Mohon tunggu...
Sosbud

Pengaruh Diferensiasi dan Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat

7 Juni 2015   02:56 Diperbarui: 4 April 2017   18:25 13073
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita pasti sering mendengar sebutan masyarakat jawa atau masyarakat batak, umat islam atau umat kristen, kaum pria atu kaum wanita. Semua sebutan itu jelas mengelompokan orang dalam kesatuan yang berbeda, namun tidak menunjukan adanya tingkatan. Tidak ada yang menganggap bahwa orang jawa berkedudukan lebih tinggi daripada orang batak, ataupun kaum pria lebih tinggi daripada kaum wanita. Hal itu menunjukan bahwa kelompok-kelompok sosial dianggap berkedudukan sama, tidak bertingkat. Pengelompokan secara horizontal tersebut disebut sebagai diferensiasi sosial. Setiap kelompok yang tercakup dalam diferensiasi disebut kelompok sosial.

Selain pengelompokan secara horizontal, terdapat pengelompokan secara vertikal yang disebut sebagai stratifikasi sosial. Dimana terdapat masyarakat yang menduduki lapisan atas dan ada yang menduduki lapisan bawah. Pembedaan tersebut terjadi karena adanya sesuatu yang dianggap berharga dalam masyarakat. Contohnya : Mereka yang kaya sekali, melarat, dan berada di tengah-tengah antara kaya dan miskin. Penggolongan tersebut didasarkan atas harta kekayaan.

Adanya diferensiasi dan stratifikasi sosial dalam masyarakat terjadilah pembedaan-pembedaan yang membentuk tingkat-tingkat kelompok sosial. Pembedaan dan tingkat-tingkat ini mencerminkan adanya ketidaksamaan dalam masyarakat. Bentuk tersebut sangat penting bagi individu-individu dalam kelompok sosial karena memiliki pengaruh terhadap kesempatan mereka. Kesempatan hidup merupakan kesempatan seseorang untuk gagal atau berhasil dalam segala aspek kehidupan kesehatan, pendidikan, pekerjaan, dan lain-lain yang diukur berdasarkan apa yang dianggap menarik atau tidak menarik.

Diferensiasi dan stratifikasi sosial memberikan pengaruh yang beragam dalam interaksi antarwarga masyarakat. Diferensiasi sosial yang menggolongkan masyarakat secara horizontal dapat menimbulkan tumbuhnya semangat primordialisme, lahirnya kelompok-kelompok sosial, dan terjadinya masyarakat majemuk. Sedangkan stratifikasi sosila yang menggolongkan masyarakat secara vertikal dapat menyebabkan timbulnya lambang-lambang status sosial, terbentuknya berbagai hierarki sosial, terjadinya mobilitas sosial, dan penguasaan segmen-segmen besar dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun