[caption caption="Peran Sektor Energi dalam Pembangunan Nasional ( Sumber dasbin)"]
Kemandirian dan ketahanan energi untuk mendukung pembangunan nasional
Ketahanan energi akan menjadi agenda prioritas dalam pembangunan nasional saat ini dan di masa mendatang. Kebijakan energi nasional memberi arah pengelolaan energi nasional guna mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi untuk mendukung pembangunan nasional berkelanjutan. Pada intinya, kebijakan energi diarahkan untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil dengan mengarahkan pada penggunaan energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, kebijakan energi nasional ke depan juga disusun untuk mencapai sasaran penyediaan dan pemanfaatan energi primer dan energi final dengan memperhatikan keseimbangan antara laju penyediaan dan laju pemanfaatan.
Upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak dari negara tertentu, mengharuskan Indonesia untuk lebih agresif mencari sumber-sumber pasokan (energi fosil) baru di luar kawasan Timur Tengah, seperti Rusia, Asia Selatan, dan Afrika dengan mengedepankan jalur diplomasi energi. Hal ini untuk mengurangi dominasi intervensi dalam konteks kerja sama global, regional, ataupun multilateral terhadap BUMN/badan usaha nasional yang melakukan ekspansi ke wilayah-wilayah baru tersebut. Cara itu ditujukan untuk memastikan tidak adanya gangguan yang bisa mengancam stabilitas pasokan energi dari persoalan politik dan keamanan global seperti terorisme, pembajakan, dan konflik horizontal.
Banyak contoh keberhasilan negara-negara lain dalam pengelolaan energi, yang akhirnya, dapat bertahan terhadap gejolak harga minyak dunia, termasuk tekanan politik oleh negara yang lebih maju. Sebagai contoh, keberhasilan Brasil, walaupun memiliki sumber migas lebih besar dari Indonesia, mereka tidak sudi terlalu tergantung pada energi. Negara tersebut sejak 1980-an secara serius dan konsisten mengembangkan biofuel.
Jepang, juga contoh negara yang tak mau tergantung pada energi fosil. Negara Matahari Terbit itu mengembangkan teknologi PLTN sejak 1966. Pada 2011, sekitar 40 persen listrik di Jepang berasal dari tenaga nuklir. Kondisi di atas yang seharusnya diikuti oleh Pemerintah Indonesia dengan memprioritaskan pengembangan potensi energi yang berasal dari lokal
[caption caption="energi masa depan"]
Energi Baru dan Terbarukan Salah satu motor kemandirian energi nasional
Energi baru dan terbarukan (EBT) ini meliputi energi terbarukan (energi air, panas bumi, bahan bakar nabati, limbah, sampah, surya, dan angin) serta energi baru (gas metana batubara, batubara cair, gasifikasi batubara, dan nuklir). Sumber energi tersebut digunakan sebagai bahan bakar pembangkit serta substitusi BBM di sektor transportasi dan industri.
Indonesia adalah negeri kepulauan, setiap pulau memiliki kekayaan tumbuhan dan yang unik Matahari yang bersinar sepanjang tahun. Lautan dan sungai yang berlimpah, angin pantai yang berhembus kencang, daratan yang memiliki berbagai tumbuhan dan hutan. Lapisan tanah dan gunung yang berisi gas, minyak bumi dan mineral.
Saat ini energi di Indonesia berasal dari minyak bumi, batu bara, dan listrik. Sinar matahari dapat menghasilkan listrik. Setiap hari sinar matahari di Indonesia bagian timur dapat menghasilkan listrik sebesar 5,1 kilo wat per jam per meter persegi. Sementara di Indonesia bagian barat dapat menghasilkan listrik sebesar 4,5 kilo watt per jam per meter persegi.