Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Penanaman Karakter Kejujuran Anak melalui Nilai Agama dan Pendekatan Humanistik

18 Januari 2024   05:21 Diperbarui: 18 Januari 2024   05:28 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika suami istri dapat bekerja sama dengan baik, maka akan memaksimalkan peran dan fungsi dalam menjalankan kewajiban utama, yakni memberikan didikan yang maksimal sehingga karakter yang terbentuk akan baik sesuai harapan orang tua. Harapan orang tua memiliki buah hati yang sarat karakter tercapai sehingga buah hatinya menjadi contoh bagi teman sekitarnya.

Ketika anak mulai beranjak besar, tentu cara mendidiknya sudah mengalami perubahan. Kita sebagai orang tua tidak boleh otoriter ataupun egois hanya mementingkan diri sendiri. Sebab perubahan zaman berpengaruh terhadap perilaku anak. Orang tua setidaknya mengikuti perkembangan zaman sehingga lebih memahami dan mengerti mengenai anak sesuai zamannya. Orang tua hendaknya mendidik anak sesuai zamannya tanpa membatasi keingintahuan anak tentang zaman yang dijalani. Anak setidaknya harus tahu apa itu teknologi yang sedang berkembang. Bagaimana cara mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Lalu bagaimana bentuk peran orangtua yang diharapkan?

Peran orang tua tetap sama yakni mendidik, membimbing, dan mengarahkan anak bagaimana dalam menyikapi kehidupan yang terkadang di depannya baik, namun belum tentu baik untuk kelangsungan hidupnya. Untuk dapat memasukkan bimbingannya orang tua bersikap seperti teman yang setiap saat anak perlukan dapat datang untuk menyampaikan setiap keluh kesahnya.

Di sini diperlukan komunikasi yang baik sehingga akan melahirkan keterbukaan anak kepada orang tua. Orang tua hendaknya menghargai apa yang dilakukan anak. Tidak lantas langsung menyalahkan tanpa mendengar penjelasan. Oirang tua hendaknya mengerti psikologi dan mental anak. Sebab  ada anak yang tak mudah menerima nasihat secara langsung dalam bentuk kekerasan. Adapula yang meminta jalur kelembutan sehingga dibutuhkan sikap yang bijak dalam melakukan tindakan.

Dengan sikap saling menghargai hasil yang diperoleh anak akan menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak tidak akan merasa takut untuk mengungkapkan segala sesuatu yang menjadi kendala yang dialami oleh anak sehingga orang tua memberikan bimbingan berupa penguatan karakter kepada anak. Anak akan merasa diperhatikan dan akan tumbuh menjadi anak yang percaya diri dan menyakini setiap usaha yang diperoleh.

Dengan begitu anak akan mengatakan sejujurnya mengenai apa yang dirasakan, apa yang dilakukan sebab orang tua sebagai teman yang mampu memberikan jawaban atas kesulitan yang dialami. Orang tua tak pernah egois menargetkan sesuatu yang sempurna tanpa melihat kemampuan anak. Sehingga anak dapat berusaha mengatasi setiap permasalahan dengan sendiri melalui bimbungan dan didikan yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

Terkadang mendidik anak tidak harus ketat sekali seperti kita memainkan layang-layang. Terkadang harus dikendorkan, terkadang harus dikencangkan sehingga anak tahu kapan dia salah, kapan dia harus menguatkan diri, dan kapan dia harus berusaha memecahkan setiap masalah dirinya tanpa melibatkan orang lain. Inilah yang menjadi harapan orang tua mereka agar buah hatinya dapat memaknai kehidupan yang dapat dijadikan pengalaman yang berharga.

Kehidupan ini banyak memberikan pelajaran dan pengalaman yang berharga asal kita sebagai orang tua secara bijak berkenan belajar dan mengaplikasikan dalam mendidik anak. Anak adalah karunia terindah yang telah Allah titipkan kepada kita sehingga kita rugi menyiakan keberadaan mereka. Anak adalah aset berharga yang harus dijaga dan dipelihara, sebab merekalah generasi penerus keturunan kita kelak. Semoga kita dapat menjadi orang tua yang selalu menghadirkan ketentraman dan kerinduan bagi anak sehingga anak tidak datang jika ada perlu saja.

             

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun