Mohon tunggu...
Suciati Lia
Suciati Lia Mohon Tunggu... Guru - Guru

Belajar mengungkapkan sebuah kata agar bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bagaimana Mengidentifikasi Kebutuhan Belajar Murid?

4 Juni 2023   07:27 Diperbarui: 4 Juni 2023   07:39 5411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai guru yang profesional tentu memiliki beragam cara dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid sebelum melakukan kegiatan belajar-mengajar. Dengan mengidentifikasi kebutuhan murid akan menjadi bahan pertimbangan menentukan metode ajar yang sesuai dengan materi pelajaran.

Mengapa guru perlu mengidentifikasi kebutuhan belajar murid? Hal ini sangat penting bagi guru dalam proses memberikan pengajaran mata pelajaran kepada murid sehingga apa yang telah diajarkan mudah terserah dan diterima oleh murid. Dengan mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, guru dapat memutuskan metode, teknik, media ajar yang sesuai dengan karakter murid di kelas. 

Oleh karena itu, sebagai guru alangkah baiknya memperhatikan cara apa yang perlu dilakukan guna mengidentifikasi kebutuhan murid sebelum guru melakukan proses pembelajaran di kelas.

Dikutip dari laman ditjen gtk kemdikbud cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, yaitu

1. Mengamati Perilaku Murid

Sebuah pertanyaan timbul dalam benak kita, mengapa guru perlu mengamati perilaku murid? Sekilas terlintas seperti seorang ditektif saja padahal tugas lain juga menunggu. 

Tentu pola pikir seperti ini kurang baik jika seorang guru miliki. Padahal ada pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang. Untuk itu, guru perlu tahu bagaimana perilaku murid yang dibimbingnya. 

Guru dapat melakukan pengamatan selama di kelas dan di luar kelas. Dari pengamatan itu menjadi dasar dalam pemetaan kebutuhan belajar yang dilakukan oleh guru. 

Guru dapat dengan mudah melakukan penyesuaian kebutuhan dan juga dalam menentukan metode yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran di kelas.

2. Mengidentifikasi Pengetahuan Awal

Pada penerapan kurikulum Merdeka kita kenal dengan istilah dengan kalimat pemantik? Kalau dalam kurikulum 2013 kita kenal dengan apersepsi. Dua istlah yang tampak terlihat berbeda tapi memiliki tujuan yang sama. Mengapa sebelum memulai pembelajaran, guru perlu mengemukakan kepada siswa dengan kalimat pemantik? Lalu apa itu pemantik?

Pertanyaan pemantik merupakan pertanyaan yang dibuat oleh guru untuk merangsang atau menyetimulus  topik pembelajaran yang sedang diajarkan. Pada dasarnya pertanyaan pematik diturunkan atas dasar pemahaman bermakna lalu didiskusikan bersama murid sebelum proses pembelajaran dimulai. Hal ini dilakukan agar murid dapat mencapai pemahaman yang bermakna.

Lalu ada pertanyaan apa itu pemahaman yang bermakna? Pemahaman yang bermakna yaitu suatu pemahaman yang diinginkan oleh guru saat murid dapat mencapai pengalaman tersebut setelah murid dapat mempelajari suatu topik pembelajaran. 

Pembelajaran bermakna akan menyitimulus murid untuk mengetahui lebih lanjut topik pembahasan dan untuk mengetahui tujuan pembelajaran dari materi yang sedang dipelajari. Dengan memahami tujuan pembelajaran, murid termotivasi dengan penuh semangat untuk terus mengikuti dan menyimak hingga akhir pembelajaran.

3. Menggunakan Berbagai Bentuk Asesmen Formatif

Apa itu asesmen formatif? Asesmen formatif merupakan penilaian yang memiliki tujuan untuk memantau dan memperbaiki suatu proses pembelajaran serta dapat mengevaluasi dari pencapaian tujuan pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Guru dapat melakukan asesmen formatif pada awal pembelajaran dan di sepanjang proses pembelajaran sedang berlangsung.

Dengan melakukan asesmen formatif, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, segala hambatan yang dialami oleh murid, dan guru dapat memperoleh gambaran informasi perkembangan murid. 

Sementara asesmen formatif juga bermanfaat bagi murid sebagai refleksi kemajuan belajarnya, tantangan yang dihadapi selama proses KBM, dan murid dapat melakukan langkah-langkah yang perlu dilakukan guna meningkatkan kualitas diri untuk mencapai tujuan pembelajaran. 

Dari asesmen tersebut merupakan refleksi bagi guru dalam menentukan strategi pembelajaran yang diterapkan dan meningkatkan efektivitas dalam merancang serta melaksanakan pembelajaran bermakna.

4. Berbicara dengan Guru Murid Sebelumnya

Dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, guru perlu bertanya dengan guru mata pelajaran yang telah mengampu mata pelajaran sebelumnya. Hal ini sangat penting bagi guru untuk memperoleh gambaran bagaimana murid yang sedang diajarnya sehingga guru lebih mudah menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.

5. Membaca Rapor Murid dari Kelas Sebelumnya

Rapor murid adalah sebuah laporan untuk mengetahui perkembangan murid dalam proses pembelajaran di akhir semester ganjil dan genap. Dengan mengamati dan mengetahui rapor murid sebelumnya, guru dapat mengetahui perkembangan murid dalam belajar. 

Hal ini sebagai dasar dalam menentukan metode pembelajaran dan pemetaan kemampuan belajar murid. Dengan begitu, guru dapat mempertimbangkan materi pelajaran yang akan diajarkan yang disesuaikan dengan pilihan metode yang tepat agar murid dapat dengan mudah menyerap materi ajar.

6. Merevew dan Melakukan Refleksi terhadap Praktik Pengajaran

Guru dalam mengajar tentu ada kelebihan dan kekurangan. Masukan dari teman guru dan murid sangat perlu guna memperbaiki kualitas pengajaran. Refleksi yang diberikan murid sebagai umpan balik patut guru lakukan. 

Guru tidak boleh egois dan menganggap itu merupakan hak otoritas yang tidak boleh diganggu gugat. Padahal guru perlu ketahui bahwa perkembangan zaman juga menuntut untuk guru menyesuaikan dengan keadaan. Sebab guru perlu mendidik murid sesuai zamannya agar guru dapat menyesuaikan dengan metode pengajaran yang sesuai dan menghasilkan pengajaran bermakna pada murid.

Itulah beberapa cara mengidentifikasi kebutuhan belajar murid. jikalau kita sebagai guru lakukan maka setidaknya akan mempermudah kita dalam memetakan kebutuhan murid dengan tepat dalam menentukan metode, teknik, bahan ajar, dan media ajar yang sesuai. 

Terus semangat memberikan yang terbaik, dari semangat kita sebagai guru ada harapan untuk memotivasi murid menjadi genarasi yang tangguh dan berdaya saing untuk menyambut masa depan.

Sumber: gtk.kemdikbud.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun