Masalah sampah selalu menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Berbagai upaya tengah dilakukan untuk mengurangi pemakaian sampah di masyarakat. Berbagai upaya terus dilakukan agar sampah tidak berdampak pada lingkungan. Apalagi jika musim hujan datang tentu akan mendatangkan ancaman yang sangat mengkhawatirkan. Untuk itu, diperlukan kesadaran dari masyarakat untuk mengendalikan laju jumlah sampah yang semakin hari semakin memprihatinkan.
Penanganan sampah tidak mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah semata dan juga bukan tanggung jawab dunia pendidikan. Untuk itu, perlu dukungan semua pihak tanpa terkcuali termasuk masyarakat setempat. Kepedulian dan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan akan menjadikan perilaku ramah lingkungan. Dengan ramah lingkungan, masyarakat tidak akan membuang sampah sembarangan. Dengan begitu, sampah akan terbuang pada tempatnya yang mengakibatkan lingkungan bersih dan jauh dari penyakit. Apalagi masyarakat memiliki keinginan untuk mengolah sampah.
Kepedulian masyarakat terhadap sampah sangat diharapkan oleh pemerintah. Dengan memiliki kepedulian tentu bumi yang ditempati akan nyaman. Kepedulian tersebut akan menumbuhkan kesadaran pribadi dengan melihat fenomena sampah yang tiap hari menjadi sorotan tajam pemberitaan seakan tak ada habisnya. Untuk itu, langkah yang efektif menangani sampah adalah dari gerakan diri sendiri kemudian memberikan contoh ke orang lain.
Gerakan masyarakat terhadap sampah dapat diawali dengan memikirkan banyak cara. Cara yang sederhana yakni dengan memisahkan sampah organik dan anorganik lalu  menjadikan sampah tersebut menjadi sesuatu yang memiliki kegunaan seperti pupuk, kerajinan tangan, media pembelajaran, dan sebagainya. Cara pengolahan sampah dapat menerapkan metode 3R. Apa itu 3R? 3R yakni reduce, reuse, dan recycle. Melalui metode tersebut dapat memilah sampah dan mengelompokkan sampah berdasarkan kategorinya sehingga akan membuat tempat pembuangan sampah berdasarkan kategorinya. Dengan pemilahan yang tepat maka akan mudah mengolah sampah menjadi suatu hal yang bermanfaat.
Metode 3R adalah cara sederhana untuk menangani sampah. Yang pertama yakni reduce. Apa itu reduce? Reduce adalah cara mengurangi sampah dengan melakukan pengurangan pemakaian benda atau barang yang tidak terlalu diperlukan. Cara ini akan mengurangi keberadaan sampah misalnya dengan mengurangi pemakaian kantong plastik. Hampir setiap pembelian di toko kita selalu diberi kantong plastik sebagai tempat pengemasan. Coba bayangkan sehari berapa kantong plastik yang dipakai sekali kemudian dibuang? Padahal keberadaan kantong plastik tidak mudah terurai. Untuk itu, beralihlah penggunaan kantong plastik ke tas kain yang dapat digunakan berulang kali.
Jika di dunia pendidikan, kita bisa bekerja sama dengan orang tua menyiapkan bekal kepada buah hati atau bekerja sama dengan kantin dengan murid membawa tempat makan dan minum sehingga murid tetap mendapatkan makanan melalui tempat bekal yang dibawanya sendiri. Dengan cara tersebut lingkungan sekolah akan meminimalisasi jumlah sampah dan kesadaran murid akan sampah semakin baik. Apalagi kebiasaan tersebut perlu ditanamkan meskipun pada awalnya banyak pertentangan. Namun, akhirnya akan berdampaj baik terhadap perilaku dan lingkungan sekolah.
Kedua, reuse. Apa itu reuse? Reuse berarti cara memanfaatkan kembali barang yang sudah tidak terpakai. Cara ini akan mengurangi jumlah sampah. Kita dapat menggunakan benda-benda yang tidak terpakai dengan membuat kreasi yang menarik misalnya kaleng susu dapat dibuat tempat pensil, kardus dapat dibuat tas atau pigura, dan sejumlah benda lainya yang dapat dimanfaatkan kembali sesuai kreasi masing-masing.