Namun, di saat kemarau datang menyapa seakan alam dan isinya menanti sang hujan datang menghampiri. Semua pohon daun mulai mongering dan bahkan ada mati layu. Terasa sedih bila kita menyaksikan fenomena tersebut.
Selain itu, udada pagi yang menyapu muka kita memberikan rasa sejuk ditambah lagi sinar matahari pagi yang menghangatkan tubuh. Menikmati alam sekitarnya memberikan stimulus membuat hati damai.
Belum lagi suara burung ikut meramaikan suasana perjalanan. Terkadang ada yang hinggap di jalanan. Burung-burung sedang berkejaran dengan temannya. Sungguh pesona  alam yang begitu indah.
Terkadang semua itu menjadi harapan. Apakah alam akan seperti itu bila daerah ini menjadi IKN? Apakah hutan yang masih asri akan berubah menjadi gedung pencakar langit?Â
Semua pertanyaan tiba-tiba bergelayut di pikiran.Aalam yang asri akan menjadi harapan untuk generasi emas dan hebat di masa depan. Pohon yang  menjadi paru-paru dunia yang akan menetralkan udara yang kurang bersih.
Selain pribadi mendapatkan hiburan gratis. Ternyata dari perjalanan akan mendatangkan ide untuk kita menulis seperti mengisahkan perjalanan, atau menceritak momen yang terjadi selama perjalanan atau hal lain yang dapat menyentuh kita untuk mengkampanyekan sesuatu agar kita juga tergerak hatinya menjaga alam yang kita tempati menjadi nyaman dan terjaga.
Teman-teman pernah melihat di setiap sudut jalan terdapat pemandangan sampah terutama botol minuman? Pemandangan setiap jalan mudah ditemui dan bahkan ada tumpukan sampah yang dibiarkan dibuang sembarangan. Hal itu menggelitik pribadi untuk saling mengingatkan pribadi dan juga pembaca budiman.Â
Menegok Negara Jepang kita bisa belajar bagaimana disiplinnya masyaraktnya dalam pengelolaan sampah. Mari kita belajar dari negara tersebut hingga bisa dipelajari secara bersama-sama agar kebaikannya dapat ditularkan di tempat yang kita huni.