Kawan, di hari bahagiamu
Hari biasa aku sampaikan doa terbaik
Kini, Aku hanya bisa menatap nisanmu
Menatapnya seolah tak percaya
Mengenang di setiap sudut ruang di mana kita saling bercerita
Kisah yang kita ukir indah ke depan
Namun, hanya kisah yang tak bisa kita gapai bersama
Kini bayangan itu seolah membuat hati tersiksa
Derai dan isak tangis jatuh di setiap kelopak mata
Mengukir setiap kenangan membuat diri tak berdaya
Seolah peristiwa itu begitu menyiksa
Andai waktu bisa kuputar kembali
Kuingin dirimu tetap di sini
Melewati kisah yang ingin kita rajut bersama
Berharap semua tak kan berakhir
Kini kusadari betapa berartimu untukku
Di setiap keadaan kita saling menguatkan
Menyemangatiku di saat kumerasa dunia tak bersahabat
Memberikan dorongan agar engkau kuat menatap masa depan
Meskipun rasa sakit tak pernah kau lihatkan.
Kawan, belajar ikhlas ternyata sulit
Mudah diucapkan tapi tak mudah dijalankan
Berulang kali kucoba masih saja terbentur oleh dinding penghalang
Mengikhlaskan dirimu pergi seolah tak mampu
Istirahatlah dengan tenang
Kukirimkan doa untuk menemanimu
Di setiap istirahat panjangmu hingga kita dipertemukan kelak
Semoga engkau tenang di sana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H