Mohon tunggu...
Suciana Dwi Irawati
Suciana Dwi Irawati Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang IRT

pendidikan matematika , Online Shop , blogger, IRT @Sucianadwi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Piknik ke Solo Jadi Semakin Asyik dengan Internet Cepat

13 Oktober 2015   09:47 Diperbarui: 13 Oktober 2015   15:59 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="membatik"]

[/caption]

Tara selesai sudah berkunjung ke Museum Batik Danar Hadi, museum ini mungkin sejenis dengan Museum Ullen Sentalu yang ada di Jogjakarta yang sama-sama dikelola oleh swasta. Selesai bertraveling ke museum ini, lalu updetlah status media sosial kalau sudah mengunjungi museum ini. Nah tentunya untuk update status perlu jaringan internet, nah dengan Smartfren 4 G LTE advanced dapat mempermudah ajara micro blogging sampai blogging tentang apa yang telah kita dapat

[caption caption="penjemuran batik"]

[/caption]

Kemana lagi ya setelah ke Museum Danar Hadi, ke museum tertua Indonesia yuk!

Museum Radya pustaka merupakan salah satu museum tertua di Indonesia. Museum ini mengumpulkan banyak sejarah dari jaman dahulu, mulai dari benda-benda untuk berperang hingga buku-buku yang dikarang oleh orang dahulu. Museum ini masih terletak di jalan slamet riyadi Solo. Untuk masuk museum ini hanya dikenai sekitar 5.000 rupiah.

[caption caption="museum radya pustaka"]

[/caption]

Museum ini beralamat di jalan Slamet Riyadi Surakarta di komplek taman Sriwedari. Museum radya pustaka di bangun pada tahun 1890. Letak museum di jalan Slamet Riyadi yang merupakan jalan utama di Solo mudah di jangkau kendaraan apapun. Tapi jangan lupa kalau jalan ini adalah jalan searah.

Setelah menjelajahi halaman depan, tak sengaja saya melihat sebuah kotak musik hadiah dari Napoleon Bonaparte untuk raja Solo pada waktu itu. Selain kotak musik ada lagi peninggalannya yaitu vas bunga.

Setelah itu saya masuk ke dalam museum yang berisi piringan porselen. Di sini ternyata ada vas bunga peninggalan sejarah yang merupakan hadiah dari Napoleon Bonaparte. Hal ini menunjukkan bahwa pada zaman dahulu terjadi hubungan antara kerajaan Surakarta dengan Napoleon Bonaparte.

Saya mengelilingi museum tersebut, ada juga koleksi berupa gamelan yang lengkap dengan alat-alatnya. Di ruang tengah ada koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang dari rumput eits tapi gak ada wayang orangnya . Koleksi yang lain adalah kepala perahu Rajamala disebelah samping.

[caption caption="wayang"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun