu air yang lokasinya ada di belakang kafe. Hanya pada kesempatan ini belum bisa menikmati secara langsung. Tapi semua itu tergantikan saat menikmati taman dan air yang mengalir yang tembus ke gua. Perjalanan ke taman sangat ditakjubkan oleh pohon yang menjulang tinggi. Sangat asri memang, apalagi sebagai tempat mencari inpirasi sangat cocok sekali. Penasaran, pembaca bisa lansung datang ke tempat tersebut dan menikmati keindahan gua, hutan, dan menikamti keindahan alam yang masih alami.

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri
Banyak hal yang saya dapatkan dari perjalanan edukasi. Tak hanya tempat sejarah yang perlu didalami secara penuh agar lebih mengerti sejarahnya. Tapi kita bisa berpikir kritis melihat kekurangan dan kelebihan dari destinasi serta selama perjalanan memberikan pelajaran hidup berharga. Belajar tidak harus di dalam kelas. Tapi di luar kelas juga dapat memberikan ilmu dan hiburan refresing untuk menciptakan sesuatu praktik baik yang berdampak. Semangat memberikan yang terbaik untuk generasi emas, dari sentuhan kita, akan memberikan pelita bagi penguatan karakter anak didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun