Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kontekstualisasi Pembelajaran P5 di SMAN 3 Penajam Paser Utara

20 Januari 2024   10:18 Diperbarui: 20 Januari 2024   10:19 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal pertama yang dilihat adalah kafe. Kafe tersebut sepi sekali tak ada pengunjung karena biasanya dikunjungi saat hari libur. Yang ada dari kejauhan para pemborong jalanan yang menuntaskan proyek jalanan yang belum kelar. Biasanya kalau kita berkunjung, kita bisa membeli tiket seharga Rp 10.000,00.

Destinasi ini terbilang baru mendapat rehap. Awalnya hanya berupa gua saja lalu mendapat sentuhan dengan penambahan pemanis lainnya sehingga memanjakan pengunjung menikmati tempat bersejarah. Tak ada tempat penjual makanan saat mengunjungi destinasi tersebut. Meskipun ada kafe tapi masih belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga perlu sosialisasi ke masyarakat umum yang di luar Sepaku agar dapat berkunjung ke tempat tersebut.

sumber dokpri
sumber dokpri

Apa yang saya dapatkan saat mengunjungi destinasi Gua Batu Tapak Raja selain melihat dan menganalisis peluang kewirausahaan dari awal perjalanan sampai ke tempat destinasi

Hutannya masih alami

Entah mengapa setiap melihat hutan hati terasa damai. Udara sejuk menyapa, pikiran damai menyelimuti kalbu. Tak terasa ingatan masa lalu membayang di benak. Kala itu, sewaktu kuliah juga senang berpetualang melalui daerah yang terjal. Tapi tantangannya jauh lebih ekstrim tentunya. Ada angan kecil hutan yang asri tersebut tidak ditebang tapi tetap dijaga keasriannya. Duduk berlama-lama menatap keasriannya seakan memiliki impian akankah hutan sebagai paru dunia terjaga selalu meskipun tempat ini masih terus berbenah agar mendapat perhatian pengunjung. Sempat terpikir jika ditambah jembatan gantung yang melintasi hutan tersebut akan semakin mantap menyaksikan pepohonan yang tumbuh menjulang langit. Meskipun ada tangga dan akses jalan yang tidak terlalu panjang. Akses itu memudahkan pengunjung untuk sampai ke tempat gua.

sumber dokpri
sumber dokpri

sumber dokpri
sumber dokpri

Pengalaman masuk gua pertama kali

Kali pertama menikmati dan masuk gua sampai ke dalam. Banyak kekelawar yang sedang menempel di dinding gua. Memang hewan yang satu ini senang dengan suasana yang gelap. Saat suasana terang, binatang satu ini tidak ada. Bentuk gua ini meruncing dan memiliki tekstur keras dan bernilai estetis. Hanya saya belum mendapatkan tapak yang katanya ada sebagai simbol pemberian nama dari destinasi tersebut.

sumber dokpri
sumber dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun