Mohon tunggu...
SUCIA RAMADHANI MASNUR
SUCIA RAMADHANI MASNUR Mohon Tunggu... Konsultan - 23107030017/Ilmu Komunikasi/UIN sunan Kalijaga Yogyakarta

Halo semuanya selamat datang dan terimakasih sudah berkunjung ke profil kami

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Membludaknya Sampah di Polewali Mandar Pasca Lebaran

18 April 2024   23:31 Diperbarui: 18 April 2024   23:32 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah di kawasan Porewali Mandar kembali melonjak pasca Idul Fitri tahun ini.

 Kabupaten Polewari Mandar,  Sulawesi Barat, Indonesia,  mengalami permasalahan sampah  cukup cepat setelah Idul Fitri tahun ini.Masalah ini meresahkan masyarakat  dan menimbulkan bau yang tidak sedap.Sampah merupakan masalah  kronis di banyak daerah termasuk Kabupaten Porewali Mandar.

 Permasalahan sampah kembali mencapai puncaknya pasca Hari Raya Idul Fitri tahun ini,  meninggalkan bau menyengat dan menimbulkan kemarahan masyarakat.Pada artikel ini, kita akan mengeksplorasi fenomena ini secara lebih rinci dan mempelajari pendapat orang tentang masalah ini.

 Menjelang Idul Fitri, pemerintah daerah sudah mempublikasikan informasi pengumpulan sampah yang dilakukan pemerintah kota. Namun, bahkan setelah Idul Fitri, masyarakat tidak mengabaikan langkah-langkah ini, dan sampah yang tidak diolah tidak hanya menumpuk di jalan  tetapi juga di sekitar perkantoran dan toko.

 Pasca perayaan Idul Fitri, jumlah sampah di Kecamatan Porewali Mandar meningkat signifikan. Pemantauan yang dilakukan oleh lembaga lingkungan hidup setempat menunjukkan peningkatan hingga 40% dalam jumlah sampah yang biasanya dihasilkan.Alasan utama  peningkatan ini adalah konsumsi makanan dan minuman dalam jumlah besar pada acara-acara perayaan dan pesatnya peningkatan penggunaan barang sekali pakai.

 Dampak sampah terhadap masyarakat Sampah yang tidak dibuang dengan benar akan menimbulkan bau tidak sedap yang dapat membuat tidak nyaman masyarakat.Selain itu, sampah yang tidak diolah dapat menjadi sumber penyebaran virus dan bakteri yang dapat mengancam kesehatan masyarakat.

 Selain itu, sampah yang tidak diolah tidak hanya menimbulkan bau yang tidak sedap, tetapi juga menimbulkan lingkungan yang tidak sehat dan tidak menyenangkan sehingga membuat masyarakat merasa tidak nyaman.

 Apalagi banyaknya sampah di Kabupaten Porewali Mandar memberikan dampak yang cukup besar bagi masyarakat setempat baik secara langsung maupun tidak langsung.

 Berikut  beberapa dampak utama permasalahan sampah:

1. Masalah Kesehatan: Bau menyengat dan adanya pembuangan limbah yang tidak tepat dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi masyarakat. Bau yang tidak sedap dapat menyebabkan mual, sakit kepala, dan kesulitan bernapas.

 Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan dapat menjadi sarang bakteri dan virus  yang  dapat menyebabkan penyakit dan infeksi.

 2. Pencemaran : Limbah yang tidak diolah dapat mencemari lingkungan sekitar, seperti air tanah dan sungai.Hal ini dapat mengancam ekosistem lokal, menghancurkan satwa liar dan merusak keindahan alam.Polusi juga dapat mengganggu industri pariwisata, yang merupakan sumber pendapatan penting bagi masyarakat lokal.

 3.Ketimpangan Sosial: Permasalahan sampah yang tidak ditangani dengan baik juga dapat meningkatkan kesenjangan sosial di masyarakat. Daerah yang terkena dampak kelebihan sampah  cenderung  kurang menarik untuk investasi dan pembangunan infrastruktur, sehingga menyebabkan populasi lokal berada dalam situasi ekonomi yang rentan.

 4.Penyusutan Real Estat: Lingkungan yang terkontaminasi sampah kotor  dapat menurunkan nilai real estat di sekitarnya.

 Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial bagi pemilik properti dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal secara keseluruhan.

 5Ancaman Keamanan: Sampah yang berserakan di jalan raya dan tempat umum dapat menimbulkan ancaman terhadap keselamatan masyarakat. Tumpukan sampah dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas dan menjadi tempat berkembang biaknya hama dan penyakit.

  Dengan memahami dampak-dampak tersebut, penting bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Porewali Mandal untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah ini demi kesehatan dan kelestarian lingkungan.

 Menurut Bapak Ahmad, Direktur Pelayanan Lingkungan Hidup Kabupaten Polewali Mandal, ``Setiap tahun setelah Idul Fitri, kita menghadapi tantangan yang sama.''

Salah satu dampak paling langsung dari peningkatan volume sampah adalah adanya bau menyengat  di dalam .Warga setempat mengeluhkan  baunya yang tidak hanya tidak sedap tetapi juga dapat membahayakan kesehatan mereka.

 Banyak orang merasa tidak nyaman dengan situasi ini dan meminta pihak berwenang setempat untuk segera mengambil tindakan.

 Berikut  rangkuman pendapat  beberapa orang, baik warga  maupun pelaku usaha yang berada di sekitar tempat pembuangan sampah.

 1.Ani, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di  pusat kota, berkata, ``Baunya sungguh tak tertahankan.''

2.Menurut bapak Joko seorang Pedagang Pasar Tradisional di daerah wonomulyo"Saya sudah 2 menjalankan usaha di pasar ini selama puluhan tahun, dan setiap tahunnya masalah sampah selalu menjadi perhatian utama. Pemerintah perlu lebih tegas dalam menegakkan peraturan tentang pembuangan sampah dan juga memberikan edukasi yang lebih luas kepada masyarakat."

3.Menurut Ibu Siti seorang Pekerja Kantoran"Saya sangat prihatin dengan kondisi lingkungan kita saat ini. Saya berharap pemerintah dapat memperketat pengawasan terhadap pabrik-pabrik yang mencemari lingkungan, serta memberikan insentif bagi masyarakat yang aktif dalam program daur ulang sampah."

4.Menurut Pak Amir seorang  Aktivis Lingkungan"Sudah saatnya kita semua sadar akan pentingnya menjaga lingkungan. Kita tidak bisa terus bergantung pada pemerintah untuk menyelesaikan semua masalah. Setiap individu harus bertanggung jawab atas tindakannya sendiri dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat."

Akibat dari adanya hal tersebut  Tindakan yang Perlu Dilakukan dapat dilihat di bagian berikut 

Langkah-langkah Penanggulangan

 

Pemerintah kabupaten Polewali Mandar telah mengumumkan beberapa langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah sampah di kabupaten ini. Diantara langkah-langkah tersebut adalah:

1.         Pengumpulan sampah yang dilakukan oleh masyarakat.

2.         Pengumpulan sampah oleh perusahaan pengumpul sampah.

3.         Pengumpulan sampah oleh pemerintah kabupaten.

4.         Pengembangan fasilitas pengolahan sampah.

Selain itu, pemerintah kabupaten juga menyediakan informasi tentang cara mengurus sampah yang benar dan memperingatkan masyarakat untuk tidak membuang sampah di lokasi yang tidak tepat.

Melihat kondisi yang semakin memburuk, tindakan yang segera diambil menjadi penting. Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar perlu meningkatkan pengawasan terhadap pembuangan sampah ilegal, memberikan insentif bagi usaha daur ulang, serta meningkatkan kampanye sosialisasi tentang pentingnya pengelolaan sampah yang baik.

Selain itu, partisipasi aktif dari masyarakat juga sangat diperlukan. Melalui edukasi yang terus-menerus dan kampanye kesadaran lingkungan, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan tempat tinggal mereka.

Kesimpulan

Masalah sampah pasca-Lebaran di Kabupaten Polewali Mandar bukanlah hal yang baru, namun tetap menjadi tantangan yang serius bagi pemerintah dan masyarakat setempat. Diperlukan upaya yang bersifat kolektif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Dengan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan nyaman untuk semua.

Sampah di Kabupaten Polewali Mandar setelah perayaan Lebaran tahun ini telah menimbulkan bau yang tidak sedap dan mengakibatkan lingkungan yang tidak sehat. Namun, pemerintah kabupaten telah mengumumkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Masyarakat juga diperingatkan untuk mengurus sampah dengan cara yang benar dan tidak membuang sampah di lokasi yang tidak tepat. Sampah yang tidak diurus dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, menjadi sumber penyebar virus dan bakteri, serta mengakibatkan lingkungan yang tidak sehat dan tidak nyaman.

tribunnews
tribunnews

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun